Ajang Piala Asia U-23 2024 telah memasuki babak 8 besar. timnas Indonesia U-23 yang datang sebagai debutan, mampu melangkah jauh. Shin Tae-yong berhasil membawa anak asuhnya menapak babak perempat final, sebuah pencapaian yang luar biasa.
Namun konsekuensi pun harus dihadapi timnas Indonesia U-23 terkait lawan yang akan dihadapi. Di babak yang dihuni 8 jago sepak bola Asia, Shin Tae-yong tidak punya pilihan lawan. Termasuk Korea Selatan, negeri asalnya yang harus dihadapi di babak perempat final.
“Sebenarnya saya ingin bertemu Korea Selatan itu di final. Itu pemikiran saya sebelum lawan ditentukan. Saya tidak begitu senang. Ini takdir. Kami akan melakukan yang terbaik untuk besok,” ungkap Shin Tae-yong dilansir dari laman resmi PSSI, Rabu (24/4/2024).
Memang sejak awal Shin Tae-yong berharap bertemu dengan Jepang di babak perempat final. Hal ini terungkap setelah Indonesia dipastikan lolos ke babak perempat final. Ada banyak alasan dalam hal ini terkait keinginan bertemu Jepang.
“Terkait pertandingan besok, saya sebenarnya ingin menghindari Korea meski Jepang juga lawan yang sulit karena saya pernah menghadapi mereka (Jepang). Tim Jepang mungkin dominan dalam pertandingan tapi kami bisa menghadapinya,” lanjut Shin Tae-yong.
Apa yang disampaikan Shin Tae-yong bukannya tanpa alasan. Saat membawa timnas Indonesia senior di Piala Asia 2023, keduanya pernah berhadapan. Saat itu Indonesia kalah 1-3, dari sini Shin Tae-yong memiliki gambaran tentang Jepang.
Namun di atas semua itu, ketika harus bertemu Korea Selatan di babak perempat final, secara psikologis pasti terjadi pertarungan dalam diri Shin Tae-yong. Dalam sistim gugur, tidak ada pilihan antara menang atau tersingkir.
Hal inilah yang membuat Shin Tae-yong mengatakannya sebagai takdir. Sebab sebagai tim underdog, bisa saja Indonesia menyingkirkan Korea Selatan, seperti saat mereka menyingkirkan Australia dalam fase grup.
Timnas Indonesia U-23 dipastikan akan bermain nothing to lose. Dalam artian kalaupun mereka kalah, hal yang sangat wajar. Namun jika mampu mengalahkan Korea Selatan, akan menjadi kredit tersendiri.
Sebaliknya, beban berat justru dirasakan Korea Selatan. Sebagai kiblat sepak bola Asia, semua mata akan tertuju pada Korea Selatan. Kekalahan yang diderita dalam laga dini hari nanti, akan berdampak luar biasa.