Buku Journey To Aqsa karya Marfuah Panji Astuti adalah buku yang menarik karena ada banyak gambar yang diambil langsung dari tanah Palestina. Buku terbitan Syam Organizer di tahun 2019 ini benar-benar menggetarkan jiwa sejak halaman pertamanya.
Meski belum pernah secara langsung berkunjung ke tanah Palestina, tapi melalui buku ini, saya rasanya bisa menjejakkan kaki di sana melalui pemaparan dan gambar yang disampaikan penulis.
Cerita perjalanan saat pertama kali menginjakan kaki di tanah suci Al-Quds benar-benar menyentuh dan membuat saya merasa rindu akan Masjidil Aqsa. Dibalut dengan bahasa yang ringan, bab demi babnya menambah khazanah pengetahuan saya tentang keadaan, sifat, karakter, kepribadian hingga sudut-sudut negeri Palestina yang penuh kenangan.
Ada beberapa hal yang menarik perhatian saya setelah membaca buku ini. Pertama, letak dead sea atau laut mati. Seperti yang kita ketahui, di tempat inilah umat Nabi Luth ditenggelamkan hingga tewas.
Kemudian, keadaan pasar di Palestina. Saya selalu penasaran dan tertarik dengan pasar di negara lain karena pasti berbeda dengan kondisi di Indonesia. Mulai dari harga hingga kualitas buahnya.
Melalui buku ini saya juga jadi tahu kalau produk rakyat Palestina tidak kompetitif di pasaran karena dikenakan pajak macam-macam oleh Israel. Harganya pun menjadi terlalu mahal.
Selanjutnya adalah Masjid Buraq. Dimana pada masa Kekhalifahan Islam, lazim didirikan masjid sebagai menandai dari peristiwa atau tempat bersejarah.
Lanjut di halaman 99, saya akhirnya bisa melihat penampakan mimbar Shalahuddin Al Ayyubi. Sebenarnya ada 2 mimbar, tapi Yahudi telah membakar salah satunya yang ada di Masjidil Aqsa pada 21 Agustus 1969.
Selanjutnya yang memuaskan rasa penasaraan saya adalah foto toko buku yang ada di Palestina. Tempat ini dikenal dengan Educational Bookshop. Selain buku juga ada coffee shop. Sepertinya akan nyaman sekali.
Buku memang dikenal sebagai jendela dunia. Karena melalui buku, kita bisa seolah berada di waktu dan tempat yang berbeda. Semuanya terasa jelas dan hidup.
Akhir kata, kalau ingin melihat bagaimana Masjidil Aqsa dan Palestin, buku ini bisa menjadi salah satu pilihan.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Bukan Cinta Tak Sempurna, Ini Makna Lagu SEVENTEEN 'Imperfect Love'
-
Dipimpin Dohoon, Semua Member TWS Masuk Top 30 Rookie Individual Juni 2025
-
SHINee Ring Ding Dong: Anthem Ikonik K-Pop saat Cinta Datang Tak Diundang
-
Rayakan Debut 2 Dekade, Super Junior Siap Comeback Lengkap Bareng Heechul!
-
Mulai Rp 1,8 Juta! Ini Detail Tiket dan Benefit Konser G-Dragon Jakarta 2025
Artikel Terkait
Ulasan
-
Ulasan Lagu Answer oleh ATEEZ: Pesan Kuat dari Perjalanan Mencari Jati Diri
-
Review Film Love and Leashes, Eksperimen Cinta yang Unik di Dunia Kerja
-
Ulasan Novel The Manor of Dreams: Perseteruan Keluarga Demi Sebuah Warisan
-
Review Film My Sunny Maad: Realita Cinta yang Nggak Seindah Harapan
-
Review Film Tak Ingin Usai di Sini: Cinta Sejati yang Bikin Baper!
Terkini
-
Tragisnya Pemain Keturunan Malaysia, Dinaturalisasi Hanya untuk Bermain di JDT!
-
Dampak Nikel terhadap Ikan Pari dan Penyu: Raja Ampat Sudah Tak Aman
-
Debut 23 Juni, THEBLACKLABEL Perkenalkan Member Grup Co-ed ALLDAY PROJECT
-
Rilis Teaser, Film The Lost Bus Suguhkan Aksi Penyelamatan yang Dramatis
-
BOYS II PLANET Mulai Produksi, Simak Format Debut dan Tanggal Tayangnya