Novel The Silent Patient ini adalah novel bergenre mystery dan thriller yang ditulis oleh Alex Michaelides. Novel ini bercerita tentang seorang pelukis yang pada akhirnya memilih untuk membisu karena sebuah tragedi yang menimpanya.
Pelukis itu Alicia Barenson. Cerita bermula ketika ia terlibat dalam peristiwa pembunuhan suaminya, Gabriel. Saat itu, ketika Alicia dan Gabriel berada di rumah, tiba-tiba terjadi insiden penembakan yang menyebabkan Gabriel tewas.
Satu-satunya saksi yang ada adalah Alicia. Bahkan ia diduga sebagai pelaku dari kasus tersebut. Gabriel tewas dalam keadaan duduk terikat dan kepalanya ditembak. Sementara Alicia terlihat berada tepat di hadapan suaminya yang sudah terbujur kaku saat kasus tersebut terungkap.
Di lokasi kejadian, ditemukan sebuah pistol yang menjadi barang bukti dan menguatkan alasan penyidik untuk menahan Alicia karena menjadi satu-satunya saksi sekaligus seseorang yang yang diduga sebagai tersangka pembunuhan.
Namun saat dimintai keterangan, Alicia enggan menjawab sepatah mata pun. Ia bahkan terus membisu hingga harus menjalani konseling. Adapun terapis yang menanganinya adalah Theo Faber.
Theo adalah satu-satunya terapis yang bertahan untuk menangani Alicia. Pada suatu hari, Alicia memberi sedikit keterangan melalui sebuah lukisan. Belakangan, lukisan itu dikenal sebagai nama Alcestis.
Melalui penelusuran lewat Alcestis, akhirnya satu per satu fakta berhasil terungkap. Selain lewat lukisan, penyidik juga menemukan buku harian Alicia yang di kemudian hari juga akan membantu membeberkan fakta mencengangkan yang terjadi dalam kasus kematian suaminya itu.
Tentang apa yang sebenarnya terjadi, pergolakan batin Alicia, ketakutan, kecemasan, dan kegelisahan yang ia rasakan. Juga mengenai teror-teror yang ia dapati serta plot twist mengenai pelaku pembunuhan yang sebenarnya.
Secara umum, eksekusi dari novel The Silent Patient ini cukup berhasil. Baik dari segi alur, penokohan, ketegangan-ketegangan yang digambarkan penulis, semuanya dikemas dengan rapi.
Pembaca ikut dibawa untuk meresapi konflik batin yang dialami oleh Alicia. Kemudian kehadiran plot twist mengenai siapa pelaku pembunuhan yang sebenarnya betul-betul bikin greget.
Oleh karena genrenya mengarah ke psychological thriller, jadi bagi kamu yang tidak punya masalah dengan tema kekerasan, teror, atau hal lain yang bikin gampang ke-trigger, buku ini sangat layak dibaca. The Silent Patient akan bikin pembaca deg-degan dan penasaran untuk membaca hingga halaman terakhir.
Baca Juga
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel 'Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin', Karya Tere Liye tentang Kasih Tak Sampai
-
Review Buku Kitchen, Karya Yoshimoto Banana tentang Duka yang Terpendam
-
Ulasan Novel Tiga: Cinta Segitiga yang Kusut di Antara Tiga Sahabat
-
Review Buku After Dark, Karya Haruki Murakami yang Angkat Realisme Magis
-
Ulasan Buku Pretty Girls, Kasus Hilangnya Seorang Gadis Selama Dua Dekade
Ulasan
-
Membaca Drama 'Genie, Make a Wish' Lewat Lensa Pengasuhan Kolektif
-
Review Film Ballad of a Small Player: Visual Ciamik tapi Kesan Akhir Kosong
-
The Principles Of Power: Rahasia Memanipulasi Orang Lain di Segala Situasi
-
Review Film Dongji Rescue: Kisah Heroisme Lautan yang Menggetarkan
-
Les Temptes de la Vie: Ketika Musik, Paris, dan Badai Hidup Menyatu
Terkini
-
Tragis! Dina Oktaviani Dibunuh dan Diperkosa Teman Kerja: 7 Fakta Kelam yang Bikin Merinding
-
Nyesek! Kalah Tipis dari Arab Saudi, Ranking FIFA Timnas Indonesia Disunat
-
Pesta Nikah Paling Heboh Berakhir dengan Cek Palsu 3 Miliar! Pengantin Pria Kabur Bawa Motor Mertua
-
Sosok Benjamin Paulus Octavianus, Dokter Spesialis Paru yang Jadi Wamenkes
-
Auto Ganteng Maksimal! 3 Ide Outfit Keren ala Mas Bree yang Bisa Kamu Tiru