Lagu 'Sanes' Guyon Waton dan Denny Caknan, Seni untuk Rasa Sakit Hati

Hernawan | Sherly Azizah
Lagu 'Sanes' Guyon Waton dan Denny Caknan, Seni untuk Rasa Sakit Hati
Penyanyi Guyon Waton X Denny Caknan (youtube/@GUYONWATON OFFICIAL)

Dalam bahasa Jawa, "sanes" berarti "bukan" atau "tidak". Kata ini digunakan untuk menunjukkan perbedaan atau penolakan terhadap sesuatu. Misalnya, dalam konteks lagu "Sanes" oleh Guyon Waton X Denny Caknan, kata "sanes" mengisyaratkan bahwa orang yang dicintai ternyata memilih orang lain, sehingga maknanya adalah "bukan aku" yang menjadi pilihan.

Lagu ‘Sanes’ oleh Guyon Waton dan Denny Caknan adalah lagu berbahasa Jawa yang mengisahkan tentang perasaan sakit hati seseorang yang ditinggalkan oleh kekasihnya.  

Pada bait pertama lagu ini menggambarkan tentang pengalaman kehilangan. Liriknya yang berbunyi, "Opo koe ra ngerti larane nalika pas aku kelangan koe," (Apakah kamu tidak mengerti sakitnya saat aku kehilanganmu).

Lirik ini berkisah tentang perasaan sakit hati yang mendalam saat kekasihnya pergi meninggalkannya. Penulis lagu merasa bahwa kekasihnya tidak menyadari atau tidak peduli dengan rasa sakit yang ia rasakan.

Dilanjut pada bait berikutnya, lagu ini mengisahkan kesetiaan yang tak terbatas. Hal ini digambarkan melalui liriknya yang berbunyi, "ngancani mongso sepimu, nuruti opo karepmu" (Menemanimu di saat sepi, menuruti apa maumu). Penulis lagu seakan menggambarkan dirinya yang selalu setia menemani dan mengikuti keinginan kekasihnya, namun pada akhirnya kekasihnya tetap tidak memilih dia.

Lagu ini juga mengisahkan perasaan yang tidak dianggap, hal ini digambarkan pada liriknya yang berbunyi, "nyatane atimu dudu nggo aku" (Nyatanya hatimu bukan untukku). Lirik ini dengan sangat jelas menunjukkan sebuah realitas pahit bahwa meskipun dia sudah memberikan segalanya, hati kekasihnya tetap tidak untuknya.

Tidak kalah menyakitkan dari perasaan yang tidak dianggap, terdapat pula makna cinta yang tidak terbalas. Di bagian liriknya yang berbunyi, "arepo gedene roso tresnoku, sakjerone atiku nggo sliramu" (Walaupun sebesar apapun rasa cintaku, seluruh hatiku untukmu). Penulis lagu menyatakan bahwa cintanya sangat besar dan tulus, namun tetap tidak mendapatkan balasan yang diinginkannya.

Selain itu, ada rasa antara keikhlasan dan kesulitan melupakan. Jika kalian dengarkan liriknya yang berbunyi, "durung sempet nduweni pun kon ngikhlaske" (Belum sempat memiliki, sudah harus mengikhlaskan). "ngelalekne tetep ora gampang" (Melupakan tetap tidak mudah). Penulis lagu merasa sulit untuk mengikhlaskan dan melupakan kekasihnya, meskipun dia tahu bahwa harus merelakan.

Bahkan lagu ini juga mengutarakan perbandingan dengan kekasih yang berpindah hati. Liriknya yang berbunyi, "ra koyo koe sing gampang golek liyane" (Tidak seperti kamu yang mudah mencari yang lain). Lirik ini menunjukkan perbedaan antara dirinya yang sulit melupakan dan kekasihnya yang mudah berpindah ke lain hati.

Lagu ini jika kita dengarkan dengan seksama, perasaan sedih yang mendalam tergambar sangat jelas. Di bagian, "udane soyo deres ra mandek mandek, atiku melu teles, pas udane teko koe lungo" (Hujan semakin deras tak berhenti, hatiku ikut basah, saat hujan datang kamu pergi). "koe lungo milih wong sing luwih mulyo" (Kamu pergi memilih orang yang lebih mulia). Penulis lagu menggunakan metafora hujan untuk menggambarkan kesedihan yang semakin mendalam saat kekasihnya pergi memilih orang lain yang dianggap lebih baik.

Secara keseluruhan, lagu ‘Sanes’ adalah ungkapan dari perasaan sakit hati, ketidakberdayaan, dan kesedihan yang dirasakan seseorang ketika ditinggalkan oleh kekasihnya yang memilih orang lain.

Lagu ini menggambarkan kesetiaan yang tidak terbalas dan perjuangan emosional dalam menghadapi kenyataan pahit bahwa orang yang dicintainya tidak memilihnya. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak