Nggak melulu seputar isekai dan romansa manis, manhwa juga kerap menyuguhkan tema yang menusuk, dark, hingga mengusung sisi gelap traumatis. Ada banyak deretan manhwa online yang siap membawa readers ke palung kesedihan, bahkan sukses bikin melamun sepanjang waktu. Saking sedihnya story yang dibawakan.
Namun, rupanya ada juga manhwa yang berhasil menyusupkan emosi gelap dan pengalaman traumatis itu ke dalam komedi hingga bikin readers terbahak-bahak kala membacanya. Meski setelah itu terdiam karena menyadari maksudnya sih. Contohnya adalah manhwa The Count’s Secret Maid.
The Count’s Secret Maid adalah manhwa adaptasi dari novel karya Baekjua, yang mengusung tema historical dengan genre violence, trauma, tragedy, dan sisipan komedi, serta memiliki rating 15+.
Sedari chapter pertama, manhwa ini telah menyuguhkan scene berdarah dan kekerasan kepada perempuan dan anak-anak. Brengseknya lagi, pelakunya adalah seorang suami yang juga berperan sebagai ayah.
Kalau dipikir, scene ini mengangkat isu patriarki dan menampilkan sosok laki-laki mokondo tukang mabuk, yang bahkan tega menjual putri-putrinya demi uang. Anak bungsunya bahkan dijual ke rumah bordil! Kurang biadab apa lagi? Untungnya, anak tersebut berhasil kabur dan meninggal dalam pelukan kakak sulungnya, Paula.
Setelah berbagai tragedi tersebut, Paula pun terjual ke kediaman Belunita sebagai pelayan pribadi Count Belunita yang buta dan temperamental. Ibaratnya, lepas dari kandang buaya masuk ke kandang singa. Paula harus berjuang menghadapi Vincent Belunita yang nggak segan melempar piring, pisau, bahkan menodongkan pistol.
Dari sinilah, kita akan diajak healing dari segala macam tragedi dari awal chapter. Readers akan dibawa pada keindahan duniawi gepeng, dengan visual memukau Count Belunita, juga chibi-chibi interaksi Vincent dan Paula yang bagaikan pertarungan sengit di atas ring tinju. Walau sekilas, art Vincent mirip dengan tokoh Claude dari manhwa Who Made Me A Princess sih.
Dengan kondisi terpuruk Count Belunita dan pengalaman pahit Paula, kita akan disuguhkan adu skill bacot keduanya, bahkan hingga pertarungan epic hanya demi sang Count menghabiskan makan siang. Selain itu, Paula pun berhasil menguasai ilmu menghindar dari lemparan barang Vincent kala tantrum lho!
Ditambah dengan kehadiran kawan-kawan Vincent yakni Ethan dan Lucas Christopher, serta tunangannya yaitu Violet, kukira manhwa ini bakalan angsat dan membosankan seperti yang lainnya. Namun, di luar prediksi!
Kehadiran mereka justru semakin menyemarakkan plot, dengan bumbu-bumbu misteri mengenai penyebab kebutaan Vincent yang didalangi oleh keluarga Christopher, yakni keluarga Ethan dan Lucas. Kemudian, adanya prinsip persahabatan yang dipegang teguh oleh mereka berempat, hingga pelajaran hidup yang dapat readers petik dari masing-masing karakter melalui Vincent, Lucas, Ethan, Paula, bahkan Violet sendiri, membuat manhwa ini semakin berbobot.
Kendati alur yang ditawarkan begitu berat, The Count’s Secret Maid sukses mengemasnya ke dalam eksekusi story yang ciamik, bahkan membuat ketagihan untuk membaca. Rasanya ‘ngalir’ gitu aja sih. Seolah nggak ada dark-nya sama sekali.
Tentunya dengan pengembangan karakter Vincent yang terbilang signifikan ya. Count muda ini tidak lagi se-temperamen di awal-awal, dan justru malah makin bersinar dengan caranya sendiri. Meski matanya buta, Vincent berhasil menajamkan indra-indranya yang lain, dan masih sering mengerjai Paula kok! Dia juga mulai bangkit dan menunjukkan sisi pemimpinnya sebagai seorang Count. Seakan menegaskan bahwa kekurangan bukanlah hambatan.
Oh iya, ada juga sedikit romansa yang ditawarkan dari interaksi Paula dan Christopher bersaudara yakni Ethan dan Lucas yang bikin Vincent uring-uringan lho!
Sebab, ada penggambaran sus mengenai Christopher bersaudara ini. Yah, meski belum kentara, tetapi penyebab mata Vincent buta memang berasal dari keluarga mereka. Walaupun motifnya belum dikuak dalam manhwa sih.
Dibarengi dengan art dewa dan chibi-chibi imut yang sukses membuat readers terbahak, manhwa ini bolehlah mendapat nilai 9 dari 10.
Yah, betulan keindahan duniawi gepeng dari cogan-cogan kaya sebagaimana Count Vincent Belunita, Ethan Christopher, dan Lucas Christopher. Dijamin, kamu bakal terpana sih. Oh iya, manhwa ini masih on-going lho. So, kamu berminat baca?
Baca Juga
-
Ulasan Novel Rumah di Seribu Ombak: Nggak Cuma Kesetiaan, Tapi Ketimpangan
-
Review Manhwa No Outtakes: Isekai Haru yang Konsepnya Mirip Film Narnia
-
Ulasan Novel Karung Nyawa: Nggak Hanya Klenik Semata, Tapi Full Kekecewaan!
-
Ulasan Novel Rumah Lentera: Teenlit Yang Nggak Cuma Omong Kosong Remaja
-
Moringa Oleifera: Suara Alam dalam Intrik Mistik dan Gema Reboisasi
Artikel Terkait
-
Ulasan Novel That's Not My Name: Mencari Jati Diri di Tengah Ketidakpastian
-
Arti Cinta dan Kehilangan di Novel The Miraculous Journey of Edward Tulane
-
Mengenal Sillad 'Solo Leveling' yang Berperan di Kebangkitan Shadow Monarch
-
Menyoal Cinta Sepihak dalam Intoxicating Love: Romantis atau Problematis?
-
Ulasan Novel Cheat Day: Ketika Ambisi Mengaburkan Batas Kesetiaan
Ulasan
-
Ulasan Novel Jogja Jelang Senja: Berbeda dalam Doa, Menang dengan Keyakinan
-
Novel Behind Closed Doors: Sandiwara Mengerikan dalam Kehidupan Pernikahan
-
Novel Turning Seventeen: Kehidupan Remaja yang Kompleks dan Penuh Rahasia
-
Ulasan Buku Timeboxing: Atur Waktu di Era Digital Biar Hidup Nggak Chaos
-
Rumah Rindu: Saat Hati Perempuan Menjadi Medan Pertarungan Moral
Terkini
-
Na Daehoon Optimis Tetap Kuat Jalani Hidup meski Tanpa Julia Prastini: Selama Ada 3 Malaikat Kecil
-
Bikin Netizen Shock! Raisa Diduga Ajukan Gugatan Cerai ke Hamish Daud
-
Beri Komentar Pedas, Label Jenius Alex Pastoor Tak Lebih Sekadar Embel-Embel Belaka
-
Yudo Sadewa Anak Menkeu Purbaya Sindir Mahasiswa Ikut Demo karena Dibayar
-
4 Gel Mask yang Ampuh Redakan Wajah Kemerahan dan Kontrol Minyak