Scroll untuk membaca artikel
Hayuning Ratri Hapsari | Thomas Utomo
Cinta Segala Musim (Dokumentasi Pribadi/Thomas Utomo)

Cinta Segala Musim adalah novel dewasa awal, karya Maya Lestari Gf, diterbitkan Indiva Media Kreasi. Novel ini (naskah awalnya) menyabet Juara Harapan Lomba Menulis Inspiratif yang dihelat penerbit tersebut.

Secara sinoptik, novel ini menceritakan lika-liku kehidupan pasangan suami istri muda, Rampak dan Rae. Rampak seorang arsitek yang kemudian bermetamorfosis menjadi developer.

Pekerja keras, jujur, dan pantang menyerah adalah etos kerja Rampak yang melontarkannya ke kecemerlangan karier. Rae sebagai pendamping, mempercayai penuh suaminya.

Namun, di puncak kegemilangan karier, badai tipu daya menerpa. Rekan bisnis Rampak, menipunya, membawa kabur uang kerjasama mereka bernilai puluhan miliar.

Tak cukup sampai di situ, proyek perumahan yang digarap mereka yang diatasnamakan perusahaan Rampak, mendapat gelombang protes dari para customer, tentu saja, karena proyek tersebut mangkrak total.

Kasus tersebut masuk ke pemberitaan media cetak dan online. Akibatnya, nama dan karier Rampak hancur. Dia harus membayar semua kerugian atas perbuatan yang tidak dilakukannya. Aset yang dimilikinya, lesap. Saudara, teman, rekan, relasi, menjauh. Pintu kesempatan di mana-mana tertutup.

Seolah tak cukup, Rae yang tengah berbadan dua, terpaksa harus merelakan janin mereka.

Di sinilah, hubungan kasih Rae Rampak dipertaruhkan. Rae dan keluarga yang teramat kecewa kepada Rampak, memilih pergi, meninggalkan Rampak dengan segala problematika kompleks.

Apakah Rampak, dengan etos pekerja keras, jujur, dan pantang menyerah dapat kembali memperoleh kepercayaan publik? Apakah dia dapat mengembalikan nama baik?

Bagaimana kelanjutan hubungan dengan Rae? Apakah Rae pergi sekadar menepi, menenangkan atas kekecewaan akibat keguguran? Atau Rae akan meninggalkan Rampak buat selamanya?

Jawabannya dapat ditemukan dalam novel apik ini.

Melalui novel yang dianggit ibu tiga anak ini, kita (pembaca) akan kembali disadarkan betapa dalam badai hidup, sebesar atau seberat apapun, ada dua hal pokok guna menghadapinya. Pertama, integritas diri (sebagaimana yang dimiliki Rampak). Kedua, kepercayaan terhadap pasangan atau keluarga.

Membaca buku ini akan membuat pembaca semakin yakin bahwa tidak ada rumah tangga yang tidak diuji. Besar kecilnya ujian, tergantung sudut pandang dan kapasitas masing-masing. Namun, dengan bekal dua hal tersebut di atas, ujian apa pun akan dapat dihadapi serta diselesaikan bersama.

Thomas Utomo