Pertengahan pertama tahun 2025 ini tampaknya menjadi masa yang tak bersahabat dengan trio pemain belakang Timnas Indonesia. Meskipun memiliki kualitas yang tak diragukan lagi, tiga pemain belakang milik Pasukan Garuda tersebut harus menjalani fase-fase perjalanan karier yang cukup kelam.
Bagaimana tidak, kualitas kelas Eropa pun kelas Timnas yang ketiganya miliki, ternyata sama sekali tak membuat Jordi Amat, Sandy Walsh dan Shayne Pattynama mendapatkan banyak kesempatan untuk bermain bersama klubnya.
Alhasil, hingga menjelang berakhirnya musim dan dibukanya jendela transfer musim panas, tiga pemain diaspora Indonesia ini masih berkutat dengan kontinuitas minimnya menit bermain bersama klubnya.
Penasaran dengan minimnya kesempatan yang didapatkan oleh ketiganya? Mari kita ulik bersama!
1. Jordi Amat
Awal kedatanganny ke JDT pada 1 Juli 2022 lalu, Jordi Amat langsung menjadi andalan di tim raksasa Liga Malaysia tersebut. Selama dua musim berikutnya, pemain belakang yang kini berusia 33 tahun tersebut menjadi bek andalan yang tak tergantikan di tubuh tim asal Johor itu.
Namun sayangnya, semua berubah ketika memasuki musim 2024/2025. Deraan cedera yang mulai kerap menerpa, membuat Jordi Amat lambat laun tersisih dari skuat dan terus berkepanjangan hingga semester awal tahun 2025 ini.
Bagaimana tidak, menyadur laman transfermarkt.com, di sepanjang tahun 2025 ini, Jordi Hanya bermain sebanyak empat kali saja di Liga Malaysia, dan satu kali di Piala Malaysia.
Mungkin, satu-satunya catatan yang cukup bagus baginya adalah di pentas ACL Elite, di mana dirinya bermain sebanyak empat laga mulai laga penyisihan grup di bulan Februari lalu hingga JDT tersingkir di babak 16 besar bulan Maret kemarin.
2. Sandy Walsh
Setelah menjalani musim yang kurang apik bersama KV Mechelen, Sandy Walsh akhirnya memutuskan untuk mencari peruntungan bersama klub Jepang, Yokohama F. Marinos pada 9 Februari 2025 lalu.
Sempat menjadi andalan di klub asal prefektur Kanagawa tersebut, namun lambat laun Sandy mulai kehilangan tempat di klub.
Tujuan utamanya untuk merubah nasib kurang baik di Mechelen dengan pindah klub, justru tak kesampaian di klub barunya tersebut.
Catatan total laman transfermarkt menuliskan, semenjak bergabung ke Yokohama F. Marinos, Sandy hanya bermain sembilan kali bersama klub barunya tersebut, di mana 6 laga dimainkan di pentas J1 League, dan sisanya memperkuat klub Jepang itu di pentas AFC Champions League Elite.
Bahkan pada data di laman transfermarkt, Sandy hanya bermain selama 10 menit saja dalam tujuh pertandingan terakhir yang dijalani Yokohama di pentas liga domestik.
3. Shayne Pattynama
Nama selanjutnya yang tak mendapatkan musim nan apik di awal tahun 2025 ini adalah Shayne Pattynama yang berkompetisi di Challenger Pro League alias divisi kedua Liga Belanda bersama KAS Eupen.
Sejak penampilan bermain penuhnya pada tanggal 18 Januari 2025 lalu di liga, pemain yang berposisi sebagai bek kiri tersebut tak lagi pernah mencicipi 90 menit permainan, hingga saat ini.
Selain kerap berada di bangku cadangan dan tidak asuk dalam skuat, Shayne juga hanya mendapatkan durasi bermain tak lebih dari 14 menit saja semenjak bulan Januari lalu. Sehingga, pada akhirnya membuat sang pemain memutuskan untuk pecah kongsi dengan klubnya tersebut meskipun keduanya masih terikat kontrak hingga 30 Juni 2026 mendatang.
Nah, itulah 3 pemain belakang Timnas Indonesia yang mendapatkan awal tahun tak bersahabat dengannya. Kira-kira, apa yang akan terjadi dengan ketiga pemain ini ya? Jika Shayne Pattynama sudah jelas pecah kongsi, bagaimana dengan Jordi Amat dan Sandy Walsh? Tentunya akan menarik untuk kita tunggu bersama.