Bulan Ramadan adalah bulan suci bagi umat Muslim di seluruh dunia. Namun, bagi ibu hamil (bumil), berpuasa di bulan Ramadan bisa menimbulkan keraguan karena khawatir akan nutrisi yang didapat janin dalam kandungan yang berkurang dan perkembangannya terganggu.
Dilansir dari Alodokter, berikut ini adalah panduan aman berpuasa bagi ibu hamil agar tetap sehat selama bulan Ramadan:
BACA JUGA: Usai Bangun Tidur Sering Sakit Kepala? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
1. Berkonsultasi dengan Dokter Kandungan
Sebelum memutuskan untuk berpuasa, bumil disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan terlebih dahulu. Dokter dapat memberikan persetujuan jika bumil dalam kondisi sehat untuk berpuasa atau memberikan saran yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan bumil.
Jika bumil menderita gangguan kesehatan seperti anemia atau diabetes gestasional, persetujuan dokter sangat diperlukan untuk memastikan puasa aman untuk dilakukan.
2. Memenuhi Kebutuhan Cairan
Cairan sangat penting bagi kesehatan Bumil dan janin dalam kandungan, terutama saat berpuasa di bulan Ramadan. Bumil harus memastikan kebutuhan cairan tercukupi dengan baik dengan mengonsumsi air putih minimal 10 gelas atau sekitar 2,3 liter setiap harinya. Bumil disarankan untuk meminum air putih ketika sahur dan berbuka agar terhindar dari dehidrasi.
BACA JUGA: 7 Makanan Kaya Keratin yang Membuat Rambut Semakin Sehat dan Berkilau!
3. Memperhatikan Asupan Nutrisi yang Sehat
Asupan nutrisi yang sehat sangat penting selama berpuasa bagi bumil. bumil harus memastikan kebutuhan nutrisi tercukupi dengan baik dengan mengonsumsi makanan sehat yang kaya akan zat gizi.
Bumil disarankan untuk memperbanyak konsumsi makanan tinggi serat seperti biji-bijian, kacang-kacangan, sayur, dan buah setelah berbuka guna menjaga kesehatan pencernaan dan mencegah sembelit.
4. Memperhatikan Makanan saat Berbuka dan Sahur
Selain memastikan makanan yang dikonsumsi merupakan makanan sehat, Bumil juga harus lebih selektif dalam memilih makanan saat berbuka dan sahur. Hindari makanan yang tinggi gula, garam, dan lemak jenuh.
Pilihlah makanan yang kaya akan nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, protein nabati dan hewani, serta karbohidrat kompleks yang dapat memberikan energi yang cukup dan memenuhi kebutuhan nutrisi Bumil dan bayi dalam kandungan.
5. Menghindari Aktivitas Fisik yang Berat
Aktivitas fisik yang berat saat berpuasa dapat menguras energi dan dapat berisiko bagi Bumil dan bayi dalam kandungan. Hindari aktivitas fisik yang berat saat berpuasa, terutama saat cuaca panas atau ketika tubuh sedang dalam kondisi lemah. Bumil disarankan untuk beristirahat yang cukup, mengatur jadwal tidur yang baik, dan menghindari paparan panas yang berlebihan.
6. Mengenal Tanda-tanda Bahaya
Bumil perlu mengenal tanda-tanda bahaya saat berpuasa, seperti pusing berat, mual dan muntah berlebihan, nyeri perut yang hebat, kelelahan yang berlebihan, atau tanda-tanda dehidrasi seperti mulut kering dan urin berwarna pekat. Jika mengalami tanda-tanda tersebut, segera hentikan puasa dan cari perhatian medis.
BACA JUGA: Identik dengan Menu Lebaran, Ini 4 Bahaya Terlalu Banyak Mengonsumsi Santan
7. Memahami Bahwa Kesehatan Bumil Adalah Prioritas Utama
Ingat bahwa kesehatan bumil adalah prioritas utama. Jangan ragu untuk menghentikan puasa jika merasa tidak nyaman atau mengalami gejala yang mencurigakan.
Bumil dapat mengganti puasa di waktu lain atau dalam bentuk sedekah. Kesehatan Bumil dan bayi dalam kandungan harus diutamakan, dan tidak boleh mengorbankan kesehatan demi menjalankan puasa.
8. Mendapatkan Dukungan Sosial
Dukungan sosial sangat penting bagi bumil yang ingin menjalankan puasa saat hamil. Dukungan dari keluarga, teman, atau komunitas sekitar dapat memberikan motivasi dan membantu bumil menjaga kesehatan dan kenyamanan saat berpuasa. Diskusikan rencana puasa dengan orang terdekat dan minta dukungan mereka dalam menjalankan puasa dengan aman dan sehat.
Bumil yang ragu untuk menjalankan puasa saat hamil perlu memperhatikan panduan aman berpuasa agar kesehatan bumil dan bayi dalam kandungan tetap terjaga. Konsultasikan dengan dokter kandungan untuk mendapatkan saran yang sesuai berdasarkan kondisi kesehatan bumil dan perkembangan janin.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS