Scroll untuk membaca artikel
Hikmawan Firdaus | Ellyca Susetyo
Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu (Goodreads)

Kinar terpaksa masuk ke pesantren setelah ibunya meninggal dunia. Tidak lama berselang, ayah juga ikut dipanggil Tuhan. Lukanya yang belum mengering tapi sudah mendapat luka baru membuat Kinar melanggar syariat pesantren: tidak mau salat dan mengutuk Tuhan yang sangat keji terhadap takdir hidupnya.

Melihat hal ini, Naray dan Ruth sampai harus membantu Kinar meloloskan diri dari intaian pengurus pesantren. Namun semua ini akhirnya terendus Keamanan Pusat.

Rahasia Naray dan Ruth pun akhirnya ikut terbongkar. Mereka ternyata juga menyimpan rapat kesedihannya masing-masing.

Setelah kejadian menggemparkan itu, apakah persahabatan Naray, Kinar, dan Ruth tetap terjalin, atau justru salah satunya harus terusir dari pesantren?

Novel Nurillah Achmad berjudul 'Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu' punya ide yang menarik. Terlebih kovernya juga bagus banget. Novel ini sekilas mengingatkan saya pada novel dan film 'Tuhan Izinkan Aku Berdosa'.

Menurut saya, cara penyampaian yang disajikan penulis dalam bentuk catatan telah mewakili suara hati masing-masing tokoh. Sehingga membuat saya mudah terkesan sejak awal. Apalagi tone para tokohnya juga terlihat berbeda.

Mulai dari sikap dan tindakan, semuanya terasa khas. Sehingga mudah untuk dikenali. Cara penyampaian ini sekaligu membuat novel ini punya sensasi yang unik dan berbeda dengan novel religi lainnya.

Lalu konflik yang dipilih penulis juga sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Tipikal konflik yang saya sukai.

Terutama saat menyinggung masalah keluarga. Berbagai emosi bisa dirasakan disini. Mulai dari menyenangkan sekaligus menyesakkan kalau dibaca.

Masing-masing tokohnya punya latar belakang yang berbeda. Sehingga setiap orang punya terasa menyentuh dengan lukanya sendiri. Luka batin yang berbeda ini juga menunjukkan pesan moral yang sangat mengena. Jadi para pembaca bisa belajar banyak dari para tokoh di 'Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu'.

Emosi selama membaca terus diaduk-aduk. Miris sekaligus terharu mungkin adalah salah satunya, terutama saat menjelang ending.

Saya sangat merekomendasikab 'Berapa Jarak antara Luka dan Rumahmu'. Terutama untuk yang suka novel religi atau yang baru mau membaca genre ini. Selamat membaca!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Ellyca Susetyo