Mengelola keuangan dengan baik dan bijak mestinya menjadi prioritas bagi setiap orang. Berapa pun penghasilan atau gaji yang diperoleh, kalau mampu mengatur uang tersebut dengan baik, paling tidak kita tidak akan terjerat utang atau kekurangan uang.
Yang menjadi persoalan bagi banyak orang adalah ketika sebenarnya ia memiliki gaji yang cukup untuk biaya hidup setiap bulannya, tetapi karena mereka menganut gaya hidup glamor atau senang foya-foya, maka gajinya akan habis dalam waktu yang relatif lebih cepat.
BACA JUGA: 4 Rekomendasi Novel Sherlock Holmes untuk Kamu Penyuka Cerita Misteri
Inilah mengapa mengelola keuangan dengan baik dan bijak harus kita terapkan sejak dini, sebelum hal-hal buruk menimpa, seperti terjerat utang, dan lain sebagainya. Jangan menunggu punya uang banyak untuk mengelola keuangan, karena orang yang punya uang banyak pun akan selalu merasa kekurangan uang bila ia tak pandai mengelola uang tersebut dengan baik.
Dalam buku “Karyawan Bisa Kaya” dijelaskan bahwa untuk bisa mengatur keuangan dengan baik, persoalannya bukan pada jumlah penghasilan, namun bagaimana cara kita mengelolanya. Sudahkah kita merencanakan pemasukan dan pengeluaran dengan pola yang baik? Sudah saatnya setiap karyawan harus mengetahui pola-pola dalam perencanaan keuangan. Minimal paham cara merencanakan keuangan pribadi, yang nantinya akan meningkat pada perencanaan keuangan keluarga.
BACA JUGA: Ulasan Novel 'Rumah Kaca': Politik Arsip sebagai Mata Radar Hindia Belanda
Hal yang penting kita renungi bahwa tidak selamanya kita dalam zona aman, walaupun sudah menyandang predikat karyawan tetap. Sudah selayaknya kita selalu menyisihkan gaji untuk kebutuhan masa depan. Apalagi di zaman sekarang ini, banyak faktor yang harus kita antisipasi. Perusahaan-perusahaan satu per satu mulai berguguran, bahkan yang berskala nasional juga terpaksa mengurangi karyawan. Sudah siapkah kita menghadapi kondisi ini bila hal itu menimpa kita? (hlm. 3-4).
Salah satu hal yang perlu diketahui terlebih dahulu dalam menyusun perencanaan keuangan ialah buatlah skala prioritas tujuan keuangan kita. Ini sangat perlu, karena kalau mengikuti ego, semua pasti ingin dicapai. Ingat, tidak semua kebutuhan atau tujuan keuangan yang kita inginkan dapat dicapai dalam kondisi saat ini (hlm. 16-17).
Buku karya Agus Sudiyar Tanjung yang diterbitkan oleh Elex Media Komputindo ini disusun untuk menjadi acuan bagi karyawan dalam mengelola gaji bulanannya. Dalam buku ini diberikan langkah-langkah dalam mengatur pos-pos keuangan berdasarkan prioritas yang dibutuhkan. Selamat membaca.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Refleksi Keserakahan Manusia dan Kritik Penguasa dalam Antologi Puisi Negeri Daging Karya Gus Mus
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
Artikel Terkait
-
Sambut Ultah ARMY, BTS akan Rilis Buku Baru Tentang Kehidupan Karier Mereka
-
4 Rekomendasi Novel Sherlock Holmes untuk Kamu Penyuka Cerita Misteri
-
Luncurkan Buku Rohani, GKPB Tirta Empul Bahas Budaya Bali: Sekaa Manyi-Pernikahan Sentana
-
Ulasan Novel 'Rumah Kaca': Politik Arsip sebagai Mata Radar Hindia Belanda
-
5 Cara Mempertahankan Kebiasaan Membaca Buku agar Tetap Konsisten
Ulasan
-
Ulasan Novel Bandung After Rain: Cita Rasa Cinta dan Budaya Lokal yang Khas
-
Ulasan Buku Merasa Dekat dengan Tuhan Itu Godaan yang Berat: Kritik Sosial dan Godaan Beragama
-
Ulasan Novel I Think I Am Ugly: Stop Insecure, Kita Semua Cantik!
-
Review Film The Housemaid: Adaptasi Novel McFadden yang Trashy Fun!
-
4 Rekomendasi Saus Barbeque yang Bikin Acara Bakar-Bakaran Makin Nikmat!
Terkini
-
Singgung Karir Patrick Kluivert, Striker Timnas Peringatkan John Herdman
-
CERPEN: Arah: Cinta yang Menuntunku Tanpa Pernah Bertemu
-
Resolusi Logis Awal Tahun Perempuan Modern di Tengah Tekanan Multiperan
-
Ikrar Talak Telah Sah, Rumah Tangga Na Daehoon dan Jule Resmi Berakhir
-
Lebih dari Sekadar Kebiasaan: Bahaya Kecanduan Scrolling bagi Kesehatan Mental Remaja