Band asal Irlandia, Kodaline, secara resmi mengumumkan perpisahan mereka setelah lebih dari satu dekade berkarya, sebuah kabar yang tentu menyentuh hati para penggemar setia mereka.
Dalam sebuah video emosional yang diunggah di media sosial, Kodaline menuliskan pesan penuh makna: "Setelah lebih dari satu dekade, ini waktunya untuk mengucapkan selamat tinggal."
Mereka mengungkapkan bahwa keputusan ini adalah langkah sulit yang harus diambil. Namun, sebagai bentuk perpisahan, mereka berencana merilis album kelima dan terakhir sebagai penutup perjalanan panjang mereka di dunia musik.
Kodaline Tutup Perjalanan dengan Pesan Menyentuh

Dalam video tersebut, Kodaline menyampaikan rasa terima kasih sekaligus keharuan: “Hai semuanya, kami telah membuat keputusan sulit untuk mengucapkan selamat tinggal pada Kodaline. Kami tahu ini mungkin mengejutkan, dan pastinya juga terasa pahit bagi kami.”
“Apa yang telah kami bagikan bersama kalian telah mengubah hidup kami selamanya. Dari ngamen di jalanan Dublin hingga bermain di panggung seluruh dunia, ini benar-benar seperti mimpi yang menjadi kenyataan,” ujar mereka dalam video.
Untuk menutup babak ini dengan indah, Kodaline akan kembali ke studio untuk merekam album terakhir mereka. “Kami ingin mengakhirinya dengan baik, jadi sebelum kami berpisah, kami akan masuk ke studio untuk terakhir kalinya dan merekam album kelima sekaligus terakhir kami sebagai Kodaline,” jelas mereka.
Tak lupa, Kodaline mengucapkan terima kasih yang tulus kepada para penggemar atas dukungan selama ini: “Kami selalu berterima kasih atas cinta dan dukungan kalian. Ini adalah perjalanan yang tidak akan kami lupakan, dan kami berharap musik kami akan tetap bersama kalian lama setelah kami pergi.”
Perjalanan Kodaline: Dari 21 Demands hingga Dunia Internasional

Perjalanan Kodaline sendiri dimulai pada tahun 2005 saat mereka masih dikenal dengan nama 21 Demands. Beberapa tahun kemudian, mereka mengganti nama menjadi Kodaline dan merilis album debut mereka, In a Perfect World, pada tahun 2013.
Sejak saat itu, Kodaline terus berkarya dengan merilis empat album studio berikutnya, yaitu Coming Up for Air (2015), Politics of Living (2018), dan One Day at a Time (2020). Lagu-lagu mereka, seperti All I Want dan High Hopes, telah menjadi soundtrack yang menemani banyak momen emosional para pendengarnya di seluruh dunia.
Gaya musik Kodaline dikenal dengan lirik yang jujur, melodi yang menyayat, dan nuansa pop-rock yang lembut namun kuat. Lagu-lagu mereka kerap menjadi pengiring dalam momen-momen emosional bagi banyak pendengar di seluruh dunia.
Kini, setelah lebih dari satu dekade menemani penggemar melalui musik, Kodaline memilih untuk menutup perjalanan mereka dengan merilis satu album terakhir, sebagai bentuk perpisahan yang hangat dan penuh rasa terima kasih.
Suara dari Penggemar: Kesedihan dan Kenangan

Pengumuman perpisahan ini pun disambut dengan reaksi emosional dari para penggemar. Kabar tersebut meninggalkan kesan mendalam, terutama bagi mereka yang telah tumbuh bersama lagu-lagu Kodaline.
Bagi banyak penggemar, Kodaline bukan sekadar band, melainkan suara dari masa muda mereka. Lagu-lagu mereka menjadi teman setia dalam luka, cinta, kehilangan, dan perjalanan menuju dewasa.
Di media sosial, kolom komentar dipenuhi oleh ungkapan sedih dan rasa terima kasih dari para penggemar. Salah satu penggemar dengan akun @Sha** menulis, “Bilang ke aku kalau ini semua bohong, kalian pasti bercanda kan.”
Sementara itu, @ry** mengungkapkan kekecewaannya dengan kata-kata, “Kenapa? Padahal aku belum sempat melihatmu secara langsung.”
Tidak kalah haru, @an** menyampaikan rasa terima kasihnya, “Terima kasih untuk lagu-lagu luar biasa. Terima kasih juga sudah berkarya dan membuatku terasa hidup.”