Konsumsi Seperlunya, 5 Alasan Mengapa Gula Buatan Kurang Baik bagi Kesehatan

Hernawan | Funcrev
Konsumsi Seperlunya, 5 Alasan Mengapa Gula Buatan Kurang Baik bagi Kesehatan
Ilustrasi makanan tinggi gula. (Unsplash/Caitlyn de Wild)

Seperti diketahui, mengonsumsi terlalu banyak gula dapat memicu berbagai gangguan kesehatan pada tubuh, di antaranya peningkatan risiko penambahan berat badan, diabetes, gigi berlubang, dan lain-lain.

Dalam sehari, kita mungkin banyak mengonsumsi makanan yang mengandung gula. Namun, sayangnya gula yang terkandung dalam makanan kemasan, biasanya merupakan gula buatan. Gula buatan menyebabkan masalah kesehatan dibandingkan gula murni dari buah atau sayuran.

Gula buatan ini juga merupakan sumber energi yang buruk. Sebab tubuh mencerna tambahan gula dengan sangat cepat. Mengonsumsi terlalu banyak gula buatan dapat menyebabkan masalah kesehatan seiring waktu. Berikut ini adalah lima alasan mengapa gula buatan buruk bagi kesehatan.

1. Kurangnya nilai gizi

Gula tidak mengandung vitamin atau mineral. Gula merupakan kalori kosong. Menambahkannya ke makanan dan minuman secara signifikan dapat meningkatkan kandungan kalorinya, tanpa menambahkan manfaat nutrisi apapun.

Mengonsumsi kalori kosong dapat merusak manfaat kesehatan dari makanan dan minuman lain yang memang memiliki nilai gizi. Ini juga dapat menyebabkan kekurangan nutrisi hingga menyebabkan komplikasi kesehatan lebih lanjut. 

Namun, produk yang secara alami mengandung gula akan jauh lebih berbeda. Misalnya, buah-buahan dan produk olahan susu yang mengandung gula alami. Tubuh mencerna makanan ini lebih lambat dan menjadikannya sumber energi yang tahan lama.

2. Penambahan berat badan (obesitas)

Risiko signifikan mengonsumsi gula makanan berlebih adalah penambahan berat badan. Dalam kebanyakan kasus, makanan dan minuman manis mengandung kalori tinggi.

Mengkonsumsi terlalu banyak produk ini akan menyebabkan penambahan berat badan, bahkan dengan olahraga teratur. 

Hal ini terjadi karena tubuh biasanya lebih cepat mencerna makanan maupun minuman yang mengandung gula tambahan. Ada juga beberapa bukti yang menunjukkan bahwa gula dapat memengaruhi jalur biologis yang mengatur rasa lapar.

3. Diabetes

Tidak diragukan lagi, gula adalah penyebab utama dari diabetes. Ada begitu banyak kemungkinan yang dapat menyebabkan hal ini terjadi, tetapi ilmuwan memprediksi bahwa faktor utamanya adalah obesitas. 

Gula dalam tubuh akan memicu perlawanan terhadap insulin, hormon yang diproduksi untuk mengatur tingkat gula darah. Ketika hormon tersebut melemah, gula darah tidak akan terkontrol, sehingga seseorang pun menderita diabetes.

4. Sakit gigi

Konsumsi gula berlebihan dapat menyebabkan kerusakan pada gigi, yang dapat menyebabkan gigi berlubang.

Setelah makan gula, bakteri di mulut membentuk lapisan tipis plak di atas gigi. Bakteri ini kemudian bereaksi dengan gula yang ada dalam makanan dan minuman. Reaksi ini memicu pelepasan asam yang merusak gigi dan menyebabkan gigi berlubang.

Oleh karena itu, membatasi asupan makanan tinggi gula merupakan salah satu cara efektif mencegah gigi berlubang.

5. Penyakit jantung

Konsumsi tinggi gula dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Hal ini dapat terjadi karena gula dapat memicu obesitas, inflamasi, dan meningkatkan tekanan darah. Di mana semua hal tersebut adalah faktor risiko dari penyakit jantung.

Itulah tadi 5 resiko yang mungkin saja ditimbulkan akibat konsumsi gula berlebihan. Kamu mungkin tidak merasakan dampaknya sekarang, tetapi bisa saja nanti di masa depan. Oleh karena itu, sebisa mungkin kurangi jumlah gula yang kamu konsumsi setiap harinya agar terhindar dari penyakit-penyakit di atas.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak