Jalan Terjal Indonesia Jika Ajukan Diri Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17

Hikmawan Firdaus | M. Fuad S. T.
Jalan Terjal Indonesia Jika Ajukan Diri Menjadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (pssi.org)

Pasca dicoretnya Peru sebagai tuan rumah gelaran Piala Dunia U-17 tahun 2023 ini, banyak kalangan mendorong Indonesia untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah pengganti. Bukannya tanpa sebab, karena dari segi insfrastruktur, Indonesia merasa yakin sarana dan prasarana yang mereka miliki untuk menggelar hajatan kelas dunia tersebut sudah memadai.

Terlebih lagi, alasan utama dicoretnya Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 adalah karena negara yang bersangkutan tak mampu memenuhi komitmen yang mereka buat untuk melengkapi infrastruktur sebagai prasyarat menjadi tuan rumah, sehingga Indonesia yang memiliki fasilitas lebih lengkap dapat menjadi opsi pemindahan tuan rumah jika mengajukan diri.

Satu hal lagi yang membuat kans Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 terbuka adalah, karena Israel tak akan ikut serta dalam perhelatan. Hal ini dapat dipastikan karena Israel U-17 tak mampu lolos ke putaran final Piala Eropa U-17 yang sekaligus dijadikan sebagai ajang untuk seleksi pengiriman wakil Eropa di kejuaraan.

Seperti yang kita ketahui bersama, kehadiran Israel di Indonesia menjadi salah satu sebab utama mengapa Indonesia dicoret sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 lalu. Penolakan massive terhadap kehadiran mereka, menjadikan FIFA menyoroti konstelasi politik dalam negeri pun pergerakan masyaraka luas, dan menyimpulkan bahwa hal itu akan mengganggu kondusifitas perhelatan jika tetap dipaksakan digelar di Indonesia.

Meskipun memiliki infrastruktur yang memadai dan Israel tak akan ikut serta sehingga meminimalisir potensi penolakan, namun Indonesia tak lantas akan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 jika mengajukan diri. Pasalnya, pasca kejadian penolakan terhadap timnas Israel, nama Indonesia benar-benar tercitrakan dengan buruk di mata FIFA.

Selain dinilai tak bisa memegang komitmen yang telah dibuat bersama, Indonesia saat ini benar-benar tak bisa mendapatkan kepercayaan dari induk sepak bola dunia tersebut. Hal ini sangat wajar, karena sebelumnya FIFA dan pemerintah yang melibatkan para pemangku kekuasaan di daerah yang ditunjuk untuk menjadi venue pertandingan, telah menandatangani nota kesepahaman mengenai pelaksanaan turnamen.

Namun sayangnya, kesepakatan tersebut ternodai di bulan-bulan terakhir menjelang digelarnya hajatan, sehingga membuat FIFA murka dan mencabut status tuan rumah bagi Indonesia pada tanggal 29 Maret 2023 lalu.

Sebuah jalan terjal harus dilalui oleh Indonesia jika berkeinginan untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17 menggantikan Peru. Bukan karena infrastruktur, namun karena sudah tak percaya-nya FIFA kepada Indonesia yang beberapa waktu lalu megkhianati komitmen yang telah dibuat bersama. Iya, persoalan utama saat ini adalah, mengembalikan Kepercayaan FIFA kepada Indonesia!

Apakah Indonesia bisa menjadi tuan rumah Piala Dunia U-17? Kita tunggu saja ya!

Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak