Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Tuan Typo
kover novel touché (DokumenPribadi/sonangambarita)

Novel Touché karyq Windhy Puspitadewi ini membawa kita pada petulangan penuh misteri. Banyak teka-teki dalam hidup yang sulit dipahami dan butuh bantuan orang lain untuk memecahkannya. 

Blurb Novel Touche

Selain kemampuan aneh yang bisa merasakan apa yang dirasakan orang lain, Riska memiliki kehidupan normal layaknya siswi SMA biasa. Tapi semua berubah sejak kedatangan Pak Yunus, guru pengganti, dan perkenalannya dengan Indra yang dingin dan Dani si juara kelas. 

Riska kemudian diberitahu bahwa dirinya adalah touché alias orang yang memiliki kemampuan lewat sentuhan seperti halnya Indra, Dani, dan Pak Yunus. Seakan itu belum cukup mengejutkan, Pak Yunus diculik! Sebuah puisi kuno diduga merupakan kunci untuk menemukan keberadaan Pak Yunus.

Dengan segala kemampuan, Riska, Dani, dan Indra berusaha memecahkan kode dalam puisi kuno tersebut dan menyelamatkan guru mereka.

Berempati pada orang yang sedang berduka mungkin bukan hal yang asing lagi. Ada banyak orang yang punya empati besar yang membuat mereka turut dalam kesedihan atau rasa bahagia orang lain.  

Tapi, jujur saja terkadang itu menganggu. Apalagi rasa sedih. Yang tadinya kita tenang dan baik-baik saja, kita malah ikut sedih karena berempati pada orang lain.  

Di dalam Novel Touché ini, ada tiga orang remaja yang punya kemampuan yang tidak dimiliki kebanyakan orang. Yakni Indra si mind reader, Dani si text absorber, dan Riska si Empath. Mereka dipertemukan dengan seorang pria yang merencanakan sesuatu untuk mempertemukan mereka.  

Cerita ini mengandung banyak pesan tersirat. Seperti orang tua dan saudara Indra yang menjauhinya karena tahu dia mind reader. Keluarganya risih jika privasi mereka terusik. Privasi adalah hal yang krusial untuk diketahui orang lain.  

Di kehidupan nyata pun pasti kita akan risih kalau ada orang yang kepo akan privasi kita. Entah itu suka cek isi chat atau galeri tanpa ozin. Apalagi jika mereka bisa baca pikiran? Tentu sangat merepotkan.  

Hal itu juga membuat Indra terpukul. Dia sempat kehilangan arah karena merasa bakatnya itu merupakan kutukan. Keluarganya menjauh hanya karena kemampuan yang tidak pernah dimintanya itu.  

Aku apresiasi riset penulis saat menulis novel ini. Banyak hal-hal baru yang aku dapatkan di dalamnya. Tentang tempat dan juga orang-orang terkenal di zaman dulu. Penulis pasti kerja keras menyusun naskah ini sehingga berhasil membuat pembaca kagum.  

Tokoh di cerita ini juga punya porsinya masing-masing. Aku juga suka dialog mereka yang gak garing. Tapi, dari dialognya aku sempat mengira ini novel terjemahana. Karena gaya bicara mereka kayak bukan remaja Indonesia.  

Novel ini rekomendasi buat kamu yang suka novel yang bikin mikir dan ikut memecahkan masalah di dalamnya. 

Tuan Typo