Novel romance comedy memang jadi salah satu genre yang paling diminati para penggemar buku. Sayangnya, genre ini terkadang hadir dengan setting dan alur yang klise. Misalnya kisah cinta perkantoran, benci jadi cinta, fake dating, dan lain sebagainya. Namun, novel The Love Hypothesis ini hadir dengan jalan cerita yang bisa dibilang klise, tetapi anti mainstream.
The Love Hypothesis menjadi karya debut penulis Ali Hazelwood. Meskipun ia adalah penulis baru, novel ini berhasil menarik minat pasar dan menjadi best seller serta diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa. Versi bahasa Indonesia novel ini diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2024 dengan judul Hipotesis Cinta.
Novel ini menceritakan tentang Olive Smith, mahasiswa yang sedang menempuh studi untuk gelar Ph.D dari jurusan Biologi di Universitas Stanford. Olive bersahabat dengan, Ahn. Di tengah pertemanan mereka, hadir lelaki bernama Jeremy, mantan Olive sekaligus orang yang disukai Ahn. Bermaksud ingin menyakinkan Ahn bahwa Olive sudah tidak mempunyai perasaan pada Jeremy dan ia juga mendukung hubungan Ahn dengan lelaki itu, maka pada suatu hari Olive melakukan tindakan nekat, yaitu mencium seorang lelaki.
Masalahnya, lelaki yang dicium Olive ternyata adalah Adam Carlsen. Ia dikenal sebagai Dr. Carlsen atau dosen muda yang killer, tetapi jenius. Adam sangat memperhatikan tugas-tugas dan penelitian mahasiswa bimbingannya, sehingga banyak mahasiswa yang membenci Adam karena ia tidak segan merevisi penelitian mahasiswa. Bahkan tak jarang banyak mahasiswa yang harus mengulang proses penelitian mereka dari awal.
Namun, tindakan Olive yang tiba-tiba itu justru membuatnya berada di situasi yang serba tidak mengenakan. Di satu sisi, Olive jadi berurusan dengan Adam di luar persoalan kuliah dan penelitiannya. Sementara itu di sisi yang lain, Olive ingin menyakinkan Ahn kalau dia sudah move on dari Jeremy sehingga sahabatnya ini bisa mengencani mantan kekasihnya itu tanpa merasa tidak enak hati kepadanya. Merasa tidak punya pilihan lain, Olive akhirnya merencanakan hubungan palsu dengan Adam Carlsen.
Sampai di sini, kisah percintaan Olive dan Adam memang terdengar cukup klise. Apalagi ending-nya juga bisa ditebak kalau pada akhirnya Olive dan Adam akan menjadi pasangan sungguhan. Namun, penulis justru pintar mengolah latar belakang Olive dan Adam yang berkecimpung di bidang sains jadi sentuhan baru yang membuat novel ini berbeda dari novel romance comedy lainnya.
Pembaca akan disuguhi cerita yang berlatarkan pendidikan di bidang sains, terutama seluk beluk kehidupan mahasiswa biologi jenjang S-3. Akan ada banyak istilah sains yang digunakan penulis sebagai analogi perasaan tokoh sehingga pembaca juga bisa mendapat insight baru dari novel ini. Di samping itu, pembaca akan diajak untuk menikmati proses Olive sebagai mahasiswa yang sedang melakukan penelitian, mengikuti konferensi sains, hingga berurusan dengan dosen problematik.
Penggambaran tentang kehidupan akademisi di bidang sains dan biologi yang detail tidak lepas dari latar belakang penulis itu sendiri. Ali Hazelwood adalah seorang dosen dengan gelar Ph.D di bidang ilmu saraf. Jadi tidak heran kalau unsur sains dan lingkungan akademik di novel ini sangat kental karena penulis sendiri merupakan seorang ahli di bidang ini.
Selain setting cerita yang menarik, kekuatan novel ini ada di sudut pandang penceritaannya. Novel ini menggunakan sudut pandang diaan, tetapi ditulis dari sisi Olive. Sepanjang cerita, pembaca seperti disuguhi kisah percintaan mereka dari kacamata Olive saja. Namun, siapa sangka kalau penulis ternyata menyelipkan sudut pandang Adam di akhir novel. Bagian ini rasanya jadi gong karena pembaca akhirnya bisa melihat bagaimana perasaan Adam terhadap Olive.
Novel ini banyak diminati dan layak disebut sebagai salah satu novel romansa yang fenomenal karena ditulis dengan matang. Tokoh dan penokohannya konsisten, tetapi tetap ada character development. Sementara itu, alur ceritanya sangat sat-set, tetapi penggambaran tiap adegannya detail sehingga pembaca bisa menyelami dunia Olive dan Adam dengan sangat baik. Apalagi terjemahan bahasa Indonesianya juga apik dan tidak kaku.
Identitas buku
Judul: The Love Hypothesis atau Hipotesis Cinta
Penulis: Ali Hazelwood
Penerjemah: Nurkinanti Laraskusuma
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2024
Tebal buku: 400 halaman
Baca Juga
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
-
Ulasan Novel Terusir: Diskriminasi Wanita dari Kacamata Budaya dan Sosial
-
Membaca Buku Self Improvement, Sumber Motivasi atau Malah Toxic Positivity?
-
Ulasan Novel Petjah: Benang Takdir yang Membuka Luka di Masa Lalu
-
Ulasan Novel The Lover Next Door: Ketika Jodoh Tak Akan Pergi ke Mana-mana
Artikel Terkait
-
Novel Behind Closed Doors: Kehidupan Toxic di Balik Keluarga yang Sempurna
-
Ulasan Novel Laut Bercerita: Catatan Kelam Gelombang Sejarah
-
Ulasan Buku Seni Mengelola Waktu: Pentingnya Perencanaan Waktu yang Cermat
-
Ulasan Buku Semua Orang Harus Berubah: Langkah Kecil Menuju Perbuhan Besar
-
Ulasan Novel Hate Mail: Romansa Tak Terduga dari Surat Kebencian
Ulasan
-
Ulasan Buku My Olive Tree: Menguak Makna Pohon Zaitun bagi Rakyat Palestina
-
Review Film Death Whisperer 3: Hadir dengan Jumpscare Tanpa Ampun!
-
Ulasan Novel Terusir: Diskriminasi Wanita dari Kacamata Budaya dan Sosial
-
Review Film Tukar Takdir: Kisah Penyintas yang Menyayat Hati!
-
Review Film Rangga & Cinta: Sekuel AADC yang Lebih Emosional dan Musikal!
Terkini
-
Pekerja Gaji Under 10 Juta Bebas Pajak, Netizen: Antara Bahagia dan Curiga
-
Dari Lapangan Hijau ke Skandal: Hokky Caraka Jadi Bulan-Bulanan Netizen Gara-Gara Chat Tak Senonoh
-
SMAN Raha 2: Dari Drama Penalti ke Glory AXIS Nation Cup 2025!
-
Bukan Cuma Kompetisi, AXIS Nation Cup 2025 Jadi Ajang Sportainment!
-
4 Cleansing Balm Mini Size Harga Rp20 Ribuan, Praktis Dibawa Traveling!