Film Jatuh Cinta Seperti di Film-Film atau yang sering disingkat JeSeDeF kembali lagi ke pecinta film Indonesia. Kali ini film yang disutradarai oleh Yandi Laurens ini tidak kembali ke layar perak namun dirilis di platform Netflix. Sama seperti ketika rilis di bioskop, film ini kembali menjadi box office. Lalu apa yang membuat film garapan studio Imajinari ini berhasil membuat orang jatuh cinta?
Faktanya, ada banyak alasan mengapa film ini menjadi begitu menarik.
Tampil Beda
Untuk masyarakat umum, film ini berani tampil beda. Selain mengisi kekosongan di genre Romantic Comedy, film ini juga menjadi salah satu film yang membahas kisah cinta di masa dewasa.
Nggak banyak produser yang berani menghadirkan kisah cinta antara orang yang berusia di atas 30-an. Selain itu komedi komedi yang menyelip di antara drama membuat film ini tampil kuat. Dengan demikian, film ini memang tampil fresh.
Komedi Untuk Penulis
Film ini selain menyasar masyarakat umum sebagai penontonnya, juga merupakan komedi segmented bagi kaum penulis kreatif terutama skenario film. Banyak internal jokes ataupun candaan yang relevan bagi penulis kreatif.
Tidak banyak film yang membahas kehidupan penulis skenario di Indonesia. Menjadi menarik karena komedi mengenai penulis skenario di Indonesia dihadirkan oleh penulis skenario itu sendiri.
Tidak Hanya Stylish
Film ini menggunakan medium hitam putih untuk mengantarkan ceritanya. Yang menarik, medium hitam putih ini tidak hanya sekadar style, namun merupakan salah satu cara bercerita filmnya.
Bagian yang menarik adalah ketika scenes berada dalam gambar hitam putih, kita sebenarnya diajak masuk ke dalam film dengan pandangan yang ‘hitam putih’ dan batasan yang jelas seperti protagonis dan antagonis.
Namun, ketika film beralih ke warna di dalamnya, kita baru menyadari bahwa hidup tidak sekedar baik dan buruk, benar dan salah.
Penuh Layer Tapi Tidak Membingungkan
Film ini adalah salah satu film yang penuh lapisan dan membuat kita berada di batas antara percaya atau tidak percaya antara apa yang merupakan skenario film dan mana yang kenyataan.
Hal yang membuat film ini menarik adalah bagaimana film ini bisa mengkomparasikan dua hal itu tanpa terasa membingungkan dan membuat kita bisa mengikuti alur filmnya.
Namun bagian paling menarik dari film ini adalah tema film ini yang berbicara tentang ekspetasi dan realita. Film ini menjadikan masalah romansa di tingkat ekspetasi dan realita menjadi hal yang menarik untuk dibahas.
Pengalaman Berbeda di Setiap Penonton
Penonton yang sudah menyaksikan film ini akan memiliki pengalaman yang berbeda beda. Ada penonton yang merasa relate dengan Bagus dan merasa karakter Hana terlalu gelap, dan di saat bersamaan ada penonton di pihak Hanna.
Dua duanya akan belajar menyelami serta memahami sudut pandang masing masing. Hal inilah yang suka tidak suka membuat film ini memiliki keindahannya tersendiri.
Gimana? Apakah film 'Jatuh Cinta Seperti di Film-Film' benar-benar bikin kamu jatuh cinta?