Tekad Persijap Jepara untuk mengamankan poin penuh akhirnya terwujud di pekan kedua BRI Super League 2025/2026. Bermain di kandang sendiri, Laskar Kalinyamat berhasil menjinakkan juara bertahan Persib Bandung dengan skor dramatis 2-1.
Hasil ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Pangeran Biru datang sebagai unggulan dan pemegang gelar juara musim sebelumnya. Namun, tim tuan rumah tampil penuh determinasi dan menerapkan taktik agresif yang efektif dalam menahan laju permainan Maung Bandung.
Carlos Franca membuka kemenangan Persijap melalui gol yang dicetak pada menit ke-68. Gol ini menjadi titik awal tekanan Persijap terhadap Persib yang kesulitan keluar dari tekanan agresif tuan rumah.
Kemudian skuad asuhan Bojan Hodak berhasil menyamakan kedudukan lewat eksekusi penalti Uilliam Barros di menit 90+2. Saat banyak yang mengira laga akan berakhir imbang, kejutan terjadi semenit berselang.
Sudi Abdallah, pemain pengganti yang baru saja masuk dari bangku cadangan, langsung mencetak gol penentu kemenangan usai lolos dari pengawalan lini belakang Persib. Skor 2-1 bertahan hingga peluit panjang dibunyikan.
Permainan agresif dan strategi high pressing menjadi kunci kemenangan Persijap. Aliran bola dari kaki ke kaki yang menjadi ciri khas Persib praktis tak bisa berkembang akibat tekanan dari pemain Persijap.
"Saya tentu merasa senang dengan hasil ini. Pertandingan berjalan menarik. Setelah kita unggul 1-0, kemudian disamakan jadi 1-1 dan akhirnya kita bisa cetak gol kedua. Pertandingan yang sangat menarik," kata pelatih Persijap, Mario Lemos, seperti dikutip dari ileague.id hari Selasa (19/8/2025).
Lemos juga memberikan respons terkait banyaknya kartu kuning yang diterima timnya. Pada laga ini, Persijap menerima empat kartu kuning dari wasit. Sedangkan di pekan perdana melawan PSM Makassar, ada enam kartu kuning yang dikantongi Laskar Kalinyamat.
“Jumlah yang agak banyak memang, Tapi kita memang harus fight dan itu adalah risikonya. terpenting kita dapat poin di dua laga ini,” tambahnya.
Kemenangan semalam berhasil mengangkat posisi Persijap ke peringkat keenam klasemen sementara BRI Super League 2025/2026 dengan koleksi empat poin dari dua pertandingan. Satu kemenangan dan satu hasil imbang menjadi modal awal yang menjanjikan.
Sebaliknya, kekalahan ini membuat Persib Bandung harus puas turun ke peringkat ketujuh dengan tiga poin dari dua laga. Hasil minus tersebut juga mematahkan start sempurna yang diharapkan oleh sang juara bertahan.
Dampak Kemenangan Ini untuk Mentalitas Persijap Jepara
Hasil gemilang melawan tim sekelas Persib memberikan dorongan besar bagi mentalitas skuad Persijap Jepara. Setelah lama tidak berkompetisi di kasta tertinggi sepak bola nasional, tim ini kini mulai menunjukkan potensi bersaing.
Kemenangan atas Persib menaikkan rasa percaya diri para pemain. Terlebih, gol penentu kemenangan dicetak pada menit-menit akhir pertandingan, yang menunjukkan mental kuat dan determinasi tinggi.
Kini, Persijap Jepara kini bersaing ketat di papan tengah klasemen dengan selisih gol 3-2. Posisi sekarang memang masih bisa berubah dengan cepat, tetapi momentum ini sangat penting sebagai modal menghadapi laga-laga ke depan.
Salah satu tantangan terdekat adalah laga pekan ketiga menghadapi Borneo FC di Stadion Segiri, Samarinda. Laga ini dijadwalkan berlangsung pada Minggu (24/8/2025) mendatang, dan akan menjadi ujian konsistensi bagi Persijap.
Meskipun baru dua laga dijalani, tren positif yang dibangun Laskar Kalinyamat menjadi sinyal bahwa mereka bukan sekadar tim promosi yang lewat begitu saja di musim ini.
Keberhasilan menjinakkan tim sekelas Persib membuktikan bahwa Persijap memiliki racikan strategi, semangat juang, dan kapasitas tim yang mumpuni untuk bersaing di level atas.
Bukan hanya tiga poin yang diraih, namun juga kepercayaan diri yang kian tumbuh di dalam dan luar lapangan. Mario Lemos dan anak asuhnya kini menjadi sorotan banyak pihak sebagai underdog yang tak bisa diremehkan.