Setelah berhasil mengaduk-aduk perasaan pembaca lewat Buku Minta Dibanting, bisa-bisanya Rintik Sedu ngeluarin karya baru dengan judul yang bertolak belakang yaitu Buku Minta Disayang. Hadeh. Dulu minta dibanting, sekarang minta disayang, sebenarnya maunya apa, sih, kak? Tolong, jangan buat kami mati penasaran.
Oke. Tanpa banyak cing-cong lagi, pertama aku mau ngereview bagian cover dari Buku Minta Disayang. Cover dari buku ini kalau menurut aku bisa langsung mengikat para pencinta buku karna sangat menarik, keren pol, kalau kata aku, mah! Covernya estetik banget nggak, sih? Jadi pengen nyayang beneran, kan, aku jadinya.
Lanjut, aku mau ngereview bagian isi dari Buku Minta Disayang ini. Sama seperti Buku Minta Dibanting, sebenarnya buku ini dalemnya, tuh, berisi jenis puisi-puisi gitu.
Jika dilihat dari blurb yang terletak di bagian belakang cover bukunya, kita bisa simpulkan bahwa Buku Minta Disayang hadir untuk teman-teman supaya bisa merasa ada yang menemani, ada yang dipeluk, dibersamai, dan yang pasti supaya kalian terhibur.
Bait-bait dalam buku ini cocok banget buat menemani para jomblo di seluruh Indonesia dalam sebuah hubungan yang aslinya, tuh, rumit banget.
Salah satu kutipan dari buku ini yang menunjukkan kerumitan dalam sebuah hubungan seperti, “Beberapa perasaan tak ingin diabadikan. Mereka hanya ingin dititipkan dan dilepaskan pada waktu yang baik.”
Permasalahannya, atau yang bikin rumit adalah, kita tidak tahu pasti, beberapa perasaan yang tak ingin diabadikan itu perasaan siapa saja? Kita juga tidak tahu waktu yang baik itu kapan saja.
Manusia tidak ada yang sempurna. Kita juga bukan cenayang. Sampai di sini, kalau ada yang masih belum jelas, berarti kalian perlu baca buku ini secara langsung, deh!
Anyways, dari keseluruhan cerita di Buku Minta Disayang, menurut aku nggak ada yang nggak seru, nggak ada yang nggak menarik, dan nggak ada yang gagal buat aku geregetan.
Tapi, kalau buku ini dibaca pas suasana hati nggak sesuai dengan yang dirasain, mungkin buku ini akan terkesan biasa aja buat kalian. Dan, aku mau bilang, kalau buku ini recommended banget buat kalian yang masih jomblo akut. Ups, bercanda.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Jurusan Kuliah Bukan Tongkat Sulap, Kenapa Harus Dibohongi?
-
Nilai Nomor Sekian! Yang Penting Tetap Waras dan Tugas Kelar, Setuju?
-
Transformasi Pola Komunikasi Keluarga dari Telepon Rumah ke Chat dan Video Call
-
Detak di Pergelangan! Bagaimana Smartwatch Merawat Jiwa Kita?
-
Dari Layar Lebar ke Layar Kecil! Transformasi Hiburan di Era Streaming
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Pemuda Hebat Penuh Manfaat', Upaya Meningkatkan Kualitas Diri
-
'Buku Minta Dibanting' Rintik Sedu, Sindiran Estetik buat Kaum Jomblo!
-
Ulasan Novel 'Septihan', Kisah Jihan dalam Menaklukan Sang Pujaan Hati
-
Review Buku 'Normal People', Kisah Cinta Dua Remaja yang Beda Kelas Sosial
-
Ulasan Novel Kim Ji-Yeong Lahir Tahun 1982: Praktik Misogini di Korea yang Masih Relevan hingga Kini
Ulasan
-
Ulasan Novel The Gatsby Gambit: Misteri Pembunuhan di Kapal Pesiar Mewah
-
Ulasan Novel Battle of the Bookstores: Pertarungan Antara Manajer Toko Buku
-
Waduk Bening Widas, Bendungan yang Merangkap Jadi Tempat Wisata di Madiun
-
Ulasan Novel What Happens in Amsterdam: Kesempatan Kedua di Kanal Amsterdam
-
Review Film The Dark House: Masih Tayang di Bioskop Gaes, Sini Kepoin!
Terkini
-
Switch Genre Buku: Tantangan Seru Menjadi Pembaca yang Lebih Kaya
-
Apa Artinya Hemat Bila Nggak Bahagia?
-
Sebut Indonesia Bakal Kalah dari Malaysia, Tak Ada yang Salah dengan Komentar Pundit Vietnam
-
Cara Paling Gampang Buat Tau Siapa yang Numpang WiFi Tanpa Izin
-
Indonesia Sudah Pasti, Bagaimana Perhitungan Peluang Lolos Tim-Tim ASEAN ke Piala Asia 2027?