Saat kita didera dengan sejumlah permasalahan hidup, terkadang kita sering lupa untuk mencintai diri sendiri. Kita begitu sibuk dengan berbagai macam persoalan hingga lalai memperhatikan kebutuhan-kebutuhan diri yang perlu dilengkapi.
Oleh karena itu, mengambil jeda sejenak dari kesibukan dan mulai belajar untuk mencintai diri sendiri adalah hal yang patut untuk dilakukan. Salah satu buku yang membahas tentang hal tersebut adalah 'Seni Mencintai Diri Sendiri' karya Suha Hoedi.
Di dalam buku ini, penulis merumuskan berbagai kiat tentang bagaimana cara untuk mencintai diri sendiri (self-love). Hal tersebut terbagi dalam 4 bab, yakni mengenal diri sendiri, masalah hidup dan cara untuk menyembuhkannya, tips hidup waras, serta hadir di sini kini (mindfulness).
Sebenarnya ada begitu banyak kiat praktis yang dijelaskan oleh penulis. Namun beberapa yang berkesan bagi saya adalah latihan untuk menulis surat cinta untuk diri sendiri dan membuat kebiasaan untuk menulis gratitude journal setiap harinya.
"Tuliskan apa pun yang Anda syukuri di hari ini sebanyak 5 hal. Lakukan selama seminggu dan jangan tuliskan hal yang sama di setiap harinya". (Halaman 56)
Barangkali tips di atas bisa dengan mudah kita dapati dalam buku-buku bertema self-healing lainnya. Tapi seberapa sering sih kita tergugah untuk mulai mempraktikkannya? Kelihatannya simpel, tapi implementasinya terkadang sulit. Padahal kiat-kiat tersebut punya efek yang luar biasa dalam mendongkrak kecintaan kita terhadap diri sendiri.
Yang menjadi kelebihan buku ini adalah bagaimana penulis begitu jujur dalam membagikan hal-hal yang sudah ia alami dan praktikkan sendiri dalam kehidupannya. Seperti anjuran untuk bermeditasi, mendengarkan 'sinyal' dari tubuh, tidak menunda-nunda keinginan baik, hingga mempraktikkan kebaikan-kebaikan sederhana secara random.
Meskipun apa yang disampaikan dalam kebanyakan pembahasan terlalu menyerempet ke hal-hal yang personal di sisi penulis. Narasi yang dibawakan juga terkesan sedikit menggurui. Ada begitu banyak hal-hal yang sebenarnya menarik namun hanya dibahas sepintas saja.
Namun terlepas dari hal tersebut, buku ini berisi panduan sederhana yang layak untuk dicoba dalam rangka mencintai diri sendiri!
CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Ironi Kasus Keracunan Massal: Ketika Petinggi Badan Gizi Nasional Bukan Ahlinya
-
Harga Buku Mahal, Literasi Kian Tertinggal: Alasan Pajak Buku Perlu Subsidi
-
Public Speaking yang Gagal, Blunder yang Fatal: Menyoal Lidah Para Pejabat
-
Headline, Hoaks, dan Pengalihan Isu: Potret Demokrasi tanpa Literasi
Artikel Terkait
-
Ulasan Buku Seni Memahami Anak: Mendalami Perkembangan Emosional Anak
-
Ulasan Novel Turtles all The Way Down: OCD dan Pencarian Sang Miliarder
-
Ulasan Novel Resign: Kisah Karyawan yang Terjebak dalam Tekanan Pekerjaan
-
Ulasan Buku The Story of My Life: Kisah Perempuan dengan Netra yang Menginspirasi
-
Ulasan Buku 'Kitab Kawin', Kumpulan Cerpen tentang Sisi Gelap Pernikahan
Ulasan
-
Cinta Tulus di Penghujung Ajal, Film Sampai Titik Terakhirmu Sedih Banget!
-
Ulasan Buku Tidak Ada New York Hari Ini, Kumpulan Puisi Karya Aan Mansyur
-
Review Film Dopamin: Terlalu Nyata dan Getir
-
Setelah Suzume, Makoto Shinkai Bikin Pengumuman Mengejutkan Soal Proyek Film Selanjutnya
-
Mengurai Masalah Islam Kontemporer Lewat Buku Karya Tohir Bawazir
Terkini
-
Resmi Nikah, Boiyen dan Rully Anggi Akbar Kejutkan Penggemar
-
Tips Kelola Uang ala Xaviera Putri Meski Budget Pas-pasan
-
Kalahkan The Running Man, Film Now You See Me 3 Kuasai Box Office Pekan Ini
-
Spesial Hari Guru! Suara.com Dampingi Guru Ngaglik Pelatihan Menulis
-
5 Fakta Unik Nasi Tumpang Lethok, Kuliner Klaten yang Bikin Ketagihan