Kulineran Seru ala Walking Foodie: Petualangan Rasa di Tiap Langkah!

Hikmawan Firdaus | Rahmah Nabilah Susilo
Kulineran Seru ala Walking Foodie: Petualangan Rasa di Tiap Langkah!
Ilustrasi Makanan Street Food (Unsplash/Ian Valerio)

Menjelajahi sudut kota sambil mencicipi aneka jajanan jalanan bukan hanya memanjakan lidah, tapi juga membuka pengalaman budaya yang unik. Inilah konsep walking foodie, petualangan rasa yang dilakukan sambil berjalan kaki.

Tanpa kendaraan, tanpa tempat makan mewah. Hanya kaki, kamera, dan kepekaan terhadap aroma serta rasa yang datang langsung dari jalanan. Konsep ini kian populer di kalangan pecinta kuliner dan pembuat konten karena mampu menyuguhkan narasi otentik yang dekat dengan keseharian masyarakat.

Walking foodie menawarkan lebih dari sekadar “makan enak”. Di balik setiap gigitan, tersimpan cerita penjual, sejarah makanan, dan suasana khas yang hanya bisa dirasakan saat turun langsung ke jalan. 

Suara penggorengan, tawa pengunjung, hingga asap sate yang menusuk hidung, semuanya menjadi bagian dari pengalaman yang hidup dan berkesan.

Tak heran, banyak kreator konten kini menjadikan walking foodie sebagai pendekatan utama dalam video-video kuliner mereka. Selain menggugah selera, konten ini juga menyampaikan cerita yang hangat dan manusiawi.

Kalau kamu ingin memulai membuat konten walking foodie sendiri, cukup siapkan kamera ponsel dan semangat eksplorasi. 

Mulailah dari sekitar rumah: pasar tradisional, street food malam, atau jajanan kaki lima langganan. Abadikan suasananya, berinteraksilah dengan penjual, dan ceritakan pengalamanmu dengan jujur.

Ingat, walking foodie bukan soal makanan mahal atau editan mewah, tapi tentang rasa, suasana, dan cerita yang kamu bagikan. Di setiap langkah, selalu ada cita rasa dan kehangatan yang menunggu untuk dinikmati.

Beberapa kreator berikut dikenal karena konsistensinya menjelajahi dunia kuliner secara langsung di lapangan, menjadikan mereka inspirasi bagi siapa pun yang ingin mencoba gaya walking foodie.

1. Ria SW

Tangkapan layar channel youtube Ria SW (Youtube/Ria SW)
Tangkapan layar channel youtube Ria SW (Youtube/Ria SW)

Ria SW adalah salah satu food vlogger Indonesia yang paling dikenal luas, terutama karena pendekatannya yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. 

Ia kerap berjalan menyusuri jalanan kota besar maupun kecil untuk mencari kuliner otentik, dari nasi megono di pinggiran Pasar Kranggan Yogyakarta hingga jajanan kaki lima di Kota Tua Jakarta. 

Yang membuatnya unik adalah gaya narasinya yang santai dan penuh rasa ingin tahu. Ia juga selalu berusaha membangun hubungan hangat dengan penjual makanan, menggali cerita mereka dengan tulus. Ini yang membuat kontennya bukan hanya soal rasa, tapi juga soal manusia di balik makanan.

2. Ken & Grat

Tangkapan layar channel youtube Ken & Grat (Youtube/Ken & Grat)
Tangkapan layar channel youtube Ken & Grat (Youtube/Ken & Grat)

Pasangan suami-istri ini dikenal lewat vlog kuliner mereka yang penuh chemistry dan kehangatan. Ken & Grat sering menjelajahi gang sempit, pasar tradisional, dan area kaki lima sambil mencoba berbagai makanan lokal. 

Uniknya, mereka tidak hanya menilai rasa, tapi juga menyampaikan opini yang jujur dan mendalam tentang pelayanan, suasana tempat, hingga cerita di balik menu yang mereka coba. 

Gaya pengambilan gambarnya pun sinematik namun tetap membumi, cocok untuk penonton yang mencari referensi jajan dan eksplorasi tempat makan hidden gems di Jakarta dan sekitarnya.

3. The Food Ranger (Trevor James)

Tangkapan layar channel youtube The Food Ranger (Youtube/The Food Ranger)
Tangkapan layar channel youtube The Food Ranger (Youtube/The Food Ranger)

The Food Ranger, atau Trevor James, adalah salah satu food vlogger luar negeri yang sangat dicintai oleh penonton Indonesia. Ia telah menjelajahi banyak kota besar di dunia, termasuk beberapa di Indonesia, dengan pendekatan walking foodie yang konsisten. 

Trevor dikenal karena keberaniannya mencoba semua jenis street food, dari yang menggoda sampai yang ekstrem. Ia juga selalu ramah saat berinteraksi dengan pedagang lokal, walau terkadang terbatas bahasa. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak