Merasa sedih dan tidak baik-baik saja adalah bagian dari hidup manusia yang mau tidak mau harus dihadapi. Tidak selamanya hidup selalu menawarkan kesenangan. Pada suatu titik, kita memang mesti merelakan bagian dari diri kita terkoyak karena luka yang ditimbulkan oleh peristiwa tragis dalam hidup.
Menyakitkan? Tentu saja. Tidak ada orang yang mampu terbebas dari rasa sakit. Saat kita tidak tahu harus mengobatinya dengan apa, terkadang kita hanya perlu meyakini bahwa waktu akan menyembuhkannya.
Memang tidak sesederhana itu. Menunggu segalanya reda dan pulih dengan sendirinya tentu adalah proses yang begitu menyiksa. Namun luka itu seumpama badai yang hadirnya pasti akan berlalu. Segala rasa sakit juga akan menuai kesembuhannya. Sebagaimana yang dibahas dalam buku berjudul 'Nanti Juga Sembuh Sendiri' karya Helobagas.
Melalui buku yang mirip dengan kumpulan quotes ini, penulis mengurai pemikiran-pemikirannya saat berada di titik terendah dalam hidup. Meskipun tulisannya terkesan personal, tapi saya merasa bahwa ada beberapa bagian yang rasanya relate dengan apa yang saya alami. Khususnya mengenai kekhawatiran dan pikiran yang berlebihan tentang hari esok yang belum tentu terjadi.
Saat semuanya terasa baik-baik saja,
Aku justru takut akan ada kesedihan apa
Yang mungkin terjadi ke depannya
(Halaman 11)
Rasanya amat sering memiliki pemikiran yang seperti ini. Ketika hidup sedang baik-baik saja, tapi malah kepikiran bahwa kondisi tersebut tidaklah normal. Bahwa besok-besok, pasti kejadian buruk akan datang.
Di pagi, siang, hingga sore hari bisa menjalani kehidupan dengan tenang. Tapi jika tiba di malam hari, seluruh pemikiran buruk tersebut tiba-tiba muncul bak monster yang menakutkan.
Monster buruk itu jahat
Dia selalu mengajakku
Untuk takut dengan apa
Yang belum tentu akan terjadi.
(Halaman 13)
Kadang rasanya ingin sembuh dari sesuatu, padahal sebenarnya tidak ada yang sakit. Pemikiran buruk itu juga begitu mengharapkan ketenangan, padahal sejatinya tidak ada masalah apa-apa. Isi kepala terasa begitu sumpek karena dijejali banyak pemikiran, tapi hidup ini aslinya lempeng seolah tidak mengalami masalah. Sungguh membingungkan!
Tapi begitulah hidup. Ada banyak hal yang terpaksa harus kita lewati. Setiap masalah akan hadir tanpa melalui persetujuan kita. Dan saat itu terjadi, yang bisa dilakukan adalah merelakan dan melapangkan hati. Jika harus menanggung luka, rasa sakit itu tidak apa-apa, kok. Nanti juga akan sembuh sendiri!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Berpikir Non-Linier, Mekanisme Pengambilan Keputusan dalam Otak
-
Ulasan Buku The Little Furball, Kisah Manis tentang Menghadapi Perpisahan
-
Ulasan Buku I'm (not) Perfect, Menyorot Ragam Stigma tentang Perempuan
-
Ulasan Buku Dolpha: Empat Anak Sahabat Laut, Petualangan Seru Anak Pesisir
-
Ulasan Buku 365 Ideas of Happiness, Ide Kreatif untuk Memantik Kebahagiaan
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Ketika Matamu Bicara: Memahami 153 Bahasa Tubuh Lewat Cerita
-
Ulasan Novel Three Dark Crowns: Pertarungan Tiga Saudari
-
Ulasan Novel Then She Was Gone: Misteri Hilangnya Seorang Remaja Perempuan
-
Ulasan Novel A Wrinkle in Time: Perjalanan Panjang Ruang dan Waktu
-
Review Novel 'Sumur': Pergi atau Bertahan, Tak Ada yang Benar-Benar Menang
Ulasan
-
Ulasan Buku Ketika Matamu Bicara: Memahami 153 Bahasa Tubuh Lewat Cerita
-
Ulasan Novel Three Dark Crowns: Pertarungan Tiga Saudari
-
Ulasan Novel Then She Was Gone: Misteri Hilangnya Seorang Remaja Perempuan
-
Teman Jadi Cinta, Film 'From Me to You': Perjalanan Sawako dan Kazehaya
-
Ulasan Novel A Wrinkle in Time: Perjalanan Panjang Ruang dan Waktu
Terkini
-
Lebih Bahagia dengan Cara Sederhana: Mulai dari Micro-Moments of Happiness
-
5 Fakta Menarik Drama 'Crushology 101', Cinta Segitiga yang Bikin Dilema!
-
Mudik dan Reuni Keluarga: Antara Kebahagiaan dan Pertanyaan Menyebalkan
-
4 Drama China Masterpiece yang Dibintangi Liu Xueyi, Jangan Sampai Terlewat
-
Bukan Hanya Kembali Suci, Ternyata Begini Arti Idulfitri Menurut Pendapat Ulama