Dari Penasaran Jadi Keyakinan, Celine Evangelista Ungkap Alasan Jadi Mualaf

Sekar Anindyah Lamase | Mira Fitdyati
Dari Penasaran Jadi Keyakinan, Celine Evangelista Ungkap Alasan Jadi Mualaf
Potret Celine Evangelista (Instagram/celine_evangelista)

Keputusan Celine Evangelista untuk memeluk agama Islam kembali menyita perhatian publik. Presenter sekaligus model ini akhirnya buka suara soal perjalanan spiritualnya.

Perjalanan yang tak terjadi dalam semalam, tetapi melalui proses panjang untuk menemukan kedamaian yang benar-benar ia yakini.

Dalam podcast di kanal YouTube Comic 8 Revolution pada Sabtu (22/11/2025), Celine bercerita tentang bagaimana ia tumbuh dalam keluarga yang penuh keberagaman.

Dari sanalah ia mengenal berbagai keyakinan, termasuk Islam. Bukan karena dipaksa, melainkan karena rasa penasaran dan sebagian besar orang di sekitarnya adalah muslim.

Celine menuturkan bahwa keberagaman di dalam keluarganya membuat ia terbiasa melihat dan menghormati perbedaan. Seiring waktu, ia mulai mengenal Islam. Ia merasa ada dorongan dalam dirinya untuk mencari tahu, belajar, dan memahami lebih dalam.

“Siapa yang mengenalkan, pasti karena mengenal sendiri dengan keterbiasaan. Dan apalagi di Indonesia ini, mostly kan pasti muslim,” ujar Celine.

Menurutnya, rasa ingin tahu itu tidak hanya tertuju pada Islam. Ia juga mempelajari agama lainnya sebelum benar-benar yakin dengan pilihannya.

“Membuat aku pribadi tergerak untuk pengen cari tahu, pengen belajar. Dan sebelumnya bukan hanya muslim aja kak, aku belajar yang lain juga,” ujarnya.

Rasa penasaran itu justru semakin menguatkan langkahnya. Celine mengakui bahwa sampai sekarang pun ia masih terus belajar, karena ingin memahami agama yang ia yakini bukan hanya sebatas identitas, melainkan sebagai pegangan hidup.

Celine juga mengungkapkan bahwa jauh sebelum ibadah umrahnya pada Maret 2025 lalu, ia sebenarnya sudah memutuskan menjadi mualaf. Setelah itu, ia mulai mengikuti kajian dan bertemu dengan banyak orang yang mendukung perjalanannya.

“Sudah memutuskan mualaf itu sudah dari sebelum itu,” katanya.

Bagi Celine, dukungan orang-orang disekitarnya sangat berarti. Ia sadar bahwa berada di tengah orang-orang yang memiliki tujuan spiritual yang sama membuat proses belajarnya terasa lebih terarah. Bukan untuk menutup diri, melainkan untuk memperkuat pondasi iman yang masih ia bangun.

By the time, karena kita akhirnya memutuskan untuk memilih ini. Kita pasti akan mencari lingkungan yang mendukung, yang sama,” ungkap Celine.

Celine mengungkapkan bahwa ia tidak pernah berniat membeda-bedakan orang. Namun, ia menyadari bahwa imannya belum cukup kuat, sehingga ia merasa perlu banyak belajar bersama orang-orang yang bisa membimbingnya.

“Bukan berarti yang lain itu nggak baik, cuman karena kita ini belum kuat imannya. Aku ini belum paham ilmunya, jadi pasti akan ngejar ilmu terus gitu,” tuturnya.

Hingga akhirnya, perjalanan panjang itu mengantarkan Celine pada keyakinan bahwa kebenaran yang ia cari selama ini ia temukan di Islam.

“Akhirnya setelah aku mendalami, aku belajar yang lain juga, tapi mungkin alhamdulillah-nya buat aku pribadi tergeraknya kebenaran ada di Islam,” ujarnya.

Celine menyadari perjalanannya sebagai mualaf masih sangat panjang. Mungkin belum sempurna, tetapi ia terus berusaha menjalani dan menerapkan ilmu yang ia dapatkan sedikit demi sedikit.

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak