Kadang aku berpikir, aku ingin sekali membawamu
ke hutan dan tersesat berdua. Kita akan bertahan hidup
dengan apa saja yang tumbuh di alam liar,
bertahun-tahun bertahan tanpa pernah ingin keluar.
(Halaman 38)
'Kuajak Kau Ke Hutan dan Tersesat Berdua' adalah buku kumpulan puisi yang ditulis oleh Boy Candra. Bisa terbaca dari judulnya, buku puisi ini memang mengangkat tema seputar cinta dan romansa.
Saat selesai membacanya, ada satu kesan yang saya dapatkan. Yakni bahwa kamu boleh saja tersesat, hilang, hingga tidak tahu jalan pulang, asalkan kamu melaluinya bersama seseorang yang kausayang.
Diajak ke hutan dan tersesat berdua? Oh siapa takut! Jangankan di hutan, luasnya belantara kehidupan ini hanyalah perjalanan yang mudah dilalui asalkan bersama dia yang rela hidup bersamamu apapun yang terjadi.
Kedengarannya gombal abis. Ya, memang. Buku ini sepenuhnya berisi puisi yang menceritakan seseorang yang telah menjelma menjadi budak cinta dari kekasihnya. Penuh kata-kata manis dan romantis, yang hanya relate dibaca oleh orang-orang yang lagi kasmaran.
Jika tidak mengalami hal tersebut, barangkali puisi-puisi dari Boy Candra ini terkesan agak menggelikan. Sebab, sebagian besar isinya menggambarkan tentang bagaimana seseorang begitu memuja orang yang dia cintai.
Baik saat mereka menghabiskan waktu bersama, terpisah jarak, didera oleh rindu, hingga saat terbakar api cemburu. Apapun keadaannya, semuanya adalah ungkapan tentang cinta.
Tapi senada di angin yang sama,
kau curigai aku, kau juga cemburu.
Lalu api membakar seisi dadamu.
Kau tak sudi terbakar sendiri.
Karena cinta berdua, kutemani
kau dengan membakar diriku
(Halaman 53)
Ada banyak fase jatuh cinta yang diceritakan dalam puisi-puisi dari Boy Candra ini. Membacanya barangkali akan mengingatkan kita juga tentang momen-momen saat merasakan hal yang serupa.
Mulai dari fase mengagumi, memiliki, hingga pada suatu waktu saling curiga dan menaruh prasangka. Tapi apapun fasenya, buku puisi ini akan kembali mengingatkan agar kita kembali mengenang alasan tentang mengapa dulu kita memilih untuk jatuh cinta.
Puisinya sederhana, dan kalimat-kalimatnya menyentuh sehingga siapapun yang membaca bisa dengan mudah memahami apa yang hendak disampaikan oleh penulis. Hanya saja, karena memuat satu tema tentang cinta, membaca buku ini sekali duduk akan terasa membosankan.
Tapi secara umum, buku puisi ini lumayan menarik. Meskipun mungkin bukan jenis buku puisi yang akan nyaman dibaca oleh semua orang. Tapi bagi pembaca yang sedang ingin mengenang masa-masa jatuh cinta, Kuajak Kau ke Hutan dan Tersesat Berdua ini adalah salah satu buku puisi yang mampu menghangatkan hati!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Cantik itu Ejaannya Bukan Kurus: Kiat Pede Meski Bertubuh Gemuk
-
Cuan Lewat Hobi Menulis di Buku 'Gampang Cari Uang dengan Menulis Opini'
-
Ulasan Buku Living With Purpose, Menjalani Karier Sesuai Nilai Kehidupan
-
Ulasan Buku 'Bacakilat', Teknik Membaca 1 Detik dalam Setiap Halaman
-
Ulasan Buku Quanta Cinta, Mengubah Cinta Menjadi Energi Tak Terbatas
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku 'Nanti Juga Sembuh Sendiri', Merangkul Luka untuk Menyembuhkan
-
Tangkas Jaga Kebersihan Lingkungan dalam Buku 'Ke Mana Balon Itu Pergi'
-
Ulasan Buku Dikatakan atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta Karya Tere Liye
-
Ulasan Buku 'Melelahkan Tapi Harus Diperjuangkan', Ketika Perjuangan Terasa Berat
-
Bersyukur Itu Kunci Bahagia dalam Buku Jangan Mengeluh, Jadilah Tangguh
Ulasan
-
Review Anime Tasokare Hotel, Kisah Sebuah Penginapan Antara Dua Dunia
-
Ulasan Buku Cantik itu Ejaannya Bukan Kurus: Kiat Pede Meski Bertubuh Gemuk
-
Ulasan Novel A Man: Mengungkap Identitas Kasus Kematian Palsu
-
Ulasan Novel Heart Block: Membiarkan Perasaan Datang secara Alami
-
Ulasan Buku Teething: Mengurai Luka Keluarga dan Cinta Bersama Puisi
Terkini
-
4 OOTD Soft Chic ala Kang Hanna, Bisa Buat Ngampus Sampai Ngopi!
-
Bintangi The Savant, Jessica Chastain Siap Bongkar Kejahatan di Dunia Maya
-
4 Gaya Girly Street Style ala Roh Jisun Buat Inspirasi Daily Outfit-mu!
-
5 Rekomendasi Film Baru Sambut Akhir Pekan, Ada The Fantastic Four: First Steps
-
Pol Espargaro Komentari Performa Pecco Bagnaia: Dia Terlihat Tidak Nyaman