Ku pahat wajahmu pada malam, pada langit yang masih menyimpan rindu dendam
Ku pahat wajahmu pada malam, pada kening bintang-bintang yang nyaris temaram
Ku pahat wajahmu pada malam, pada terang sinar sang rembulan
Ku pahat wajahmu pada malam, pada angin yang utuh bersemayam
Ku pahat wajahmu, dengan segenap rinduku
Ku pahat wajahmu pada malam, gelap yang lindap menyelinap
Ku pahat wajahmu pada malam, pada tembang yang mendendangkan kasih sayang
Ku pahat wajahmu pada malam, pada lamunan yang mengkhayalkan belaian tangan
Ku pahat wajahmu pada malam, pada inti dari dalamnya perasaan
Ku pahat wajahmu, dengan batu bisu
Lagi...
Ku pahat wajahmu pada malam, pada tanah yang merekah dengan resah
Ku pahat wajahmu pada malam, pada bunga yang mekar dengan sukar
Ku pahat wajahmu pada malam, pada ranting yang menggugurkan daun-daun hasrat
Ku pahat wajahmu pada malam, pada batang pohon yang menggoyangkan kerinduan
Ku pahat wajahmu, dengan akar liar yang menjalar menusuk nalar
Ku pahat wajahmu, kekasihku, pada keutuhan malam, sebab hanya di dalam keutuhan malam aku bisa mematah bayanganmu: bersanding, di antara rindu dan sepiku
Ku pahat wajahmu, wahai kekasihku, sebab aku tak lagi mampu menahan dentuman deru rindu: di satu sisi, aku pun enggan bila harus mengganggu alam pikiranmu dengan kehadiranku
Maka dari itu, biarkanlah aku memahat wajahmu pada dinding-dinding malam. Dan biarkanlah aku menyandingkan wajahmu di antara bulan dan bintang-gemintang: agar mereka tak lagi berdebat, tentang siapa yang paling terang
Ku pahat wajahmu, kekasihku, pada keutuhan malam, sebait lagi akan ku selesaikan
Ku pahat wajahmu, kekasihku, pada keutuhan malam; ukiran terpendam dari gairah masa muda
Ku pahat wajahmu, kekasihku, pada keutuhan malam; pada mimpi yang terus berjalan menemui sunyi
Ku pahat wajahmu, kekasihku, pada keutuhan malam; pada dada yang kian berjelaga mengepulkan asap pekat
Ku pahat wajahmu, kekasihku, pada keutuhan malam; pada nasib yang kian menggelantungkan kepedihan
Ku pahat wajahmu, kekasihku, pada keutuhan malam; pada seluruh keheningannya...
Bogor, 29 Agustus 2021