A. Mustofa Bisri yang lebih akrab disapa Gus Mus, terbilang ulama yang produktif berkarya sastra. Setelah terbitnya buku kumpulan cerpen pertama, Lukisan Kaligrafi, kini terbit lagi bukunya yang terbaru, Konvensi.
Selain berupa karya cerpen, masih banyak lagi karya-karyanya yang sedap dinikmati, baik berupa kumpulan puisi, maupun kumpulan esai atau kolom. Maka, tak heran jika Gus Mus juga dikenal masyarakat sebagai budayawan dan cendekiawan, sebab ia rajin menulis cerpen, puisi, dan menekuni dunia lukis.
Salah satu cerpen unik yang terdapat pada buku Konvensi ini bertajuk Syabakhronni dan Kawan-kawan. Cerpen ini menceritakan seorang anak yang mencurahkan isi hatinya terhadap orang tuanya atau ibu bapaknya terkait calon pasangan. Sebagaimana Syabakhronni yang mengungkap isi hatinya kepada ibundanya di atas ranting pohon randu alas.
Syabakhronni ngotot ingin mempersunting wanita metropolitan. Dalam hati si ibu tidak setuju dengan keinginan anaknya yang aneh itu. Ia menyarankan kepada anaknya agar mencari gadis di sekitarnya yang ayu-ayu. Ibunya bersedia untuk menseriusi hubungannya ke jenjang yang lebih sakral jika memang Syabakhronni mau.
"Kau tinggal tunjuk dan ibumu ini akan menjemputnya untukmu," kata si ibu.
Syabakhronni masih kukuh dengan pendiriannya. Ia tetap dengan pilihannya dan tidak bisa diotak-atik. Ia sampaikan kepada ibunya bahwa ia juga tidak mengerti dengan perasaan dan pilihannya.
"Saya tidak tahu, Bu. Begitu saya melihatnya, wajahnya seperti melekat terus di pelupuk mata saya. Meski tidak perawan dan wajahnya tidak cantik, tapi dia orang baik. Orang baik yang nasibnya buruk. Saya ingin memperbaiki nasibnya dengan menyuntingnya," jawab Syabakhronni.
Syabakhronni bahkan menyatakan bahwa ia akan tetap melanjutkan rencananya untuk mempersunting wanita tersebut meski tidak mendapat restu si ibu. Ia akan terus mengawininya. Jika si ibu tak sudi melamarnya, maka Syabakhronni yang akan melamar sendiri.
Sementara di tempat lain, di dasar sebuah sumur tua, Bhilmaltoqin bersitegang dengan ayahnya dalam persoalan yang hampir sama. Bhilmaltoqin berkata, ayahnya setuju atau tidak, ia tetap terus berusaha mendapatkan gadis pujaannya.
Ia menyampaikan niat kepada ayahnya hanya karena menghormatinya, bukan minta pendapatnya. Setuju atau tidak, Bhilmaltoqin tetap akan melaksanakan niatnya.
Percakapan dalam kisah ini diakhiri dengan ego masing-masing anak. Syabakhronni langsung loncat dari atas ranting pohon randu alas usai menyampaikan maksud itu kepada ibunya. Begitu pula dengan Bhilmaltoqin, ia langsung terbang dari dasar sumur dan menghilang setelah mengungkap isi hatinya kepada si bapak.
Pesan yang terselip dalam cerpen ini, orang tua dan anak harusnya saling berkomunikasi untuk menemukan titik temu atas permasalahan yang dihadapi. Tidak mengungguli pendapat masing-masing, tetapi saling menghargai. Agar orang tua tetap bisa menyayangi anaknya, dan agar si anak tetap bisa menaruh hormat kepada orang tuanya.
Baca Juga
-
Berani Menceritakan Kembali Hasil Bacaan dalam Buku Festival Buku Favorit
-
Kisah Haru Para Pendidik Demi Mencerdaskan Generasi Bangsa dalam Guru Cinta
-
Nissa Sabyan dan Ayus Resmi Menikah Sejak Juli 2024, Mahar Emas 3 Gram dan Uang 200 Ribu
-
Ulasan Buku Ikan Selais dan Kuah Batu: Kisah Persahabatan Manusia dan Ikan
-
Akibat Tidak Mau Mendengarkan Nasihat dalam Buku Rumah Tua di dalam Hutan
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Dua Alasan untuk Tidak Jatuh Cinta, Plot Twist-nya Tak Terduga!
-
Buku Festival Layang-Layang: Belajar Menghargai Karya Orang Lain dengan Bijak
-
Ulasan Buku 'Kitab Kawin', Kumpulan Cerpen tentang Sisi Gelap Pernikahan
-
Foto Bersama Komunitas LGBT Amerika Serikat, Kamala Harris Bicara Saling Menghargai
-
Berdansa Bersama Hujan dalam Buku Bertajuk Cerpen Antologi Cinta
Ulasan
-
Ulasan Buku 'Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja, di Mana Saja', Bagikan Tips Jago Berkomunikasi
-
Mama yang Berubah Jadi Peri di Mummy Fairy and Me 4: Keajaiban Putri Duyung
-
Jambi Paradise, Destinasi Wisata Pilihan Keluarga
-
Melancong ke Jembatan Terindah di Jambi, Gentala Arasy
-
Review Film Role Play, Menjelajahi Dunia Karakter dan Narasi
Terkini
-
Makna Perjuangan yang Tak Kenal Lelah di Lagu Baru Jin BTS 'Running Wild', Sudah Dengarkan?
-
Puncak FFI 2024: Jatuh Cinta Seperti di Film-Film Sapu Bersih 7 Piala Citra
-
Polemik Bansos dan Kepentingan Politik: Ketika Bantuan Jadi Alat Kampanye
-
Ditanya soal Peluang Bela Timnas Indonesia, Ini Kata Miliano Jonathans
-
3 Rekomendasi Oil Serum Lokal Ampuh Meredakan Jerawat, Tertarik Mencoba?