Timnas Indonesia U-22 kembali berhasil merengkuh poin sempurna di pertandingan ketiga grup A cabang sepak bola Sea Games 2023. Menghadapi saudara muda Timor Leste, Alfeandra Dewangga dan kawan-kawan berhasil menaklukkan sang lawan dengan skor mencolok, tiga gol tanpa balas.
Disadur dari laman rctiplus, tiga gol kemenangan anak asuh coach Indra Sjafrie tersebut disumbangkan oleh penyerang muda berbakat Ramadhan Sananta, dan dua gol lainnya disumbangkan oleh penyerang sayap M. Fajar Fathurrahman.
Secara skor, hasil yang dicapai oleh anak-anak Garuda tentu harus diapresiasi tinggi. Menghadapi Timor Leste yang bermain terbuka dan penuh motivasi, para penggawa Garuda Muda tetap mampu bermain dengan apik, dan mengatasi perlawanan mereka dengan torehan gol dengan margin yang cukup baik.
Namun sayangnya, pertarungan antara timnas Indonesia dan Timor Leste kembali menunjukkan "penyakit" timnas muda Indonesia, yang gemar untuk mencetak gol di menit-menit akhir jelang pertarungan berakhir.
Meski tak seperti di laga pertama melawan Filipina lalu, namun pada pertandingan melawan Timor Leste kali ini, Marselino Ferdinan dan kolega baru berhasil mengungguli sang lawan ketika pertandingan memasuki menit ke 45, atau hanya beberapa saat saja menjelang pertandingan berakhir.
Hal ini tentu saja sangat riskan jika nantinya mereka berhadapan dengan tim-tim yang secara kualitas memiliki permainan yang lebih mapan daripada Timor Leste.
Jika di laga melawan tim-tim yang secara kualitas berada di bawah kekuatan Indonesia saja mereka baru bisa mencetak gol ketika pertandingan hampir memasuki akhir babak, hal yang fatal bisa saja terjadi jika lawan yang dihadapi memiliki kekuatan dan kualitas yang sepadan.
Bisa dikatakan, pada pertandingan melawan Timor Leste tadi Indonesia belum bisa menemukan form terbaiknya hampir di sepanjang babak pertama berjalan, sebelum pada akhirnya Ramadhan Sananta membuka keunggulan melalui header jeniusnya memanfaatkan umpan Fajar Fathurrahman dari sisi kiri penyerangan Timnas Indonesia.
Sebuah hal yang perlu untuk segera dibenahi, karena bisa saja ketika tertinggal terlebih dahulu, mereka akan kesulitan atau bahkan tak mampu untuk mengejar karena "penyakit" yang satu ini, yang terlalu lama mencetak gol atau bahkan tak bisa mengembangkan permainannya karena terlalu banyak meraba-raba permainan lawan.
Kalau penyakit ini terus ada, bisa-bisa malah waktu terburu habis sebelum bisa mencetak gol.
Apa pun itu, selamat untuk Timnas Indonesia yang mampu kembali meraih poin sempurna!