Ambisi kemenangan yang diusung Persis Solo saat menjamu PSIS Semarang di Stadion Manahan pada akhirnya harus kembali ditelan bulat-bulat. Lantaran tiga poin penuh berhasil direbut Laskar Mahesa Jenar dalam Derby Jateng bertajuk laga kedua BRI Liga 1 2024/2025.
Gol tunggal Alfeandra Dewangga di penghujung babak pertama, tepat satu menit sebelum wasit meniupkan peluit panjang berujung memberikan mimpi buruk bagi tim tuan rumah. Tendangan pojok yang dilepaskan penggawa Timnas Indonesia itu melengkung menusuk dan langsung mengoyak jala gawang Riyandi, sekaligus membuat langkah Laskah Sambernyawa memberat.
Persis Solo sejatinya tampil impresif, lebih baik, dan menguasai permainan. Namun tak mampu membongkar disiplin dan ketatnya barisan pertahanan tim asuhan Gilbert Agius. Kekalahan tipis ini menjadi hasil yang cukup mengecewakan. Apalagi Persis Solo sempat menyamakan kedudukan, tetapi akhirnya dianulir VAR karena terjebak offside.
“Kami kebobolan lewat corner kick, karena pemain yang kurang disiplin. Kalau ingin sukses maka kita harus selalu bermain dengan disiplin,” kata Milomir Selsija setelah skuadnya tumbang di laga kedua, dikutip dari laman resmi Liga Indonesia pada Minggu (18/8/2024).
Di pertandingan perdana, Persis Solo juga ditekuk oleh PSM Makassar melalui tiga gol tanpa balas. Dua kekalahan beruntun di awal musim tentu menjadi alasan kuat bagi pemain maupun ofisial untuk segera melakukan evaluasi besar-besaran.
Selsija menilai, kehilangan enam poin ini terjadi karena kesalahan-kesalahan individual yang ada di lapangan. Kendati demikian, ia pun mengakui bahwa PSIS juga menyajikan permainan apik yang menyulitkan pemain asuhannya menciptakan peluang di babak pertama.
“Kita memang kesulitan untuk menciptakan peluang. Seperti yang dilihat bahwa tidak ada peluang di 45 menit pertama karena PSIS bermain rapi dengan pemainnya di lini belakang. Kami tidak bisa memaksimalkan peluang. Ini salah satu yang harus kami evaluasi,” sambung pelatih asal Bosnia tersebut.
Gilbert Agius Apresiasi Perjuangan Keras PSIS Semarang
Kemenangan yang diraih oleh PSIS Semarang tentu bukan keberuntungan semata. Mereka berhasil menunjukkan mentalitas yang bagus, menyusul status sebagai tim tamu dan tekanan dari ribuan suporter di Stadion Manahan, Solo.
“Bangga dengan perjuangan pemain yang sudah bekerja keras dan berjuang hingga menit akhir dengan mencetak gol lewat tendangan penjuru. Ini adalah kemenangan yang penting untuk PSIS,” kata Gilbert Agius sang juru taktik Laskar Mahesa Jenar.
Agius mengungkap bahwa kekompakan, kerja keras, dan kerja sama menjadi tiga kunci yang mengantarkan PSIS Semarang untuk memenangkan Derby Jateng kali ini.
“Sangat tidak mudah untuk menghadapi banyak sepak pojok dan juga set piece karena mereka punya eksekutor yang bagus,” pungkasnya ketika menanggapi soal gempuran Persis Solo di babak kedua.