3 Film Indonesia yang Tayang Perdana di BIFF 2025: Tembus Panggung Dunia

Hikmawan Firdaus | Gabriella Keisha
3 Film Indonesia yang Tayang Perdana di BIFF 2025: Tembus Panggung Dunia
3 Film Indonesia yang Tayang di BIFF 2025 (Instagram/@filmranggacinta, @filmpangku, @filmesoktanpaibu)

Baca 10 detik

Tiga film lokal terpilih untuk tayang perdana (world premiere) di festival film paling bergengsi se-Asia, Busan International Film Festival (BIFF) 2025. Acara ini berlangsung 17-26 September 2025 di Busan, Korea Selatan.

Ini bukan sekadar pencapaian biasa. Tiga film tersebut hadir dengan pendekatan cerita yang unik, relevan, dan berani mengeksplorasi sudut pandang baru tentang keluarga, cinta, hingga masa depan manusia. Siapa saja mereka?

Melalui unggahan Instagram goodscriptwriters, berikut tiga film yang berhasil mendarat di BIFF 2025:

1. Rangga & Cinta – Riri Riza
Program: A Window on Asian Cinema (World Premiere)

Diproduksi oleh Miles Films, Rangga & Cinta merupakan remake modern musikal dari film ikonik Ada Apa Dengan Cinta? Namun, versi ini hadir dalam nuansa Gen Z yang lebih segar, energik, dan penuh warna. Film ini tidak hanya menyoroti cinta remaja, tapi juga bagaimana mereka menghadapi dunia yang berubah cepat, melalui musik. 

Riri Riza sebagai sutradara membuktikan bahwa kisah klasik bisa diberi nyawa baru tanpa menghilangkan tuhnya. Bagi banyak orang, kehadiran film ini adalah nostalgia, tapi juga ajakan untuk memahami cinta dalam zaman yang berbeda.

2. Mothernet: Esok Tanpa Ibu – Wi Ding Ho
Program: Vision – Asia (World Premiere)

Dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Mothernet adalah film drama fiksi ilmiah yang menceritakan Rama (16 tahun), seorang anak yang hidupnya berubah ketika sang ibu koma karena kecelakaan. Dalam keputusasaan, Rama menjalin hubungan dengan kecerdasan buatan (AI) bernama “Mothernet” yang diciptakan untuk menyuplai peran keibuan di rumah.

Film ini menyentuh tema relasi manusia dan teknologi, kasih sayang dalam keluarga, dan masa depan relasi emosional di era digital. Disutradarai oleh Wi Ding Ho dan diproduksi oleh Base Entertainment, film ini menunjukkan bahwa Indonesia siap menjelajahi genre-genre baru yang jarang disentuh secara serius.

3. Pangku (On Your Nao) – Reza Rahadian
Program: Vision – Asia (World Premiere)

Ini adalah debut penyutradaraan Reza Rahadian, aktor yang kini mencoba peruntungan di balik layar. Pangku adalah film yang menggugah dan penuh empati, mengangkat cerita seorang ibu dari pesisir Pantura yang harus menghadapi kerasnya hidup ketika badai ekonomi menghantam.

Kisah ini bukan hanya tentang perjuangan kelas bawah, tapi juga tentang kehangatan, kekuatan, perempuan, dan bagaimana cinta seorang ibu bisa menjadi tempat berpulang di tengah dunia yang tidak adil. 

Keterlibatan ketiga film Indonesia dalam BIFF 2025 menunjukkan bahwa cerita lokal punya daya saing global. Festival ini adalah salah satu jendela utama Asia untuk dunia. Film-film yang tayang di sini sering kali dilirik oleh festival internasional lainnya, media global, hingga distributor luar negeri.

Tiga film, tiga kisah berbeda, satu semangat yang sama untuk membawa suara Indonesia ke mata dunia.  Di tengah maraknya konten instan dan industri yang terus berubah, kehadiran Rangga & Cinta, Mothernet, dan Pangku menjadi bukti bahwa film Indonesia tidak kehilangan arah, justru sedang menuju pencapaian yang lebih tinggi.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak