Lautan Kehampaan

Munirah | Rico Andreano Fahreza
Lautan Kehampaan
Lautan Ketenangan. (pixabay.com)

Yang tergores sebuah kehampaan dalam hidup yang sangat berarti bagiku. Keagungan yang telah bergetar begitu nyata. Jaring derita yang telah lenyap dalam menikmati permai kehidupan yang sangat mengganggu langkah kehidupan. Musnah segala lalu-lalang beban pikiran dengan alam kerancuan yang sangat tak karuan.

Naungan kehidupan yang menghantarkan kehampaan sebuah ketentraman batin yang bergetar bagi langkah kehidupan. Jiwa tenggelam dalam lautan kehampaan. Kehampaan dalam menyepi kesendirian.

Dalam meraih uluran berkat Illahi yang sangat memberi rasa adem bagi seluruh raga. Seketika lenyap segala keramaian dunia yang begitu picik. Keramaian dunia penuh tipu muslihat bagi manusia.

Hamparan kerinduan bagi gapaian kedekatan jiwa dengan kuasa Illahi. Jangkauan batin yang sangat dekat dengan Maha Suci Illahi. Yang terpancar segala nikmat ciptaan seluruh alam raya yang terus memuja-muji segala kuasa-Nya.

Batinku kian hampa tanpa tekanan hidup. Seketika batin menjadi sejuk yang bersolek dalam lentera kesendirian. Yang menerangi seluruh langkah.

Batin yang tak pernah tersiksa dalam memulai langkah kehidupan. Menjalani segala kehidupan bagai air yang mengalir begitu saja. Begitu luasnya dunia yang terus bergerak hingga batas nasib dunia yang berujung.

Rindu akan raihan ketenangan seluruh raga yang bersinar sangat cerah. Memeluk seluruh raga yang bertabur segala kesenangan sejati. Yang dituntun dalam jalan-Nya dengan rangkaian kehidupan yang selalu berakhir dengan damai. 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak