Scroll untuk membaca artikel
Hernawan | Athar Farha
Poster Film Anora (IMDb)

Sebagai penikmat film, wajar rasanya bila selalu penasaran dengan film-film yang menang Palme d'Or di Festival Film Cannes. Secara penghargaan itu semacam jaminan filmnya pasti punya sesuatu yang spesial—entah dari segi cerita, visual, atau pendekatannya yang unik. 

Namun, nggak semua pemenang Palme d'Or bisa diterima secara luas. Makanya, setelah berlenggang di Festival Film Cannes, kemudian dirilis secara luas pada 18 Oktober 2024. Pada akhirnya masuk nominasi Oscar dan mencetak sejarah Oscar yang diselenggarakan 3 Maret 2025. Para sinefil jelas menganggap kalau film ini punya keunikan tersendiri. 

Disutradarai Sean Baker, yang sebelumnya bikin aku terpukau lewat Film The Florida Project dan Film Red Rocket, ‘Anora’ tuh tipikal film yang punya premis sederhana tapi dikemas dengan sangat kuat. Bercerita tentang apa sih? Sini kepoin terus ya

Sekilas tentang Film Anora

Film ini mengangkat kisah Ani Mikheeva (Mikey Madison), penari telanjang (kerjaannya berkaitan dengan prostitusi) asal Brooklyn yang hidupnya berubah drastis setelah bertemu Ivan Zakharov (Mark Eydelshteyn), putra seorang miliarder Rusia. Awalnya, hubungan mereka cuma sebatas pertemuan biasa di klub malam, tapi siapa sangka semuanya berkembang begitu cepat hingga mereka menikah secara impulsif di Las Vegas.

Tentu saja, pernikahan nggak berjalan mulus. Keluarga Ivan, yang kaya raya dan berpengaruh, merasa pernikahannya adalah kesalahan besar. Mereka menganggap Ani hanya wanita biasa yang mencoba memanfaatkan putra mereka. Dengan segala cara, keluarganya berusaha memisahkan Ani dan Ivan, dan dari sinilah konflik utama film ini dimulai.

Impresi Selepas Nonton Film Anora

Waktu Film Anora masuk nominasi Oscar untuk kategori Best Picture, Best Director, dan Best Actress, aku masih ragu apakah film ini bisa menang. Mengingat persaingannya ketat, aku pikir mungkin film ini hanya akan membawa pulang satu atau dua penghargaan teknis. Namun ternyata, Film Anora membuktikan kalau film yang kuat secara naratif dan emosional tetap bisa mendapat tempat di hati penonton dan para juri Oscar.

Kemenangan Best Picture di Oscar 2025 adalah bukti ‘Anora’ bukan hanya film festival biasa, tapi juga punya daya tarik universal yang bisa dinikmati berbagai kalangan. 

Ssst …! Film Anora sebenarnya dikhususkan untuk penonton dewasa karena beberapa hal terkait ketelanjangan dan aktivitas sex di dalam filmnya. Jadi bijaklah memilih tontonan ya. 

Terlepas dari itu, satu alasan kenapa aku suka banget sama ‘Anora’ adalah cara film ini menggabungkan drama, komedi, dan romansa dalam satu paket yang begitu menarik. Film ini nggak terjebak dalam formula klise film romansa Hollywood yang terlalu manis atau terlalu berat.

Di awal, cerita Anora terasa seperti komedi romantis yang menyenangkan biarpun dibuka dengan scene yang bikin birahi meledak. Eh. 

Namun, maksudnya aku tuh perihal ‘dua orang dari dunia berbeda bertemu, jatuh cinta, dan menikah secara impulsif di Las Vegas’. Adegan-adegan mereka di awal film penuh dengan energi, tawa, dan spontanitas yang bikin aku ikut terbawa suasana. Namun, semakin lama, film ini mulai masuk ke wilayah yang lebih serius.

Ketika keluarga Ivan mulai ikut campur dalam hubungan mereka, aku mulai merasakan beban emosional yang dialami Ani Mikheeva. Mikey Madison benar-benar menghidupkan karakter Ani dengan luar biasa. Ya, karakternya punya kepribadian yang kuat, mandiri, dan nggak gampang tunduk pada tekanan orang lain. Saat dia berusaha mempertahankan hubungannya dengan Ivan di tengah intimidasi keluarganya, aku benar-benar ikut merasakan perjuangannya.

Di sisi lain, Film Anora berhasil menyampaikan kritik sosial tentang perbedaan kelas dengan cara nggak menggurui. Film ini menunjukkan bagaimana privilege dan kekuasaan bisa memengaruhi kehidupan pribadi seseorang, tanpa harus secara terang-terangan menghakimi atau menyodorkan pesan moral yang berlebihan. Keren deh!

Skor: 4/5

Athar Farha