Ketika berbicara mengenai materi pengembangan diri, kita mungkin memahami bahwa hal terpenting dari sekadar ikut seminar motivasi atau membaca buku-buku self-improvement adalah bagaimana kita mengambil langkah konkret atas seluruh teori yang sudah dipelajari.
Namun betapa banyak di antara kita yang pada akhirnya hanya semangat di awal, lalu melempem setelahnya. Berakhir dengan melupakan sebagian besar konsep pengembangan diri yang telah diketahui.
Ada banyak buku yang telah dibaca, namun ternyata hanya secuil bagian yang dicatat dan digarisbawahi. Maka dari itu, bagi yang sering mengalami hal tersebut, agaknya butuh sebuah 'pecutan' yang bisa membuat diri terus melangkah.
Saya mendapati hal tersebut dari buku berjudul 'Awas Berubah' karya Oscar Wirawan. Sebuah buku yang menurut saya isinya nampol abis. Merangkum berbagai hal yang kebanyakan kita jumpai dalam seminar dan buku motivasi, dengan cara yang sangat to the point.
Sekilas saat melihat sampulnya yang tidak estetik, saya enggan menaruh ekspektasi yang tinggi terhadap buku ini. Judulnya terkesan tidak menarik. Terlalu banyak keterangan hiperbola yang memenuhi sampul sehingga terasa agak lebay.
Namun saat iseng membacanya, saya merasa tertohok sejak dari halaman-halaman awal.
"Untuk mencapai yang terbaik dalam hidup Anda, hindari semua hal yang tidak perlu Anda ulangi. Sebaliknya, Anda perlu melakukan berulang-ulang semua hal yang perlu Anda lakukan terus-menerus sampai mencapai hasil yang Anda inginkan." (Halaman 7)
Sekilas terdengar biasa saja. Tapi setelah merenunginya baik-baik, hal di atas memang menjadi sebuah pekerjaan bodoh yang masih sering saya lakukan.
Mengharapkan hasil yang berbeda tapi masih mempertahankan kebiasaan yang sama sekali membuat diri tidak berkembang. Lantas ketika dihadapkan pada tantangan yang sulit, merasa cepat bosan dan banyak mengeluh.
Padahal, memperhatikan pekerjaan yang benar-benar pantas untuk dijadikan rutinitas adalah salah satu kunci untuk meraih tujuan tertinggi dalam hidup.
Sebenarnya sederhana saja. Kalau pekerjaan itu tidak penting, hentikan. Jika penting, lakukan terus-menerus. Jangan malah dibalik konsepnya.
Nah, itu baru 1 poin. Bisa dibilang, hampir seluruh isi dari buku ini berisi 'tamparan' yang agaknya cukup keras untuk membuat seseorang segera sadar untuk bergerak.
Jadi, bagi yang ingin disadarkan dari rasa demotivasi dan kecenderungan mager, buku Awas Berubah ini bisa menjadi bacaan yang memantik semangat untuk mengejar tujuan hidup!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
-
Polemik Bu Ana, Brave Pink, dan Simbol yang Mengalahkan Substansi
-
Tidak Ada Buku di Rumah Anggota DPR: Sebuah Ironi Kosongnya Intelektualitas
-
Intelijen Dunia Maya: Upaya Netizen Indonesia dalam Menjaga Demokrasi
Artikel Terkait
-
Awas Bikin Bucin! Ulasan Buku Puisi Kuajak Kau ke Hutan dan Tersesat Berdua
-
Ulasan Buku 'Nanti Juga Sembuh Sendiri', Merangkul Luka untuk Menyembuhkan
-
Tangkas Jaga Kebersihan Lingkungan dalam Buku 'Ke Mana Balon Itu Pergi'
-
Ulasan Buku Dikatakan atau Tidak Dikatakan Itu Tetap Cinta Karya Tere Liye
-
Ulasan Buku 'Melelahkan Tapi Harus Diperjuangkan', Ketika Perjuangan Terasa Berat
Ulasan
-
Review Film Mama: Pesan dari Neraka, Horor Digital yang Bikin Parno!
-
Review Film Sukma: Rahasia Gaib di Balik Obsesi Awet Muda!
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
Terkini
-
4 Toner Korea Calendula, Penyelamat Buat Kulit Sensitif dan Redakan Redness
-
Maaf Coach Gerald, Timnas Indonesia U-23 Masih Butuh Pemain Sekaliber Marceng dan Ivar Jenner!
-
Bangun Personal Branding Lewat Main Futsal
-
Padel: Olahraga Viral yang Lebih Seru dari Tenis? Ini Alasan Gen Z Langsung Ketagihan!
-
Mulai 4 Jutaan! 4 Rekomendasi HP Flip Canggih Harga Termurah 2025