Selalu Sulitkan Thailand, Sebuah Bukti Jika Kekalahan Indonesia dari Filipina Bukanlah Aib

Sekar Anindyah Lamase | M. Fuad S. T.
Selalu Sulitkan Thailand, Sebuah Bukti Jika Kekalahan Indonesia dari Filipina Bukanlah Aib
Rafael Struick saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Filipina (aseanutdfc.com)

Timnas Filipina kembali menunjukkan kualitas pertarungan yang luar biasa di leg kedua babak semifinal ASEAN Mitsubishi Electric Cup 2024. Meskipun harus bertandang ke Rajamangala Stadium yang menjadi markas Thailand, namun The Azkals melalui perjuangan kerasnya berhasil memaksa sang tuan rumah Thailand untuk berjibaku hingga babak perpanjangan waktu.

Sejatinya, hingga waktu normal berakhir, Thailand berhasil unggul 2-1 dari sang lawan. Namun, karena di leg pertama Filipina sukses menjungkalkan Thailand dengan skor yang sama, maka agregat pun menjadi seimbang dan memaksa keduanya untuk menempuh jalur perpanjangan waktu untuk menyelesaikan pertarungan.

Kesuksesan Filipina dalam menyulitkan Thailand di dua laga yang mereka jalani, ternyata juga menjadi sebuah bukti tersendiri terkait hasil pertandingan antara mereka melawan Indonesia di fase penyisihan grup lalu.

Menyadur laman Suara.com (22/12/2024), pada pertandingan menentukan kelolosan ke semifinal antara Indonesia melawan Filipina, Pasukan Garuda harus terkapar dari sang lawan dengan skor tipis 0-1.

Dilansir laman aseanfootball.org, satu-satunya gol kemenangan The Azkals saat melawan Indonesia tersebut, diciptakan oleh Martin Kristensen melalui titik penalti pada menit ke-63. Hadiah penalti tersebut diberikan oleh wasit Koji Takasaki dari Jepang, karena menilai Dony Tri Pamungkas melakukan handball ketika berusaha menghalau umpan dari pemain lawan.

Menuai kekalahan dari Filipina di kandang sendiri, tentunya membuat sebagian insan sepak bola Indonesia meradang. Mereka menilai, kekalahan Indonesia yang secara kualitas sepak bola berada di atas Filipina merupakan sebuah aib. Terlebih lagi kekalahan tersebut terjadi di kandang sendiri.

Namun, dua laga semifinal yang mempertemukan Filipina dengan Thailand, seolah membungkam semua prasangka tak berdasar itu. Pasalnya, tim sekelas Thailand yang menurunkan skuat dengan mayoritas pemain andalan, dalam dua kali laga itu selalu saja disulitkan dengan permainan yang ditunjukkan oleh Filipina.

Bahkan, menyadur laman Suara.com (28/12/2024), sebelum membuat Thailand harus kesulitan merengkuh tiket partai puncak melalui jalan perpanjangan waktu, The Azkals sempat sukses membekap Thailand, dan memecahkan rekor 52 tahun tak pernah menang dari sang lawan.

Jika tim sekelas Thailand yang menurunkan mayoritas skuat utama saja selalu kesulitan dalam dua laga melawan Filipina, lantas bagaimana dengan Indonesia yang menurunkan mayoritas pemain muda?

Memang benar Indonesia pada akhirnya kalah, namun perlu diingat, Indonesia turun bukan dengan skuat terbaiknya, dan juga satu-satunya gol yang bersarang ke gawang Pasukan Garuda juga hanya bisa tercipta melalui titik penalti.

Jadi, kekalahan dari Filipina beberapa waktu lalu tidaklah sebuah aib, bukan?

CEK BERITA DAN ARTIKEL LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Yoursay. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak