Katanya, janji adalah utang. Melanggar janji artinya berutang besar. Terus, kalau yang berjanji malah mengalami amnesia gimana? Apakah utangnya dianggap lunas?
Ngomongin soal janji, ada lho satu komik penuh intrik yang mengangkat isu ini. Judulnya adalah Moon Flower.
Moon Flower adalah webtoon asli Indonesia karya kak Ifuaira00 yang mengambil genre psychological, trauma, dengan sentuhan komedi tipis. Komik ini memiliki rating 15+ yah, tapi entah kenapa saat membacanya, kayaknya harus diberi rating 17+ saking dark-nya.
Moon Flower sebetulnya hanya memiliki satu karakter utama yaitu Naomi. Dia digambarkan sebagai siswi jenius yang berhasil masuk kelas akselerasi semasa SMP. Bukan hanya itu saja, kepintarannya pun berbanding lurus dengan akhlaknya yang ramah, suka menolong, dan visualnya yang cantik.
Naomi berangkat dari keluarga yang hm, agak sesuatu. Ayahnya adalah tipe penyabar dan sangat menyayanginya, sedangkan ibunya begitu ambisius dan terkesan mengabaikan Naomi. Didukung dengan fakta bahwa ibunya dulu menikah muda, dan masih ambisius mengejar pendidikan dan kariernya sendiri.
Walau begitu, Naomi memiliki teman masa kecil bernama Ridho, dan mereka saling berjanji untuk berteman selamanya.
Sayangnya, semasa sekolah Naomi kerap dibully oleh Navy–kakak kelasnya sekaligus anak seorang pejabat–yang selalu dihasut oleh para gengnya.
Puncaknya adalah ketika kelulusan SMP, atas sabotase Navy dan gengnya, Naomi nyaris tertabrak truk besar. Beruntung ayahnya menyelamatkannya, meski naas, ayah Naomi meninggal dunia.
Sejak saat itu, dunia Naomi tidak pernah berwarna. Dia lalu dirundung trauma mendalam hingga mengalami amnesia disosiatif, yang membuatnya melupakan kenyataan bahwa ayahnya telah meninggal, melupakan Ridho, melupakan pembullyan yang dilakukan oleh Navy, bahkan melupakan Navy sendiri.
Hingga pertemuannya kembali dengan Ridho dan Navy di sebuah SMA, dan fakta yang disembunyikan ibunya mengenai obat macam apa yang dikonsumsi setiap hari, semakin membuat komik ini tambah dark saja.
Bisa dibilang, ibu Naomi dengan sadar berusaha membuat anaknya amnesia selamanya. Waduh!
Untuk itulah kenapa kupikir komik ini berating 17+ saja, karena temanya dark sekali. Selain itu, isu pembullyan sadis juga dilibatkan. Didukung dengan art style yang cantik, yang justru makin memperparah unsur dark-nya.
Namun, pengemasan plot dan sikonnya yang cakep, Moon Flower layak dinilai 10 dari 10. Oh iya, komik ini statusnya sudah tamat ya. So, kamu berminat baca?
Saranku, kalau mau baca harus kuat mental ya!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS
Baca Juga
-
Moringa Oleifera: Suara Alam dalam Intrik Mistik dan Gema Reboisasi
-
Mengompos: Healing Buat Manusia Yang Patah Hati, Healing Buat Bumi
-
Bancakan Pitulasan: Tradisi Unik Ramaikan HUT RI yang Menyatukan Perbedaan
-
Ulasan Novel Lewat Tengah Malam: Teror dan Misteri dari dalam Kulkas Bekas
-
Luka dan Tangis Pengampunan dalam Cerpen Mengarungi Samudra Kehidupan
Artikel Terkait
-
Ulasan Webtoon Just Twilight, Jangan Pernah Menilai Orang dari Luarnya!
-
Memulihkan Kesedihan dan Hati yang Terluka Lewat Buku 'Reclaim Your Heart'
-
Webtoon The Guy Upstairs, Gimana Rasanya Tetanggaan Sama Psikopat Cakep?
-
Review Webtoon WiraDelima, Definisi Kalau Cinta Ya Harus Buat Dia Bahagia!
-
Ulasan Novel Laut Bercerita: Memahami Trauma Sejarah yang Tak Terungkap
Ulasan
-
Review Film The Exit 8: Ketakutan Nyata di Lorong Stasiun yang Misterius
-
Membaca Ulang Kepada Uang: Puisi tentang Sederhana yang Tak Pernah Sederhana
-
Review Film Siccin 8: Atmosfer Mencekam yang Gak Bisa Ditolak!
-
Film Man of Tomorrow, Sekuel Superman Tayang Tahun Depan?
-
Kisah Manis Pahit Persahabatan dan Cinta Remaja dalam Novel Broken Hearts
Terkini
-
Lebih dari Sekadar Keponakan Prabowo, Ini Profil Rahayu Saraswati yang Mundur dari DPR
-
Bukan Sekadar Coretan, Inilah Alasan Poster Demo Gen Z Begitu Estetik dan Berpengaruh
-
Nabung Itu Wacana, Checkout Itu Realita: Melihat Masalah Nasional Gen Z
-
Bukan Cuma Anak Menkeu, Ini Sumber Kekayaan Yudo Sadewa yang Dihujat Netizen
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat