Bek naturalisasi timnas Indonesia, Calvin Verdonk kian mendapatkan sorotan media usai masuk dalam best starting XI Eredivisie di pekan lalu. Salah satu media yang menyorot bek kiri berusia 27 tahun tersebut adalah Forza NEC. Melansir dari laman resminya forzaNEC.nl, media tersebut menyebut performa Calvin Verdonk cukup luar biasa di musim ini dan menjadi kelanjutan performa bagusnya di musim 2023/2024 kemarin.
“Bek kiri itu merupakan salah satu pemain paling stabil di tim Rogier Meijer musim lalu dan berharap dapat pindah musim panas ini. Minggu ini ia mengindikasikan bahwa ia berharap untuk tetap di NEC dan itu merupakan hal yang baik bagi tim Nijmegen. Kualitas konstruktifnya penting, terutama selama Philippe Sandler belum pulih dari cederanya,” tulis media Forza NEC.
Uniknya, saat masuk ke dalam Best Starting XI Eredivisie di pekan lalu, Calvin Verdonk justru diposisikan sebagai bek tengah yang merupakan posisi sekundernya. Hal ini mengindikasikan bahwa dirinya memang memiliki performa yang cukup baik meski tak bermain di posisi aslinya sebagai bek kiri.
Performa Menanjak Calvin Verdonk Bisa Ancam Posisi Pratama Arhan?
Di sisi lain, performa menanjak yang kian ditunjukkan oleh Calvin Verdonk secara tak langsung bisa mengancam posisi Pratama Arhan. Hal ini tentunya cukup lumrah dalam dunia sepakbola mengingat persaingan di sektor bek kiri timnas Indonesia memang cukup ketat. Melansir dari laman transfermarkt.co.id, saat ini, timnas Indonesia memiliki sekitar 6 pemain yang berposisi sebagai bek kiri dan memiliki kualitas yang cukup setara.
Nama-nama bek kiri tersebut antara lain, Pratama Arhan, Calvin Verdonk, Shayne Pattynama, Edo Febriansyah, Nathan Tjoe-A-On dan Yance Sayuri. Belum lagi beberapa bek kiri muda seperti Dony Tri Pamungkas dan Matthew Baker yang juga bisa menjadi aset jangka panjang timnas Indonesia kedepannya.
Persaingan yang cukup ketat tersebut tentuhya mau tidak mau membuat seluruh pemain harus bisa menunjukkan performa terbaiknya dalam memperebutkan paling tidak 2 posisi sebagai bek kiri. Akan tetapi, dalam kasus Pratama Arhan mungkin akan sedikit sulit. Pasalnya, dirinya hingga saat ini belum diberikan kepercayaan berlebih oleh klubnya Suwon FC. Dirinya hanya bermain selama 4 menit saja dalam 1 laga sejauh ini bersama klub yang bermain di kasta tertinggi liga Korea Selatan tersebut.
Tentunya jika Pratama Arhan tak bisa meyakinkan Shin Tae-yong dengan performanya di klub, bukan tak mungkin dirinya akan tersingkir dari tim nasional.
Cek berita dan artikel lainnya di GOOGLE NEWS.