Penggunaan pemanis buatan sebagai pengganti gula memang bukan hal baru dalam kehidupan masyarakat saat ini. Fakta ini dibuktikan dengan hadirnya berbagai produk makanan dan minuman yang hampir semuanya mengandung pemanis buatan.
Awalnya pemanis buatan digunakan sebagai bahan alternatif sebagai pengganti gula untuk menciptakan rasa manis dalam sebuah produk olahan. Namun jika bahan ini digunakan secara berlebihan maka dapat membawa dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
Risiko tersebut akan semakin tinggi seiring dengan seberapa sering seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung pemanis buatan. Lantas apa sajakah jenis pemanis buatan yang disebut dapat membawa pengaruh buruk bagi kesehatan?
BACA JUGA: Ingin Lebih Sehat? Pakai 5 Pemanis Alami Ini sebagai Pengganti Gula Pasir
Dilansir dari Alodokter, setidaknya ada 5 jenis pemanis buatan yang sering digunakan untuk menggantikan peran gula sebagai pemanis dalam sebuah produk.
1. Sakarin
Sakarin merupakan salah satu jenis pemanis buatan yang sering ditambahkan dalam suatu produk makanan maupun minuman. Sakarin dinilai mampu menghasilkan rasa manis yang lebih kuat dari gula alami.
Oleh karena itu, penggunaan sakarin untuk industri telah diatur dalam sebuah peraturan yang menyatakan bahwa kadar sakarin untuk produk olahan tidak boleh melebihi batas yang telah ditentukan.
Untuk produk minuman kadar minimal adalah 4 mg/10 ml cairan, sementara itu untuk makanan jumlah sakarin yang ditambahkan tidak boleh lebih dari 30 mg.
2. Aspartam
Aspartam menjadi salah satu jenis pemanis buatan yang terdengar familiar di tengah masyarakat. Pemanis buatan satu ini seringkali digunakan untuk produk makanan misalnya sereal, agar-agar, hingga permen karet.
Tingkat kemanisan aspartam bisa dibilang lebih rendah daripada sakarin. Aspartam mampu menghasilkan rasa manis sekitar 220 kali lipat jika dibandingkan dengan penggunaan gula biasa.
BACA JUGA: 4 Gangguan Kesehatan yang Disebabkan Minuman Bersoda, Jangan Berlebihan!
3. Neotam
Neotam bisa dibilang mirip dengan aspartam, namun yang menjadi pembeda adalah penggunaan neotam teryata lebih sering ditemukan pada makanan yang memiliki kalori rendah.
Rasa manis yang dihasilkan oleh neotam mencapai angka 8.000 kali lebih tinggi jika dibandingkan dengan rasa manis dari gula rafinasi.
4. Acesulfame pottasium
Pemanis buatan berjenis acesulfame pottasium sering digunakan sebagai campuran untuk produk olahan makanan. Alasannya, jenis pemanis buatan satu ini mudah larut dan memiliki sifat yang stabil meskipun dalam suhu tinggi.
5. Sukralosa
Sukralosa merupakan pemanis buatan yang sering ditemukan pada produk makanan yang dibuat dengan cara digoreng maupun dipanggang. Jenis pemanis buatan satu ini diketahui memiliki kadar rasa manis 600 kali lebih tinggi daripada gula.
Sebagai konsumen yang bijak, sudah seharusnya kita selalu memperhatikan asupan gula yang dikonsumsi setiap harinya demi menjaga kesehatan tubuh dari bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh pemanis buatan tersebut. Nah itulah lima jenis pemanis buatan yang sering ditemukan dalam produk makanan dan minuman. Semoga bermanfaat.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS