Umur 30 tahun, perempuan, single, dan disalip menikah oleh adiknya.
Begitulah Eli, tokoh utama dalam novel 90 Hari Mencari Suami karya Ken Terate ini dihadapkan dalam masalah ribetnya mencari pasangan saat usianya sudah mencapai kepala 3.
Sebenarnya, bisa dibilang ia cantik, cerdas, berpendidikan, dengan karier yang oke. Namun dalam perkara menemukan pendamping hidup, ia berkali-kali menghadapi nasib yang apes karena bertemu dengan orang yang salah.
Eli adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan event organizer. Selama ini ia santai saja dengan statusnya yang belum menikah karena begitu tenggelam dalam kesibukan pekerjaan.
Namun semuanya berubah ketika adiknya, Lisa hendak melangsungkan pernikahan. Keluarga dan kerabatnya mulai sewot dan amat rewel menanyakan perihal kapan Eli akan menyusul.
Karena menurut mitos yang ada, seorang perempuan yang disalip menikah oleh adiknya akan menjadi perawan tua. Eli tentu tidak percaya dengan mitos itu. Namun ia pada akhirnya jengah dengan tuntutan sosial yang membuat ia gusar dengan stigma perawan tua tersebut.
Jadilah ia dengan dibantu dua sahabatnya, Sandra dan Rosa melancarkan aksi 90 hari mencari suami sebelum pernikahan Lisa berlangsung.
Mulailah perburuan mereka mencari calon suami dengan menelusuri tempat-tempat yang potensial untuk menemukan pria yang pas dijadikan pendamping hidup. Mulai dari tempat kerja, gym, hingga lewat Tinder.
Namun malangnya, Eli masih belum menemukan pasangan yang tepat. Lalu di akhir cerita, ternyata jodohnya adalah teman kecilnya sendiri, Dimi. Sosok yang selama ini tidak pernah dilirik oleh Eli.
Ya begitulah. Cerita ini mengajarkan kepada pembaca bahwa pada banyak kasus, jodoh itu sering kali adalah orang yang teramat dekat dengan kita, hanya saja kita mencarinya terlalu jauh.
Saya suka bagaimana perkembangan karakter dari Eli yang terlihat semakin bijak dalam menanggapi status single-nya. Ia yang awalnya ingin cepat-cepat menikah karena semua orang telah menikah, akhirnya sadar bahwa menikah itu butuh alasan yang kuat. Bukan sekadar ikut-ikutan.
Eli berani melepaskan banyak hal dalam dalam hidupnya dan merasa benar-benar menjadi ringan setelahnya. Ia berani resign dari pekerjaan dengan lingkungan yang toxic, ia berani menjual sepatu-sepatu branded yang selama ini hanya membuat sesak kamar kost-nya, dan terlebih ia berani melepaskan diri dari segala tuntutan sosial.
Meskipun di awal cerita saya beberapa kali harus menertawai tingkah Eli yang norak dalam urusan cinta, namun pada akhirnya saya dibuat kagum dengan sosoknya yang mandiri dan benar-benar mencerminkan kepribadian wanita dewasa yang tidak menye-menye dan bisa mengambil keputusan yang tepat.
Nah bagi kamu yang suka baca novel metropop dengan genre komedi romantis, 90 Hari Mencari Suami bisa menjadi menjadi salah satu rekomendasi novel yang bisa mengisi waktu luangmu!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Review 'Buku Minta Disayang' Hadir untuk Memeluk dan Menghibur Kaum Jomblo!
-
Ulasan Novel 'Septihan', Kisah Jihan dalam Menaklukan Sang Pujaan Hati
-
Ulasan Novel Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982: Praktik Misogini di Korea yang Masih Relevan hingga Kini
-
5 Pasangan Oka Antara Terpaut Usia Jauh di Film dan Series, Tetap Serasi!
-
Ulasan Novel Rencana Besar untuk Mati dengan Tenang, Kejadian Kelam di Tragedi 1965
Ulasan
-
Review Film Keadilan: The Verdict, Kasus Korupsi Diungkap Tanpa Ampun!
-
Ulasan Film Korea Firefighters: Sajikan Kisah Heroik Para Pemadam Kebakaran
-
Review Film The Ghost Game: Ketika Konten Berubah Jadi Teror yang Mematikan
-
Review Film Pangku: Hadirkan Kejutan Hangat, Rapi, dan Tulus
-
Jarak dan Trauma: Pentingnya Komunikasi Efektif dalam Novel Critical Eleven
Terkini
-
Strategi Jitu Hadapi Persaingan! Begini Langkah Berani Avery Kusumanegara Merombak Total Hotel Mereka
-
Bukan Emas, Erick Thohir Ungkap Target Timnas Indonesia di SEA Games 2025
-
Jennifer Coppen Sentil Haters usai Raih Penghargaan di TikTok Awards 2025
-
Raisa Kabur dari Wartawan di AMI Awards, Alasannya Bikin Netizen Ngakak!
-
Ungguli Severance Season 2, Debut Tayang Pluribus di Apple TV Pecah Rekor