Suasana pagi hari dengan hawa dingin yang sangat menusuk batin. Sekujur raga terbelenggu dalam dinginnya pagi. Pagi hari berhias kabut yang sangat tebal. Kabut yang sangat tebal mendekap seluruh jiwa. Berselimut mantel sangat tebal yang menghangatkan sekujur ragaku.
Sang mentari menyapa pagi hari dengan senyumannya yang sangat mengagumkan hati. Senyumannya memancarkan kehangatan teriknya kala pagi hari yang sangat dingin. Kuraih kehangatan sang mentari dalam naungan jiwa yang dirangkul oleh hawa dingin pagi.
Burung-burung semuanya bertebaran saling bertegur sapa satu sama lain. Burung-burung bercuitan dengan lantunan yang menawan melodinya. Burung-burung yang beterbangan menyapa diriku di pagi hari. Suasana jalan yang sepi penuh damainya hati.
Tiada kendaraan setitikpun yang menyapa mengitari jalan yang sangat lurus. Kurasakan hangatnya sang mentari sembari kutatap pohon-pohon berdiri tegak gagah dengan afsunnya penuh wibawa yang tangguh. Pohon-pohon yang berdiri kokoh membuatku kagum.
Kagum diriku akan keberadaan pohon-pohon yang begitu menaungi jalanan dari goresan polusi kendaraan. Hijau menawan pohon-pohon yang menghiasi sudut jalanan. Kurasakan nikmat karunia Illahi yang terpancar dari kehangatan dan hawa dingin pagi hari.
Batinku terasa sunyi merasakan segala kebesaran Illahi atas segala hamparan pemandangan alam yang mempesonakan. Kalimah rasa syukur tiada lupa terucap dari lisanku. Aku berjalan di jalanan yang lengang sembari menatap sang surya sejenak.
Kutatap pula hamparan kabut tebal mendekap suasana indahnya pagi. Berjalan terus berjalan di jalanan yang lengang. Hingga kuabadikan sebuah momen indahnya pagi berhias pancaran sinar sang surya. Kuabadikan momen pagi ini dalam sebuah foto. Foto indahnya pagi hari berselimut kabut tebal akan menjadi ukiran yang berharga sepanjang hidupku.
Terucap puja-puji kepada-Nya atas segala keberkahan keindahan alam pagi hari yang banyak memberi arti dalam hidupku. Pagi hari memberi banyak kesan dan pesan dalam seluruh detak kehidupanku yang tiada lagi kesia-siaan.