Tegas, Iko Uwais Tepis Isu Pencitraan dalam Film Timur

Hayuning Ratri Hapsari | Rana Fayola R.
Tegas, Iko Uwais Tepis Isu Pencitraan dalam Film Timur
Film Timur. (Instagram/uwaispictures)

Aktor laga ternama, Iko Uwais angkat bicara menanggapi isu miring yang menyelimuti film terbarunya yang bertajuk Timur. Film yang disutradarai dan dibintanginya ini santer dituding sebagai alat atau media pencitraan yang sengaja dibuat untuk mendukung Presiden yang baru menjabat.

Tudingan tersebut muncul lantaran film tersebut dirilis di tengah masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto. Menghadapi penilaian negatif dari sebagian masyarakat, bintang yang telah sukses berkarier di kancah Hollywood ini memberikan respons yang lugas, santai, tetapi sarat makna.

Ia menyampaikan klarifikasi tersebut dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, pada hari Kamis (4/12/2025).

Iko Uwais memilih sebuah analogi sederhana untuk menggambarkan polemik pro dan kontra yang mengiringi film garapannya tersebut. Ia mengibaratkan selera penonton layaknya cita rasa yang dimiliki oleh pedagang nasi goreng.

"Kalau saya bilang, mau makan di mana. Di blok M banyak tukang makanan berjejer, semua nasi goreng. Tapi mbak udah enggak nge-judge semua rasa, semuanya asin," ujarnya sebagaimana diungkap suara.com, Jumat (5/12/2025).

Aktor yang dikenal lewat film The Raid ini menekankan bahwa setiap karya sinema membawa "bumbu" atau keunikan tersendiri. Ia secara terbuka memberikan kebebasan penuh kepada setiap penonton untuk menilai kualitas film Timur setelah mereka menyaksikannya nanti.

"Jadi saya enggak mempedulikan judgement semua. Yang penting rasanya aja. Kalau rasanya enak silakan nambah, kalau enggak enak lepehin. Gitu aja," tegasnya seolah mengisyaratkan bahwa penilaian publik seharusnya didasarkan pada kualitas intrinsik film, bukan sentimen politik.

Lebih lanjut, Iko Uwais membeberkan fakta penting yang membantah tudingan tentang agenda politik di balik perilisan film Timur. Ia menegaskan bahwa proyek film tersebut sudah digarap jauh sebelum Prabowo dilantik menjadi Presiden.

Iko menjelaskan bahwa proses kreatif film ini telah memakan waktu yang sangat lama, jauh sebelum Prabowo Subianto memenangkan pemilihan kursi kepresidenan.

Persiapan yang matang, termasuk pre-produksi dan diskusi intensif dengan berbagai pihak, diklaim sudah dilaksanakan jauh hari sebelum pelantikan.

"Untuk pre-pro... preparasinya untuk film ini, kita diskusi sama Aloy, sama tim semua segala macam, sama si Ryan, itu jauh dari sebelum pas pada saat Bapak memang menjabat sebagai Presiden, gitu lho," tuturnya lagi.

Inspirasi dan Harapan di Balik Kisah Patriotisme

Film Timur sendiri merupakan debut penyutradaraan bagi Iko Uwais, selain juga menjadi pemeran utama. Film ini mengangkat kisah tentang seorang prajurit pasukan khusus bernama Timur yang mengemban tugas berat.

Timur memimpin sebuah tim penyelamat dalam misi yang sangat berbahaya. Tujuan utama mereka adalah membebaskan sekelompok peneliti yang diculik oleh kelompok bersenjata di pedalaman hutan, sebuah medan yang ekstrem dan menantang.

Cerita film ini diklaim terinspirasi dari peristiwa nyata yang pernah terjadi di Indonesia, yaitu insiden Mapenduma pada tahun 1996. Meski demikian, tim produksi menegaskan bahwa mereka tidak mengikuti fakta sejarah secara utuh.

Melalui Timur, cerita lebih ditekankan pada esensi utama nilai-nilai luhur seperti patriotisme, pengorbanan tanpa batas, dan solidaritas yang kuat dalam sebuah tim di tengah tekanan waktu dan bahaya tak terduga.

Ryan Santoso selaku Eksekutif Produser pun menyampaikan harapannya untuk bisa mengundang Presiden Prabowo untuk menonton film ini. Dirinya mengakui bahwa itu adalah harapan besar tim produksi, meski ia menyadari kesibukan Presiden yang luar biasa.

"Pastinya harapan kami. Cuman kita tahu beliau ini sedang sibuk, sedang bekerja keras untuk kita semua. Jadi mudah-mudahan ketika waktunya tepat dan Allah berkenan, pasti akan terjadi," pungkas Ryan.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak