Setiap orang dibekali dengan kelebihan dan kekurangan. Satu sama lain mestinya bisa saling melengkapi agar tercipta harmoni kehidupan. Meski kita memiliki kekurangan, tapi yang paling penting adalah berusaha untuk fokus pada kelebihan yang ada pada diri masing-masing.
Tak perlu merasa minder, kecil hati, rendah diri, dan perasaan-perasaan sejenisnya ketika melihat pencapaian orang lain. Fokus saja pada bagaimana kita berusaha menggali potensi diri, mengembangkannya dengan penuh kesungguhan, sehingga kita pun dapat melakukan hal-hal yang dapat membuat hidup kita lebih bermakna, bermanfaat, dan menyenangkan.
Hidup ini sangat indah, jadi jangan sampai dilewatkan begitu saja. Jangan sampai kita malah sibuk meratapi nasib. Bergeraklah dan nikmati hidup ini dengan penuh keceriaan. Nikmati setiap nikmat yang telah dianugerahkan oleh Tuhan kepada kita, seperti nikmat kesehatan, nikmat memiliki anggota tubuh yang utuh, dan seterusnya.
Tak perlu bersusah payah melakukan beragam cara agar kita disukai oleh semua orang. Sebab, tak ada satu pun manusia di muka bumi ini yang bisa menyenangkan dan memuaskan semua orang. Jadilah diri sendiri dan tak perlu menggunakan topeng agar semua orang suka pada kita.
Dalam buku ‘Menikmati Hidup’ karya Ahmad Rifa’i Rif’an dijelaskan, setiap manusia diciptakan dengan sangat sempurna. Sejak kecil mungkin pelajaran itu terus diulang sampai bosan kita mendengarnya. Tetapi sayangya, kita sering kali melupakan pelajaran berharga itu. Padahal kesempurnaan penciptaan Allah atas kita sebenarnya sudah cukup membuat kita hidup sewajarnya, tampil apa adanya, tanpa merasa perlu menutupi diri kita dengan beragam topeng.
Sebab kita lahir dengan keunikan yang dikaruniakan Tuhan. Tidak usah kita menampilkan diri sebagai orang lain hanya demi meraih simpati. Sudah saatnya kita berkata, “Aku ya gini ini. Inilah aku dengan segala kelebihan dan kekuranganku. Inilah aku dengan segala masa lalu dan mimpi-mimpiku. Inilah aku dengan latar belakang keluarga yang kuterima dengan ikhlas,” (hlm. 21).
Selain bersyukur, menggali potensi, dan menjadi diri sendiri, masih banyak cara yang bisa kita gunakan untuk menikmati hidup yang indah ini. Salah satunya yakni menggunakan anggota tubuh untuk memperbanyak kebaikan. Misalnya menggunakan mulut untuk berbicara yang baik-baik dan tidak gemar menyakiti hati orang lain.
Berzikir juga menjadi cara yang sangat bagus untuk menikmati hidup. Salah satu hal yang menyebabkan hati terasa gundah dan gelisah adalah karena kita jarang atau enggan untuk berzikir.
Zikir adalah amal saleh yang telah banyak dilupa. Kemodernan membawa manusia pada tingkat kesibukan yang amat sangat terhadap rutinitas dunia. Manusia lebih peka terhadap laparnya perut ketimbang mendeteksi laparnya batin. Manusia modern lebih pintar mencukupi gizi fisiknya ketimbang mencukupi gersang jiwanya (hlm. 141-142).
Melalui buku karya Ahmad Rifa’i Rif’an yang diterbitkan oleh penerbit Quanta (Jakarta) ini, kita dapat merenungi kehidupan dengan lebih baik dan bijaksana. Selamat membaca dan menikmati hidup yang penuh warna.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.
Baca Juga
-
Seni Mengatur Waktu dengan Baik dalam Buku "Agar Waktu Anda Lebih Bermakna"
-
Buku Perjalanan ke Langit: Nasihat tentang Pentingnya Mengingat Kematian
-
Ulasan Buku Resep Kaya ala Orang Cina, Cara Menuju Kekayaan yang Berlimpah
-
Ulasan Buku "The Wisdom", Merenungi Kebijaksanaan Hidup
-
Tuhan Selalu Ada Bersama Kita dalam Buku "You Are Not Alone"
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Jangan Pusingkan Omongan Orang: Kiat Hidup Tenang dan Bahagia
-
Ulasan Buku 'The Overstory'; Ketika Manusia Saling Berhubungan dengan Alam
-
Mempelajari Dunia Politikus Bersama Buku Sam Houston and the Alamo Avengers
-
Ulasan Buku The Yes Brain, Pendekatan Neurosains untuk Bentuk Karakter Anak
-
Ulasan Buku Im Possible, Sukses itu Butuh Proses
Ulasan
-
Ulasan Buku Stress? So What?! Cara Mengubah Tekanan Menjadi Kekuatan
-
Introvert, Validasi, dan Kematian, Resep Gila Diramu Film Tinggal Meninggal
-
Ulasan Novel The Good Boy: Petualangan Ajaib Genie dalam Menemukan Cintanya
-
Novel The Art of a Lie: Misteri Kehidupan Ganda Suami yang Telah Meninggal
-
Imajinasi Terjun Bebas Tanpa Batas dalam Buku Puisi Telepon Telepon Hallo
Terkini
-
Merdeka dengan Sepeda: Mengayuh untuk Bumi yang Lebih Hijau
-
Membangun Ketahanan Ekosistem: Mengapa Kita Harus Menjaga Hutan?
-
Dipaksa Berbagi Poin, Pelatih Arema FC Sanjung Perlawanan PSIM Yogyakarta
-
Sukses Tutup Tur Asia 'Kaion', Kai EXO Siap Sapa Penggemar di Amerika Utara
-
Street Style ala HyunA: 4 Inspirasi Fashion Simpel tapi Tetap Standout!