Menjadi mahasiswa perantauan merupakan pengalaman yang mengasyikan sekaligus menyakitkan. Mahasiswa yang merantau pasti akan merasakan kebebasan yang tidak didapatkan di rumah. Di sisi lain, kesenangan tersebut juga akan terlupakan dengan mengalami penderitaan, salah satunya masalah finansial.
Umumnya, mahasiswa yang sedang merantau tidak memiliki penghasilan yang mumpuni dan hanya bergantung pada kiriman dari orang tua. Di sinilah manajemen keuangan memiliki peran krusial, di mana seorang mahasiswa perantauan harus bisa mengatur budget yang dimilikinya selama satu periode kiriman.
BACA JUGA: Review Novel 'Garnish', Membebaskan Anak Mencari Kebahagiaannya Sendiri
Pengeluaran sebagai mahasiswa perantauan tentunya berbeda-beda pada tiap individunya. Namun, untuk kebutuhan hidup selayaknya manusia, mahasiswa perantauan memiliki satu persepsi yang sama, yakni mengutamakan kebutuhan pokok sehari-hari. Itulah yang merupakan pengeluaran terbesar bagi mahasiswa, utamanya di akhir bulan.
Di sinilah Sardo hadir. Bagi masyarakat utamanya mahasiswa perantau di Kota Malang, Sardo bukanlah nama yang asing. Ia merupakan sebuah swalayan atau pusat perbelanjaan yang terkenal dengan harga yang miring.
Sardo terletak di Jalan Gajayana No.500a, Kelurahan Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Posisinya sangat strategis karena terletak dekat dengan Universitas Brawijaya serta dikelilingi daerah kosan dan tongkrongan mahasiswa.
BACA JUGA: 4 Rekomendasi Tempat Wisata Malang yang Wajib Dikunjungi, Mulai dari Alam hingga Kekinian
Sardo memiliki bangunan yang cukup megah dan terdiri dari tiga lantai yang menjajakan hampir seluruh keperluan hidup mahasiswa.
Di lantai pertama, etalase-etalase Sardo menyuguhkan bahan-bahan makanan, mulai dari beras, mi instan, bumbu dapur, camilan, dan lain-lain. Selain itu, lantai pertama juga menawarkan barang-barang yang berhubungan dengan kebersihan dan kesehatan, seperti sabun, deterjen, parfum, hingga skincare dan obat-obatan.
Selanjutnya, fesyen merupakan tema di lantai kedua. Pakaian formal, jersey bola, baju muslim, hingga tas dan sepatu tersedia di sini. Sedangkan di lantai ketiga, Sardo menawarkan segudang perlengkapan rumahan, misalnya kasur, bantal, guling, lemari, termos, kompor, alat kebersihan, dan sebagainya. Saking lengkapnya, Sardo mendeklarasikan diri sebagai toko serba ada.
BACA JUGA: Mengenal Bandwagon Effect, Strategi Market Dibalik Nongkrong yang Dibayar
Adapun selain barang-barang yang lengkap, Sardo memiliki keunggulan dengan harganya yang memang memiliki selisih dengan toko maupun swalayan lainnya di Kota Malang. Harga grosir inilah yang membuat mahasiswa sebagai pangsa pasar dari Sardo tak memiliki keraguan untuk menganggarkan jatah bulanannya.
Selain itu, Sardo juga memiliki pelayanan yang prima. Kebersihan area selalu terjaga, ditambah lagi dengan kasir yang sat-set-wet. Ada juga layanan cek harga mandiri yang membuat pelanggan bisa leluasa memilih mana yang paling murah diantara yang murah.
Tak sampai di sana, Sardo juga memiliki fasilitas tambahan berupa pusat ATM dan penitipan barang. Spesialnya lagi, Sardo tidak memberikan tarif parkir sepeserpun yang semakin membuat para mahasiswa tersenyum. Hal ini sangatlah langka di Kota Malang yang mendapatkan julukan baru sebagai kota seribu parkir.
Terbaru, Sardo sedang melakukan renovasi dan penataan ulang utamanya di lantai pertama. Peningkatan ini kian menjadikan Sardo sebagai surga belanja bagi mahasiswa perantauan dengan dompet tipis dan serba mendang-mending.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
4 Menu Sarapan Favorit Mahasiswa Jatinangor: Murah, Cepat, Mengenyangkan
-
Bandros, Solusi Praktis Menamatkan Kota Bandung dalam Sehari
-
Menyusuri Jejak Dakwah Islam di Galeri Rasulullah Masjid Raya Al Jabbar
-
Profil 4 Kampus yang Menasbihkan Jatinangor sebagai Kota Pendidikan
-
Warung Suroboyo, Pelepas Rindu Lalapan Jawa Timuran di Tanah Sunda
Artikel Terkait
-
Hanya 3,2 Km dari Alun-alun Tasikmalaya, Pusat Perbelanjaan Ini jadi yang Terbesar di Tasik: Luasnya Capai 14 Hektar!
-
Menikmati Gurihnya Orem-Orem, Kuliner Autentik Malang yang Hampir Punah
-
Berjarak 1,5 Km dari Alun-alun Kota Tegal, Pusat Perbelanjaan Ini Miliki Fasilitas Lengkap untuk Pengunjung: Ada Layanan Mainan Mobil Listrik?
-
Hanya 3,4 Km dari Alun-alun Utara Kota Surakarta, Pusat Perbelanjaan Ini jadi yang Terlengkap di Solo Raya: Luasnya Capai 4,1 Hektar?
-
Fakta-fakta Mahasiswa Asing FK UB Terseret Ombak di Malang: Satu Hilang, Satu Ditemukan
Ulasan
-
Ulasan Novel The Bitter Tea: Hidup Tak Selalu Memberi Pengalaman Pahit
-
Review Film Went Up the Hill: Kala Duka Nggak Pernah Mau Pergi
-
Ulasan Never Have I Ever: Saat Cinta, Budaya dan Kekacauan Jadi Satu Kisah
-
Ulasan Novel A Whole Lotto Love: Romansa Manis di Balik Kemenangan Lotre
-
Ulasan Buku Generasi 90an, Kenangan Jadul dan Nostalgia Kaum Milenial
Terkini
-
4 Daily Outfit ala Narin MEOVV yang Siap Jadi Inspirasi Fashion Kamu
-
Harry Kane Menggila, Bayern Munchen Gasak Leipzig Lewat Gol Setengah Lusin
-
Mexe oleh Pabllo Vittar & NMIXX: Ekspresikan Diri dengan Lepas dan Bebas
-
Persib Bandung Sambangi Markas PSIM Yogyakarta dengan Semangat Bangkit
-
Absennya Cole Palmer dan Bukti Ketidakbergantungan Chelsea