Protein merupakan salah satu zat gizi makro yang berfungsi membentuk otot dan jaringan tubuh. Selain itu, protein juga berperan aktif dalam proses metabolisme tubuh. Dari sisi keilmuan gizi, protein terbagi menjadi dua jenis, yakni protein hewani dan protein nabati. Protein hewani bisa Anda dapatkan dari ikan, daging merah, unggas, dan telur. Sedangkan protein nabati terdapat pada kacang-kacangan dan hasil olahannya seperti tahu dan tempe.
Meski mudah didapatkan, tak sedikit orang yang menyampingkan kebutuhan protein dalam asupan makanan sehari-hari. Salah satu faktor pencetusnya yaitu kebiasaan makan yang buruk, seperti junk food dan makanan manis dengan kadar gula tinggi. Jika asupan protein tidak tercukupi, maka risiko timbulnya masalah kesehatan tentu akan meningkat.
Nah, diartikel kali ini kita akan membahas tentang beberapa tanda yang menunjukkan kekurangan protein di dalam tubuh. Berikut enam diantaranya.
1. Mudah Lapar
Mudah lapar menjadi tanda yang paling umum dari kasus defisiensi protein dalam tubuh. Pasalnya, protein menjaga kadar gula darah tetap stabil. Bila jumlah protein tidak cukup, tingkat glukosa pun menjadi tidak seimbang.
Disamping itu, protein juga bisa mempertahankan rasa kenyang dalam waktu yang lebih lama dibanding Anda mengonsumsi karbohidrat sederhana seperti mie, kue, atau makanan manis lainnya yang mengandung gula pasir atau gula merah dalam kadar tinggi.
Jika kondisi ini terjadi secara berlarut-larut, berat badan akan terus bertambah secara signifikan yang mengarah pada obesitas.
2. Gangguan Fungsi Kognitif
Selain mudah lapar, kekurangan protein juga bisa memicu naik turunnya kadar gula darah secara drastis sehingga dapat memengaruhi kesehatan otak. Akibatnya, Anda akan sulit untuk fokus, berpikir, hingga mengalami kebingungan.
Hal ini juga dibuktikan melalui riset ilmiah dari Brain Disorders & Therapy yang mengungkapkan bahwa diet rendah protein berdampak pada komunikasi neuron yang mengubah sistem saraf (neurotransmitter). Kondisi tersebut bisa terjadi karena tubuh tidak mampu melepaskan karbohidrat menjadi energi dan menggerakkan otak akibat kurangnya asupan protein.
3. Kehilangan Massa Otot
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya bahwa protein berfungsi dalam pembentukan otot dan jaringan. Jika asupannya tidak tercukupi, proses pertumbuhan otot akan terganggu dan protein yang sudah ada di dalam otot akan diambil secara perlahan untuk memenuhi kebutuhan yang tak tercukupi. Dampaknya, otot akan perlahan menyusut yang diiringi penurunan berat badan secara signifikan.
4. Masalah Pada Kulit dan Kuku
Tak hanya otot, kulit dan kuku juga membutuhkan protein dalam proses pembentukannya. Ketika tubuh mengalami defisiensi protein, maka kulit akan terlihat kering dan kuku menjadi rapuh.
Protein juga berfungsi dalam membentuk senyawa pada sistem imunitas tubuh. Jika kebutuhan protein tidak tercukupi, tubuh bisa menjadi lemah untuk melawan virus atau bakteri sehingga lebih gampang sakit.
Bahkan, defisiensi protein juga berpotensi menurunkan produksi sel darah putih yang bisa memperlambat proses penyembuhan penyakit.
6. Gangguan Pertumbuhan
Jika kekurangan protein terjadi pada masa anak-anak dan remaja, maka potensi gangguan pertumbuhan akan meningkat. Sebab, protein menjadi zat gizi yang penting dalam menunjang proses pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Studi dari jurnal Maternal & child nutrition menyebutkan bahwa kekurangan protein bisa memicu terjadinya stunting pada anak.
Itulah tadi pembahasan tentang enam tanda kekurangan protein dalam tubuh yang dilansir pada laman med.libretexts.org, jamanetwork.com, mdpi.com, dan Healthline.com, Semoga bermanfaat!
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.