Menjalani hidup bahagia adalah impian setiap muslim. Tak hanya kebahagiaan di dunia, melainkan kebahagiaan yang sifatnya kekal di akhirat, yakni masuk ke dalam surga-Nya.
Kunci agar kita dapat menjalani hidup dengan bahagia sebenarnya sederhana, tapi kadang sulit merealisasikannya, yakni: berusaha selalu menaati segala perintah Allah Swt. dan menjauhi segala hal yang dilarang oleh-Nya.
Dengan kata lain, bila kita ingin hidup bahagia, mendekatlah kepada Allah sedekat-dekatnya. Dengan cara misalnya memperbanyak amal ibadah. Baik ibadah yang berhubungan langsung dengan Allah, seperti shalat dan puasa, maupun yang berhubungan dengan sesama makhluk ciptaan-Nya, misalnya menjaga hubungan yang baik dan hangat dengan keluarga, saudara, teman, sahabat, dan para tetangga.
Muhammad Makhdlori dalam buku Jika Ingin Bahagia, Bertransaksilah dengan Allah! menjelaskan bahwa hubungan manusia dengan Allah (hablumminallah) sering dikiaskan dengan berbagai bahasa yang menunjukkan kedekatan jalinan antara Allah dan hamba-Nya. Demikian dekatnya hubungan antara manusia dengan Tuhan, sehingga ada kelompok yang menyebutnya, “bermesraan dengan Allah”.
Menurut Muhammad Makhdlori, terserah dengan apa mereka mau menggunakan kalimat “hubungan tersebut”, yang penting kalimat tersebut tidak menggeser makna dan tujuan yang sebenarnya, serta tidak membawanya pada kesalahan dan kesesatan teologis.
Mendekatkan diri kepada Allah ada banyak caranya. Salah satu yang paling utama (prioritas) adalah berusaha menunaikan shalat lima waktu secara tepat waktu. Akan lebih baik lagi bila dilakukan secara berjamaah. Misalnya, mengajak anak-anak kita untuk shalat berjamaah di masjid atau musala.
Jangan lupa, berusahalah untuk khusyuk saat shalat. Memang, untuk mencapai tingkat khusyuk itu tidak mudah, tapi bukan berarti mustahil. Kita hanya butuh latihan agar bisa khusyuk, secara terus-menerus, salah satunya dengan memahami setiap bacaan dalam shalat.
Khusyuk bermakna kesadaran penuh akan kerendahan diri kita sebagai manusia di hadapan keagungan Tuhan. Sikap khusyuk ini timbul karena kecintaan kita kepada Allah, juga sikap pemeliharaan akan nilai-nilai shalat (halaman 148).
Terbitnya buku Jika Ingin Bahagia, Bertransaksilah dengan Allah! karya Muhammad Makhdlori ini dapat menjadi sarana atau pemandu bagi setiap muslim untuk menjalani hidup bahagia sesuai aturan yang telah ditetapkan oleh-Nya.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Mengenal Penyebab Hati Galau, Ulasan Buku 'No More Galau'
-
Pelajaran tentang Memberi dan Menerima dalam Buku The Power of Receiving
-
Ulasan Surat Cinta untuk Murabbi: Pengalaman Spiritual Para Pencari Tuhan
-
4 Rekomendasi Novel Genre City Lite, Kisah Asmara Pekerja Kantoran
-
4 Rekomendasi Cerita Berdasarkan Pekerjaan, Cari Tahu Suka Dukanya
Ulasan
-
Ulasan The Price of Confession: Duet Gelap Kim Go Eun dan Jeon Do Yeon
-
4 Tempat Padel di Bandung yang Instagramable, Nyaman, dan Cocok Buat Pemula
-
Di Balik Tahta Sulaiman: Menyusuri Batin Bilqis di Novel Waheeda El Humayra
-
Review Film The Stringer - The Man Who Took the Photo: Menelusuri Jejak Fakta
-
7 Film Indonesia Paling Laris 2025: Animasi, Horor, hingga Komedi
Terkini
-
Mengenal Neophobia: Ketika Rasa Takut pada Hal Baru Menjadi Hambatan
-
Cillian Murphy Diincar Kembali Main dalam Film Ketiga 28 Years Later
-
Lolos ke Semifinal SEA Games 2025, Garuda Muda Harus Ucapkan Terima Kasih kepada Vietnam!
-
Raih 100 M di Usia 19 Tahun, Ini yang Membuat Suli Beda dari Anak Seusianya
-
Richelle Skornicki dan Adegan Dewasa di Pernikahan Dini Gen Z: Antara Akting dan Perlindungan Anak