Natto merupakan makanan unik khas Jepang yang terbuat dari fermentasi kacang kedelai. Baru-baru ini jagat maya dipenuhi tren makan Natto. Banyak kreator dan influencer dari Instagram dan Tiktok berlomba-lomba menyicipi makanan tersebut dan memberikan reaksi lucu.
Tampak di dalam video sejumlah influencer dan kreator tersebut menikmati menyantap Natto, tak hanya dimakan langsung, beberapa dari mereka juga menambahkannya pada tumisan nasi, mie goreng dan masih banyak menu lainnya.
Beberapa lagi tampak tidak terlalu menyukai makanan tersebut. Pasalnya, makanan tersebut memang menguarkan aroma busuk menyengat dan tak sedikit memuntahkannya kembali.
Mengulik apa itu makanan Natto, berikut adalah pemaparan faktanya!
1. Punya aroma tak sedap dan tekstur lengket
Hal yang mungkin tidak disukai dari Natto adalah aroma menyengat yang cukup menusuk hidung. Terlebih, didukung dengan teksturnya kelihatan sedikit menjijikan bagi sebagian orang karena tampak berserat, lengket dan berlendir. Oleh sebab itu, tak sedikit para kreator dan influencer tersebut berupaya sekuat tenaga menahan mual sebelum betul-betul menyicipinya.
Tetapi, kalau menurut mereka yang cukup menyukai, rasanya tidak sebusuk aromanya dan memiliki cita rasa sedikit pahit.
2. Proses pembuatan yang tidak disengaja
Dilansir dari Nyrture.com, tepatnya kapan makanan Natto ditemukan persisnya tidak diketahui. Tetapi, ada cerita menarik dan populer yang melatarbelakangi terciptanya Natto.
Berdasarkan artikelnya, legenda paling populer menyebutkan penemuan Natto suda ada pada tahun 1080-an selama Perang Gosannen, ketika Samurai Lord Minamoto no Yoshe dan pasukannya sedang melakukan perjalanan menuju penaklukan di daratan utara Jepang. Suatu malam, para pejuang berlindung di sebuah peternakan pedesaan dan menetap untuk makan malam sederhana berupa nasi dan kedelai rebus, ketika mereka mendapat kabar tentang musuh yang mendekat. Mereka memutuskan untuk mundur, dengan cepat membungkus makanan mereka dengan jerami dan memberi makan kuda.
Jerami menyediakan sumber alami bakteri Bacillus subtilis yang tinggal di tanah untuk memulai fermentasi. Saat pelarian sepanjang malam sambil menunggang kuda, bundel kedelai yang dibungkus jerami dihangatkan dalam panas dan kelembapan keringat kuda. Setelah mencapai satu atau dua hari yang aman, mereka membuka bungkusan dan mendapati kedelai telah difermentasi secara alami.
Saat itu pasokan makanan tengah menipis dan daripada harus membuangnya, mereka justru mengonsumsinya. Tak disangka, rasanya cukup enak dan bergizi tinggi.
3. Makanan dengan gizi yang cukup tinggi
Seperti dilansir dari Healthline.com, Natto memiliki kandungan gizi yang cukup tinggi karena difermentasikan oleh bakteri baik bernama Bacillus subtilis dalam tiap 100 gram Natto terkandung 212 kalori, lemak, protein, zat besi, kalsium dan masih banyak lagi. Natto digadang-gadang baik bagi pencernaan seseorang yang menjalankan program diet dan menguatkan tulang.
4. Menu santapan di pagi hari
Makanan ini cukup populer di Jepang dan biasa disantap saat pagi hari. Biasanya Natto bisa dimakan langsung dengan pendamping nasi dan lauk. Tetapi, beberapa juga ada diolah terlebih dahulu.
Menurut penelitian di Spoon University, cara tepat untuk mengurangi aromanya adalah dengan diaduk secara terus menerus sebanyak 50 kali mengikuti arah jarum jam menggunakan sumpit.
Beberapa cara populer dalam menyajikan Natto ialah dengan diolesi roti panggang atau nasi yang disadur dengan kecap asin dan saus mustar.
Itulah tadi 4 fakta mengenai makanan unik khas Jepang, Natto, apakah setelah membaca artikel ini, kamu tertarik mencobanya?