Kamu Sudah Kebanyakan Konsumsi Gula Jika Alami 4 Gejala Ini, Awas Diabetes!

Hayuning Ratri Hapsari | Susanti ..
Kamu Sudah Kebanyakan Konsumsi Gula Jika Alami 4 Gejala Ini, Awas Diabetes!
Ilustrasi jerawat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Gula merupakan jenis karbohidrat dalam bentuk paling sederhana. Gula ini nantinya akan dipecah menjadi glukosa, yaitu bentuk energi yang diperlukan tubuh.

Dilansir eatthis.com, secara umum ada dua jenis gula, yaitu gula alami dan gula buatan. Gula alami ditemukan dalam makanan alami bentuk utuh, misalnya pada buah-buahan. Ada pula gula alami yang terdapat pada sayuran, misalnya pada wortel, bit, labu siam, serta bawang bombay.

Sementara itu, gula buatan atau olahan merupakan jenis gula yang diperoleh lewat proses ekstraksi dari sumber alaminya. Contoh gula olahan di antaranya gula tebu atau gula pasir yang sering kita konsumsi sehari-hari.

Nah, yang sering dipermasalahkan konsumsinya adalah jenis gula olahan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa diet tinggi gula dapat meningkatkan kadar gula darah, radikal bebas, dan senyawa yang memicu peradangan.

Menurut Brigitte Zeitlin, MPH, RD, CDN, seiring waktu terlalu banyak gula bisa meningkatkan risiko obesitas, diabetes, bahkan dapat meningkatkan risiko kanker tertentu serta penyakit kronis.

Untuk itu, kamu perlu mewaspadai beberapa gejala tubuh terlalu banyak gula seperti yang akan dijelaskan berikut ini.

1. Sering alami jerawat di area mulut dan dagu

Beberapa penelitian mengaitkan munculnya jerawat dengan makan terlalu banyak makanan manis.

Menurut Bruce Robinson, M.D., dokter kulit bersertifikat di New York City, gula dapat meningkatkan produksi hormon (khususnya androgen) yang berhubungan dengan peradangan jerawat hormonal. Jerawat ini biasanya muncul di sekitar rahang dan mulut.

2. Gampang bad mood

Kalau kamu sering bad mood, sebaiknya cek lagi asupan sehari-hari, jangan-jangan kamu terlalu banyak konsumsi makanan atau minuman manis. Selain bisa meningkatkan risiko diabetes, ternyata gula berlebih berpengaruh terhadap suasana hati, lho.

Gula dapat mengacaukan neurotransmiter di otak yang bertugas mengatur suasana hati sehingga kamu jadi gampang marah atau alami bad mood.

Selain itu, beberapa penelitian juga menemukan kaitan konsumsi gula berlebih dengan depresi. Jadi, ada baiknya mengontrol asupan gula harianmu, ya.

3. Gangguan tidur

Sebelum tidur ada baiknya hindari camilan manis seperti kue atau minuman dengan kadar gula tinggi. Menurut Zeitlin, konsumsi gula sebelum tidur akan memberi dorongan energi yang kemudian meningkatkan kadar gula darah, dan bikin kamu susah tidur.

4. Sering merasa lapar

Kamu patut waspada jika akhir-akhir ini memiliki hasrat untuk makan yang luar biasa. Bisa jadi kondisi tersebut disebabkan kamu sudah terlalu banyak makan gula.

Zeitlin menjelaskan bahwa gula tidak mengandung serat atau protein, sehingga gak bikin kamu kenyang. Akibatnya, walaupun sudah makan banyak tapi tetap merasa lapar dan menginginkan gula lebih banyak lagi. Jika dibiarkan, maka bisa berisiko obesitas serta diabetes, lho.

Semoga dari uraian tadi bisa jadi alarm bagi kita semua agar dapat mengerem konsumsi gula sehari-hari. Meski rasanya manis, tapi risikonya gak ada manis-manisnya!

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak