Ketua Umum PSSI Erick Thohir memberikan pesan tegas kepada para pemain Timnas Indonesia menjelang laga krusial menghadapi Korea Selatan dalam pertandingan terakhir Grup J Kualifikasi Piala Asia U-23 2026. Laga ini akan digelar pada Selasa (9/9) di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, dan menjadi penentu nasib Garuda Muda untuk melaju ke putaran final.
Pesan tersebut disampaikan Erick Thohir melalui akun Instagram resminya hari Minggu (7/9), tepat saat menyapa langsung para pemain Rafael Struick CS yang tengah mempersiapkan diri untuk duel penentu tersebut. Ia meminta agar para pemain bermain habis-habisan demi membela Merah Putih.
"Kita harus siap berjuang habis-habisan untuk Indonesia pada pertandingan melawan Korea Selatan," tegas Erick dalam unggahan tersebut, sebagaimana dikutip Antara News.
Kondisi klasemen sementara memperlihatkan Korea Selatan sebagai pemuncak Grup J dengan enam poin dari dua laga. Mereka tampil impresif dengan mencetak 12 gol, yakni lima ke gawang Makau dan tujuh ke gawang Laos. Di sisi lain, Timnas Indonesia menempati posisi kedua dengan empat poin hasil satu kemenangan dan satu hasil imbang.
Erick sadar bahwa pertandingan melawan tim asuhan Lee Min-sung tersebut tidak akan mudah. Untuk itu, ia menekankan pentingnya bermain sebagai satu tim yang solid, menjaga disiplin tinggi, dan tidak menyia-nyiakan peluang sekecil apa pun.
"Harus main sebagai satu tim, disiplin dan memanfaatkan peluang sekecil apapun," ujar pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN.
Arkhan Fikri Incar Kemenangan Demi Tiket Putaran Final

Salah satu pemain kunci Timnas Indonesia U-23, Arkhan Fikri menyatakan dengan tegas bahwa tidak ada pilihan lain selain menang melawan Korea Selatan. Pemain berusia 20 tahun itu menyebut bahwa seluruh tim memiliki tekad kuat untuk mengamankan tiket ke putaran final di Arab Saudi.
“Enggak ada cerita selain menang. Saya yakin kepada teman-teman saya yang lain punya mental yang bagus, punya materi pemain yang bagus. Saya yakin, insyaallah kita bisa menang lawan Korea,” ujar gelandang milik Arema FC itu.
Arkhan juga menambahkan bahwa meskipun kemenangan besar atas Makau menjadi modal penting, ia dan rekan-rekannya tak ingin merasa cepat puas. Fokus penuh kini diarahkan ke laga terakhir yang sangat menentukan.
“Saya rasa saya tidak puas dan teman-teman juga tidak puas. Kita masih ada laga melawan Korea. Saya harus mati-matian lawan Korea,” sambungnya.
Arkhan sendiri adalah satu dari tujuh pemain yang ikut serta dalam skuad Piala Asia U-23 2024 di Qatar. Bersama Rafael Struick, Hokky Caraka, Muhammad Ferarri, Dony Tri Pamungkas, Daffa Fasya, dan Rayhan Hannan, Arkhan membawa pengalaman penting yang bisa menjadi pembeda.
Ia juga menekankan pentingnya aspek mental dalam menghadapi laga berat seperti melawan Korea Selatan.
Secara statistik dan sejarah pertemuan, Korea Selatan memang unggul dibandingkan Indonesia. Mereka memiliki gaya bermain cepat dan disiplin, serta formasi tiga bek yang solid. Di sisi lain, Indonesia mengandalkan permainan melebar dengan bek sayap aktif dan penyerang bertubuh tinggi.
Namun, fakta bahwa Indonesia pernah menyingkirkan Korea Selatan di perempat final Piala Asia U-23 2024 melalui adu penalti, menjadi bukti bahwa kejutan masih sangat mungkin terjadi. Itu juga menjadi alasan mengapa mental dan semangat juang disebut sebagai kunci utama oleh banyak pihak.
Dari total peserta, hanya 11 juara grup dan empat runner-up terbaik yang berhak lolos ke putaran final Piala Asia U-23 2026 di Arab Saudi. Dengan situasi saat ini, Indonesia masih memiliki peluang besar jika berhasil menang atas Korea Selatan, bahkan dengan selisih tipis.
Pertandingan ini bukan hanya soal skor, tetapi juga menjadi ujian karakter dan mental bagi generasi muda Garuda Muda. Semua pihak menaruh harapan besar pada pertandingan ini, mulai dari federasi, pelatih, pemain, hingga para suporter.