Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Sam Edy Yuswanto
Buku "My Real Boy" (Dokumentasi pribadi/Sam Edy)

Novel berjudul My Real Boy karya Ansar Siri, novelis kelahiran Bone Sulawesi Selatan ini menceritakan tentang persahabatan yang terjalin antara Alea, Ratih, dan Delon. Mereka bertiga sekolah di SMA yang sama. Meski masing-masing memiliki karakter berbeda, tapi selama ini persahabatan mereka terjalin cukup kuat.

Kita tentu tahu, yang namanya sebuah persahabatan tentu tak lepas dari cobaan. Sebagaimana sebuah rumah tangga yang memiliki beberapa anggota dengan karakter berbeda, tentu ada saja konflik atau hal-hal yang membuat satu sama lain kadang saling bersitegang. Sama halnya dengan persahabatan antara Alea, Ratih, dan Delon. Yang tak luput dari persoalan atau cobaan. 

Salah satu persoalan yang muncul misalnya ketiga sekolah tempat mereka menimba ilmu kedatangan Gilang Rendra, siswa baru pindahan sekolah lain. Ternyata, Gilang masih sepupunya Delon. Tentu saja kehadiran Gilang, cowok tampan yang banyak disukai para gadis itu menjadi sebuah kejutan bagi Alea. Sebab, Gilang adalah sosok yang selama ini diidolakannya.

Jadi ceritanya, Gilang adalah seorang penulis muda yang lagi naik daun. Penulis puisi tepatnya. Pokoknya, semua hal tentang Gilang selalu membuat Alea bersemangat. Entah bagaimana awalnya, entah dengan cara apa, Alea pun tak sengaja menemukan puisi-puisi karya Gilang di Wattpad, di tengah kebosanan kala itu. Bait demi bait membuatnya terhipnotis, selanjutnya jatuh cinta. 

Puisi-puisi karya Gilang memang mampu menyedot perhatian pengguna Wattpad. Hal itu terbukti dengan viewers-nya yang terus menanjak dan pernah bertahan di ranking pertama selama seminggu penuh. Tak heran bila kemudian penerbit ternama meminang karyanya.

Berada satu sekolah dengan sosok yang diidolakan ternyata membuat perasaan Alea menjadi aneh. Entah ada apa dengannya. Selama ini salah satu hal yang bisa membuatnya bahagia, adalah saat membaca puisi-puisi milik Gilang. Ia tahu cara menikmatinya tanpa penulisnya harus hadir di hari-harinya. Sama sekali tak ada yang salah jika kemudian ia satu sekolah dengannya. Namun, ada semacam keganjalan yang ia sendiri belum bisa menguraikan (My Real Boy, halaman 26).

Persoalan kembali datang ketika Gilang ternyata menyukai Alea dan berusaha untuk mendapatkannya. Sementara itu, Ratih, sahabat Alea juga terang-terangan menyukai Gilang. Ditambah lagi muncul sosok gadis lain dari sekolah yang berbeda yang juga menyukai sosok Gilang dan melabrak Alea.  

Menurut saya, gaya bahasa yang digunakan Ansar Siri dalam novel genre remaja ini sangat renyah dan mengalir. Kentara sekali kalau jam terbang menulisnya sudah begitu padat sehingga mampu meramu alur cerita dengan rangkaian konflik yang cukup memikat. 

Sam Edy Yuswanto