Sebagaimana rezeki dan maut, jodoh adalah rahasia Tuhan yang tak satu pun makhluk dapat mengetahui keberadaannya. Jodoh adalah misteri bagi setiap insan di muka bumi. Manusia hanya dituntut untuk berusaha untuk menjemput jodoh yang bisa saja ada di sekitar, atau bahkan jauh dari pandangan mata.
Namun begitu, siapa pun harus tetap berikhtiar, berusaha agar bisa mendapatkan jodoh impian yang selama ini diimpikan. Jodoh tidak akan datang serta-merta jika kita tidak mau berusaha. Jodoh bisa datang melalui perantara teman, sahabat, kerabat dekat, bahkan orangtua. Semua bergantung pada ikhtiar setiap orang.
Melalui buku puisi Bila Jodoh Berinisial Engkau, Fasih Radiana (2018) mengungkapkan baris demi baris puisi tentang cinta, kasih sayang, atau bahkan rasa rindu yang lazim hadir dalam hati manusia. Dalam puisi berjudul Bila Jodoh Berinisial Engkau yang menjadi pembuka buku ini, penulis mengungkapkan kegelisahan seorang pencinta yang menunggu kehadiran seseorang yang didamba. “Semisal yang kusebut dengan ‘engkau’ masih berisial tanpa nama / apa mungkin aku ‘kan lebur lagi pada purnama di bulan yang lain / di mata yang separuh menghilang pada pekat senja?” (hlm. 14).
Tentang misteri cinta ditulis Fasih Radiana dalam puisi berjudul Ini Cinta atau Apa? Jalinan kata-kata Rusdiana dalam puisi ini begitu retoris dan sanggup membuat pembaca bertanya-tanya apa dan bagaimana rasa cinta itu? “Aku tak bisa berhenti melangkah menuju arahmu / bagiku, kau bagai bulan dalam legam / mengapa tak bisa kusentuh / meski hanya serpihannya yang berpendar?” (halaman 16).
Kepiawaian penulis merangkai kata yang berkelindan penuh rasa dalam buku ini menunjukkan bahwa ia menulisnya dengan sepenuh hati dan perasaan yang begitu mendalam. Rangkaian kata-kata yang tertuang dalam sejumlah puisi cinta sanggup menghipnotis pembaca betapa cinta itu adalah sebuah rasa yang begitu misterius. Tak mudah menjabarkannya, sehingga siapa pun harus bisa merenungi makna cinta, sehingga kelak cinta itu hadir dan menjelma dalam jiwa-jiwa yang selama ini mendambakannya.
Puisi-puisi penuh makna dan mengandung kekuatan magis dalam buku ini bisa menjadi refleksi bagi siapa saja yang pernah jatuh cinta, atau yang sedang berusaha memperjuangkan cinta. Cinta sejati yang senantiasa membuat hati sang empunya tenteram dan senantiasa dipenuhi dengan kebahagiaan.
Baca Juga
Artikel Terkait
Ulasan
-
Review Film Jembatan Shiratal Mustaqim: Horor Moral yang Mirip Sinetron
-
Membaca Drama 'Genie, Make a Wish' Lewat Lensa Pengasuhan Kolektif
-
Review Film Ballad of a Small Player: Visual Ciamik tapi Kesan Akhir Kosong
-
The Principles Of Power: Rahasia Memanipulasi Orang Lain di Segala Situasi
-
Review Film Dongji Rescue: Kisah Heroisme Lautan yang Menggetarkan
Terkini
-
Rektor UI Harumkan Indonesia: Penghargaan Tohoku University Lengkapi Lompatan UI di Peringkat Dunia
-
Suporter SMAN 3 Cibinong Panaskan Grand Final AXIS Nation Cup 2025
-
Aksi Seru dan Komedi Berpadu, Prime Video Bagikan Trailer Film Playdate
-
Hamil Lagi, Lesti Kejora dan Rizky Billar Siap Sambut Kehadiran Anak Ketiga
-
Ribuan Suara di Tribun Menggema di Grand Final AXIS Nation Cup 2025