Gaul Bebas, Kenapa Enggak? buku nonfiksi remaja karya dr Dewi Inong Irana, Sp.K.K. dengan copywriter Dian Yasmina Fajri. Buku yang diterbitkan Gema Insani Press ini, memiliki ketebalan xviii +170 halaman.
Buku yang terdiri dari dua belas bab ini, membicarakan seputar seksualitas, mulai dari pubertas, organ reproduksi laki-laki perempuan, dorongan seksual, libido, seks oral, seks anal, sex toys,masturbasi, film biru, penyakit menular seksual, dan soal keperjakaan maupun keperawanan. Semuanya disampaikan dengan bahasa yang meremaja dan dari koridor atau sudut pandang agama.
Buku ini juga membincangkan dua istrilah yang kerap disalahpahami, yakni seks dan seksualitas. Seks adalah perbedaan badani atau biologis antara laki-laki dan perempuan, yang diistilahkan dengan jenis kelamin. Laki-laki dengan penis (Mr. P), perempuan dengan vagina (Ms. V). Sedangkan seksualitas adalah gabungan dari pikiran, perasaan, dan perilaku yang berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan seksual dan reproduksi. Seksualitas menyangkut bermacam dimensi yang luas, seperti dimensi biologis, sosial, perilaku, dan budaya atau kebiasaan masyarakat. (halaman 34-35).
Lewat buku ini, penulis menyampaikan bahwa dorongan atau hasrat seksual yang dinamakan juga nafsu syahwat adalah sesuatu kewajaran belajar, alias normal-normal saja. Oleh karena itu, nafsu syahwat tidak boleh dihilangkan. Namun juga tidak dibebaskan liar. Paling tepat, paling bijak adalah mengendalikan nafsu syahwat sesuai aturan agama maupun kesehatan.
Kadang, karena keterbatasan informasi, tidak sedikit kaum remaja yang beranggapan, seks bebas itu bahaya kalau sampai terjadi persenggamaan berupa penetrasi penis ke vagina. Bisa tertular penyakit, bisa hamil, dan seterusnya. Sebaliknya, sekadar main pegang, jepit, atau gesek, tidak masalah. Aman-aman saja. Misalnya, memegang-megang atau meraba-raba alat kelamin lawan jenis (dinamakan juga petting) tanpa penetrasi. Padahal, aktivitas tersebut tetap rawan akan penyakit seperti kutil kelamin atau kondiloma akuminata.
Seks oral yang dikira ‘aman’ karena tidak bakal membuat hamil juga tidak kurang risikonya, seperti bisa terjadi kanker mulut dan radang tenggorokan karena terpapar virus dalam kelamin.
Menjepit penis di antara payudara juga berbahaya. Tidak ada jaminan kalau tidak ada jamur di organ intim laki-laki atau kulit dada perempuan. Apalagi jamur tersebut tidak tampak oleh pandangan mata biasa.
Buku ini memaparkan topik seputar seksualitas dengan bahasa yang enak dan komunikatif. Tidak ada mengancam maupun menakut-nakuti. Para remaja, cocok sekali membaca buku ini sebagai bekal mengarungi dunia muda dengan segala liku-likunya.
Baca Juga
-
Pelajaran Tekad dari Buku Cerita Anak 'Pippi Gadis Kecil dari Tepi Rel Kereta Api'
-
Cerita-Cerita yang Menghangatkan Hati dalam 'Kado untuk Ayah'
-
Suka Duka Hidup di Masa Pandemi Covid-19, Ulasan Novel 'Khofidah Bukan Covid'
-
Akulturasi Budaya Islam, Jawa, dan Hindu dalam Misteri Hilangnya Luwur Sunan
-
Pelajaran Cinta dan Iman di Negeri Tirai Bambu dalam "Lost in Ningxia"
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
Ulasan Novel Aroma Karsa: Ambisi Mencari Kejayaan Lewat Teka-teki Wewangian
-
Resensi Novel The Infinite Quest, Kasus Penculikan dan Teknologi Awet Muda
-
Ulasan Novel The Last Love Note: Mengikhlaskan Cinta dan Menemukan Harapan
Ulasan
-
Aksi Heroik Seorang Mantan Tentara dalam Melawan Teroris dalam Film Cleaner
-
Review Anime Ranma 1/2, Komedi Klasik dengan Sentuhan Modern
-
Ulasan Novel 'Bumi Manusia' karya Pramoedya Ananta Toer: Sejarah Kolonial
-
Merenungkan Makna Hidup Melalui Novel Khutbah di Atas Bukit
-
There's Still Tomorrow: Perjuangan Ibu Lawan KDRT Demi Masa Depan Anak
Terkini
-
Piala Asia U-17: Pasukan Garuda Muda Harus Paksakan Kemenangan saat Hadapi Yaman!
-
Piala Asia U-17: Hadapi Yaman, Pasukan Garuda Muda Harus Waspadai Overconfidence
-
Kalahkan LE SSERAFIM dan Jennie, KiiiKiii Menang di Music Core Lewat I DO ME
-
Imbas Capaian Snow White, Produksi Live-Action Tangled Resmi Ditunda
-
Mark NCT Kisahkan Perjalanan Hidup dan Ambisi di Lagu Debut Solo '1999'