Industri perfilman Korea kembali mencatat sejarah di tahun 2025. Kali ini, sorotan tertuju pada film My Daughter Is a Zombie yang berhasil menembus jajaran box office terlaris hanya dalam waktu singkat.
Menurut data resmi Dewan Film Korea yang dikutip Soompi, film ini telah meraup 3.055.800 penonton per pukul 20.05 KST pada 9/08/2025. Capaian tersebut menempatkannya di posisi kelima film dengan jumlah penonton tertinggi dari semua rilisan tahun ini.
Yang lebih mencengangkan, tonggak 3 juta penonton berhasil diraih hanya dalam 11 hari penayangan. Prestasi ini membuat My Daughter Is a Zombie menjadi film tercepat di tahun 2025 yang mencapai angka tersebut.
Rekor 3 juta itu mengungguli film Pilot, juara box office musim panas 2024, dengan selisih satu hari lebih cepat. Kecepatan capaian ini juga menyamai rekor Smugglers, film terlaris musim panas 2023.
Kesuksesan ini tak lepas dari popularitas cerita dan keunikan konsepnya. Diadaptasi dari webtoon populer, My Daughter Is a Zombie menawarkan genre yang jarang digabungkan, yakni komedi, drama keluarga, dan horor.
Film tersebut dibintangi oleh deretan aktor ternama seperti Jo Jung Suk, Cho Yeo Jeong, Lee Jung Eun, dan Choi Yu Ri. Kehadiran mereka sukses memikat penonton lintas usia.
Kombinasi premis yang menyentuh hati, humor segar, dan akting memukau membuat film ini tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pesan emosional yang kuat.
Antusiasme penonton terlihat dari ramainya bioskop di berbagai kota, dengan tiket yang cepat habis terutama di akhir pekan. Tak sedikit penonton yang mengaku menonton lebih dari sekali.
Sinopsis dan Daya Tarik Utama Film My Daughter Is a Zombie
My Daughter Is a Zombie menceritakan kisah Jung-hwan, seorang pawang harimau yang berjuang melindungi putrinya, Soo-a, setelah gadis itu terinfeksi virus zombie. Di tengah kepanikan global akibat wabah tersebut, Jung-hwan membawa Soo-a ke desa pesisir tempat ibunya tinggal.
Meski telah berubah menjadi zombie, Soo-a masih menunjukkan perilaku manusiawi. Ia merespons bahasa, menari, dan bahkan menikmati garukan punggung dari sang nenek. Momen-momen ini menjadi titik hangat di tengah situasi mencekam.
Dengan pengalaman memelihara harimau, Jung-hwan mencoba melatih putrinya agar tetap terkendali. Hal ini menciptakan banyak adegan absurd namun sarat makna.
Berbeda dari film zombie pada umumnya, cerita ini menonjolkan hubungan keluarga yang tulus. Penonton tidak hanya disuguhi ketegangan, tetapi juga tawa dan air mata.
Film ini menampilkan kritik sosial yang cerdas, menyentil sikap masyarakat terhadap orang yang 'berbeda' dan bagaimana rasa takut bisa memicu diskriminasi.
Pendekatan unik itu membuat suasana film menjadi lebih ringan dan ramah untuk tontonan keluarga. Tidak mengherankan jika My Daughter Is a Zombie mampu menjangkau segmen penonton yang luas, termasuk mereka yang biasanya tidak menyukai film horor.
Para pemeran berhasil menghidupkan karakter dengan chemistry yang kuat. Jo Jung Suk tampil memukau sebagai ayah penuh dedikasi, sementara Choi Yu Ri mencuri perhatian lewat perannya sebagai zombie yang menggemaskan.
Respon positif juga datang dari kritikus yang memuji keberanian tayangan tersebut keluar dari pakem genre zombie yang biasanya suram dan penuh ketegangan.Cerita yang unik, eksekusi visual yang rapi, dan perpaduan emosi menjadi resep utama keberhasilan My Daughter Is a Zombie.
Dengan pencapaian 3 juta penonton dalam 11 hari, My Daughter Is a Zombie membuktikan bahwa perpaduan genre yang segar dan cerita emosional dapat memikat hati publik. Keberhasilan ini tak hanya memecahkan rekor, tetapi juga menandai babak baru bagi film zombie yang lebih inklusif, menghibur, dan menyentuh hati.