Beberapa teori kepribadian lahir dari pemikiran para ahli berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap anatomi tubuh manusia. Lewat penelitian terhadap empat cairan yang ada di dalam tubuh manusia, dua orang tokoh masyur menemukan bahwa setiap cairan memiliki sifat dan proporsi berbeda satu sama lain sehingga menghasilkan sifat kejiwaan khas yang disebutnya sebagai temperamen.
Menyadur dari Psikologi Kepribadian, Sumadi Suryabrata, Raja Grafindo Persada,1993, berikut ulasannya:
Hippocrates adalah seorang dokter yang melakukan penelitian terhadap empat cairan tubuh manusia yang terdiri dari chole atau empedu kuning, melanchole atau empedu hitam, phlegma atau lendir dan sanguine atau darah. Dikatakan olehnya bahwa setiap cairan memiliki sifat yang berbeda serta bekerja secara selaras dan seimbang satu sama lain di dalam tubuh setiap orang.
Hasil pemikiran Hippocrates tersebut dikuatkan oleh Galenus yang mengatakan bahwa salah satu cairan tersebut bisa melebihi proporsi dan dominan sehingga melahirkan sifat kejiwaan khas seseorang yang disebutnya sebagai temperamen.
Dua pemikiran kolaboratif mereka melahirkan sebuah teori kepribadian bernama Tipologi Hippocrates-Galenus yang membagi temperamen manusia menjadi empat:
1. Kholeris
Seseorang dengan temperamen kholeris memiliki empedu kuning atau chole yang bersifat kering dalam proporsi lebih banyak dan dominan dibandingkan dengan tiga cairan lain di dalam tubuhnya.
Dengan menerapkan prinsip tegangan, pemilik temperamen memiliki sifat kejiwaan khas sebagai individu yang penuh semangat, optimis, emosional, dan memiliki daya juang tinggi.
2. Melankholis
Seseorang dengan temperamen melankholis memiliki empedu hitam atau melanchole yang bersifat basah dalam jumlah lebih banyak dan dominan dibandingkan tiga cairan lain di dalam tubuhnya.
Melalui penerapan prinsip penegaran, pemilik temperamen memiliki sifat khas sebagai individu yang pemuram, memiliki daya juang rendah, mudah kecewa, dan pesimis.
BACA JUGA: Museum Date Aesthetic ala Urang Awak di Museum Adityawarman
3. Phlegmatis
Tipe temperamen phlegmatis memiliki lendir atau phlegma yang bersifat dingin dalam takaran lebih banyak dan dominan dibandingkan tiga cairan lain di dalam tubuhnya.
Apabila prinsip plastisitas diterapkan, pemilik temperamen memiliki sifat khas sebagai individu yang tenang, setia, dan tidak mudah terpengaruh.
4. Sanguinis
Berbeda dengan ketiga tipe sebelumnya, seseorang dengan temperamen sanguinis memiliki darah atau sanguine yang bersifat panas dalam proporsi lebih banyak dan dominan dibandingkan tiga cairan lain di dalam tubuhnya.
Penerapan prinsip yang cocok, yakni ekspansivitas. Melalui prinsip ini, pemilik temperamen memiliki sifat khas sebagai individu dengan semangat kuat, ramah, dan mudah berubah pendirian.
Tipologi Hippocrates-Galenus yang diawali dari gagasan Hippocrates tentang cairan tubuh pada 460-370 Sebelum Masehi, teruji selama berabad-abad memiliki pengaruh kuat dan inspiratif terhadap lahirnya teori kepribadian pada masa-masa berikutnya yang tumbuh berkembang dengan variasi yang berbeda. Semoga bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Tokoh Perempuan di Balik Sukses Ki Hajar Dewantara Pertahankan Taman Siswa
-
Tumbuhkan Jiwa Patriot lewat Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara
-
Clue Kemandirian Finansial di Balik Terputusnya 'Galak Gampil'
-
Mengubah Imajinasi Menjadi Cuan di Buku 'Kreativitas dalam Mainan Kardus'
-
Uji Taktual Baca Al-Qur'an Braille di 'Syiar Ramadhan Distra' Malang 2025
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan novel Embrace the Serpent: Tukang Permata yang Menjadi Ratu Magis
-
Menemukan Ibu, Diri, dan Arti Kehilangan di Balik Misteri Welcome to Murder Week
-
Merangkul Kesepian Lewat Cerpen di Buku Yearning for Home While I'm at Home
-
SEVENTEEN Serukan Bangkit Menggapai Mimpi Dalam Lagu 'Fire'
-
Ulasan Novel Slow Burn Summer: Dari Kepura-puraan Menjadi Cinta
Terkini
-
Night Runner oleh Jung Yong Hwa: Harapan Emosional pada Bintang Jatuh
-
Jalani Menit Debut Lebih Melimpah, Andalan Malaysia Ini Bakal Sukses di Liga Jepang?
-
Futsal di Indonesia: Perjalanan Panjang Menuju Popularitas dan Prestasi
-
Meme In This Economy dan Kenyataan Pahit Hidup di Tengah Ketimpangan
-
4 Gaya Kasual ala Yunjin LE SSERAFIM, Simpel dan Tetap Fashionable